Viandra

1.7K 43 0
                                    

#Viandra POV

Yeayy hari ini gue bahagja. Ini adalah hari yang gue tunggu tunggu sejak 2 minggu terakhir. Hari ini juga gue bakalan ketemu sama sahabat-sahabat gue. Yaitu Yoel dan Zian. Nanti bakal gue ceritain siapa mereka.

Sejak 2 minggu kemarin gue ikut bokap ke New York. Untuk melihat grafik perkembangan Adiatama Property yang ada disana.

Jujur, selama disana gue merasa sangat penat tanpa mereka berdua. Siapa lagi kalau bukan Yoel dan Zian.

Yoel De Maurer adalah pria asal Spanyol yang entah mengapa bisa tinggal di Indonesia. gue gak tahu jelas alasan dia pindah ke Indonesia. Tapi yang gue tau dia tinggal di Indonesia bersama nenek nya. Dia sudah menjabat sebagai sahabat gue sejak 5 tahun silam. Sejak gue masih SMA. Tapi Yoel memang orang yang tertutup soal keluarga ataupun asmara.

Zian Bell Boseli pria satu ini juga adalah sahabat gue. Sahabat yang berasal dari Prancis. Zian berbeda dari Yoel. Menurut gue Zian lebih terbuka dibanding Yoel yang selalu tertutup. Zian jadi sahabat gue sejak 2 tahun lalu. Tepatnya saat gue dan Yoel bertemu dengannya di lobby kampus. Dan yang gue tau Zian adalah orang yang asik dan selalu membuatku juga Yoel tertawa dengan ulahnya yang kocak.

Menurut gue Zian dan Yoel adalah tipe pria idaman setiap wanita, dengan sifat mereka yang ramah juga menyenangkan. Tidak sepertiku yang dingin dan cuek.

Oke sekarang sudah jam 06.00 gue memang bangun lebih awal hari ini untuk cepat bertemu dengan mereka. Sekarang adalah waktu untuk mandi dan bersiap-siap untuk segera pergi ke kampus.

"Ternyata gue ganteng juga ya. Pantes aja banyak cewek yang tergila-gila sama gue" gue meninggikan diri dan tertawa sendiri di depan cermin.

Gue turun kebawah dengan ransel yang udah bertengger dipundak gue. Gue menuju meja makan, dan disana gue udah melihat roti tawar dan selai coklat kesukaan gue. Entah mengapa walaupun gue suka coklat tapi gue tidak terbiasa untuk sarapan dirumah. Gue memang selalu sarapan di sekolah dengan kedua teman gue yang gila

"Bi Andra berangkat yaa!!!" Gue sedikit berteriak dan langsung masuk kedalam mobil

Ya gue emang sering dipanggil andra di rumah. Tapi ga sedikit juga yang manggil gue vian ataupun vinm

Gue sudah di area kampus. Gue pun memarkirkan mobil di tempat pribadi gue. Hmm... tempat ini tetaplah sama sejak 2 minggu lalu.

Saat keluar dari mobil, gue pun tidak terkejut lagi ketika para gadis sudah ada disekitar mobil. Ini sudah biasa terjadi dan anehnya, kenapa mereka tidak merasa bosan. Oke abaikan!

Dengan langkah ringan gue melangkah menuju ke kelas dan ternyata tidak mendapati Yoel ataupun Zian disana.

Gue pun memutuskan berkeliling sembari mencari mereka. "Entah dimana mereka ini" kesal gue dalam hati

Hanya satu tempat yang terlintas dipikiran gue, yaitu kantin. Gue pun memutuskan untuk mencari ke kantin. Mungkin saja mereka sedang bersenang-senang disana.

Gue pun cepat-cepat menuju ke kantin dan saat sampai disana, sama sekali  gak ada mereka disana. Huh sungguh mengesalkan. Andaikan disini ada cermin, mungkin gue sudah melihat muka gue yang mungkin sudah muram.

Dengan langkah cepat gue berjalan dan tanpa sengaja "aww" ringisan kecil itu terdengar dari gadis yang sudah terduduk dilantai. Sedikitpun gue gak menoleh ataupun memandangnya.

Gadis ini terlihat memegangi kaki nya dan pasti dia lagi nungguin gue untuk membantunya berdiri. Tapi sama sekali tidak terlintas dibenak gue untuk membantunya berdiri. Dan gue lihat akhirnya gadis ini berdiri dengan sendirinya.

"Hei! Apa kau tidak bisa berjalan dengan benar? Apa kau tidak melihat ku saat berjalan? Atau kau memang sengaja ingin menabrak ku?" Protesnya sedikit berteriak dengan sinis. Tapi sama sekali gak gue gubris dan gue pun tetap memasang wajah datarku.

"Hei! Apa kau tuli" teriaknya. kali ini tepat di depan muka gue

"Apa tadi katanya? Aku tuli? Ingin sekali rasanya aku membeli mulut gadis cerewet ini"

Gue pun berniat ingin membalas perkataannya tadi. Tapi sudahlah tidak penting. Dia hanya gadis cerewet dan aneh.

Dan ketika ia ingin protes lagi, gue sudah lebih dulu meninggalkannya. Tapi jujur, ekspresinya tadi benar-benar lucu.

Daripada memikirkan dia, aku lebih tertarik untuk melanjutkan mencari Yoel dan Zian. Dan, belum saja gue melangkah mereka udah buat gue kaget dari belakang."DORRR!!"

"Akhirnya lo kembali juga Vin" ucap Zian

"Iya. Klo lo gak ada, sepi kampus rasanya" lanjut Yoel

"Udah-udah. Yang penting kan gue sekarang udah disini. Tapi jujur, gue juga bosen di New York tanpa kalian"

"Yaudah. Sekarang, gimana kalo kita ke kantin. Oke gak" kata yoel dengan menai-turunkan sebelah alisnya

Gue dan Zian pun kemudian saling berpandangan. Dan kami tertawa dengan puas melihat wajah Yoel yang kami anggap lucu.

"Malah ketawa, ayuk ah" Kata Yoel sembari narik gue dan Zian.

Sekarang kami sudah dikantin. Gue, zian, dan juga Yoel seketika jadi sorotan. Entah mengapa selalu seperti ini. Tapi dengan sekali menunjukkan tatapan gue yang tajam, semua kembali menjadi seperti semula. Untunglah.

Gue, Zian, dan Yoel, duduk dengan tenang di meja yang memang tempat kami biasa duduk. Kami bertiga masih sama-sama hening. Sampai Zian pun akhirnya membuka suara "Vin lo kan baru dateng. Gimana kalo kita main TOD aja"

TOD adalah kependekan dari Truth or Dare. Atau dalam bahasa Indonesia artinya Tantangan Atau kejujuran. Kami memang sering memainkannya tanpa sedikitpun merasa bosan.

Shit! kenapa harus aku yang kalah.

"Kenapa muka lo" kata Zian sedikit terkekeh

"Jadi Viandra Adiatama, lo mau tantangan atau kejujuran?" Tanya Yoel dengan senyum mengejek

"Tentu saja dia akan memilih tantangan. Selama kita bermain kan, dia selalu menolak yang namanya kejujuran" kata Zian. Dan mereka berdua pun tertawa dengan bebasnya. Sementara gue cuma memutar mata ku jengah.

Mereka pun mulai berbisik-bisik dan akhirnya seperti sudah menemukan tantangan untuk ku dan mereka tersenyum dengan puas.

"Jadi apa tantangannya? Jangan buat gue malu" sahutku  sedikit kesal

Gue pun mengikuti arah jari telunjuk Yoel dan Zian. Dan betapa kesalnya, Kenapa harus gadis itu lagi?!

"Apa tidak ada tantangan lain?"

"Vin, kenapa mood lo tiba-tiba berubah?" Tanya Yoel "dan bukannya lo udah biasa dapat tantangan kayak gini" lanjut Zian

Tanpa aba-aba gue berjalan ke arah gadis itu dan juga langsung duduk tanpa permisi disebelahnya. Awalnya gue enggan buat noleh kearahnya. Tapi, ini tetaplah tantangan yang harus diselesaikan.

Aku pun menoleh dengan perlahan dan "KAMUUU!!" Pekiknya. Oh good!  pecah lah sudah gendang telinga gue.

Please Give Me Vote And Comment
-
Lampung, Indonesia
-
Jum'at. 25.05.2018
-
TBC

Kisah Cinta Gadis ManjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang