Tergilaaa

1.5K 41 0
                                    

#Raina POV

Hari ini aku kembali melakukan rutinitasku yang kumulai sejak kemarin. Hari ini aku akan kembali ke kampus yang sama. Hmm, kurasa kemarin cukup menyenangkan dan juga mengesalkan pastinya.

Aku akan pergi ke kampus nanti jam tujuh kurasa, karna sekarang baru jam enam. Tapi aku sudah bangun untuk membiasakan diri. Tapi tetap saja sulit untukku bangun sepagi ini. Hanya saja aku sudah meyiapkan cadangan. Tadi malam aku mengatur alarm jam 4.30 pagi dan baru bangun ketika jam enam pagi. Kalian tahu? Perlu perjuangan keras bangun sepagi itu. Aku sudah mandi tapi masih belum berpakaian, sekarang aku hanya masih mengenakan bathrobe.

Sudah dua puluh menit aku terduduk disini dengan memainkan handphone dan ditemani biskuit ringan. Entahlah mengapa aku lebih suka mengemil daripada memakan makanan berat. Mungkin karena aku ingin menjaga bentuk tubuhku agar tidak gemuk.

Setelah bosan berkutik dengan handphone, aku memilih untuk menuju ke walk in closet dan memilih pakaian yang akan ku gunakan hari ini.

Sekarang aku sudah cantik dengan sapuan make up tipis di wajahku. Aku akan ke kamar Ayah dan membangunkannya. Apakah kalian tahu? Setelah pulang kuliah kemarin, aku langsung disuguhkan ocehan Ayah yang kesal karena kemarin pagi aku tidak pamitan padanya. Menyebalkan bukan?

Aku akan membangunkan ayah dan menciumnya pipi nya agar dia tidak marah lagi seperti kemarin. Aku membuka pintu kamar ayah yang memang tidak dikunci. Dan apa yang kulihat? Oh good! Ayah ternyata sudah tertidur di lantai dengan posisi telungkup dan selimut yang membalut tubuhnya. Oh tuhan!

"Ayahh, bangun" kataku sambil berusaha membalikan tubuhnya

Ayah tidak bereaksi sama sekali dan tetap melanjutkan kegiatan tidurnya. Sampai kemudian aku memiliki ide cemerlang

"GEMPAAA!!! GEMPAA!!!" Teriakku dengan keras dan sudah pasti terdengar sampai kebawah

"Hah? Dimana gempa?,  dimana?, dimana?" Tanya ayah celingak-celinguk kekanan dan kekiri

"Hahaha! Ayah Raina hanya bercanda. Wlee" kataku sambil menjulurkan lidah Dan kulihat ayah hanya memutar bola matanya sebal

"Dasar anak nakal" Ucap ayahku sambil membawa ku kedalam pelukannya

"Emhh ayah, Raina akan pergi ke kampus, ayah bau" kataku seraya berusaha melepaskan pelukan ayahku

"Ayah, Raina berangkat dulu ya" Pamitku dengan mencium kening dan tangan ayahku. "Dahh" lanjutku melambaikan tangan

***

Aku turun dari mobil dengan santai. Hari ini aku akan menemui sahabat baru ku di kantin. Hmm kurasa tempat ini akan menjadi tempat favorit kami.

Aku lupa bercerita kepada kalian, kalau kemarin aku bertemu dengan dua gadis cantik. Sangat cantik. Tapi menurutku lebih cantik diriku. Mereka adalah Rananda Agesta dan Zalicca Bell Boseli. Aku belum tahu jelas tentang mereka. Tapi yang pasti aku beruntung bertemu mereka.

Aku sudah berada di kantin sekarang. Tapi tak sama sekali ku jumpai batang hidung mereka. Mereka sungguh ingin menguji kesabaran ku dengan membuatku menunggu seperti ini.
"Oke, baiklah! Relax Raina!" batinku mencoba menetralisir rasa kesalku.

Dengan perasaan yang belum benar-benar tenang, aku pun memilih untuk duduk dan membuka handphone untuk mengalihkan pandanganku.

Tak beberapa lama, tiba-tiba kantin mulai ramai dengan menyebutkan nama Viann, Viann. Memuakkan!

Aku pun mengikuti tatapan orang-orang yang tengah ramai seperti melihat presiden saja. Dan apa yang kulihat? itu hanyalah pria yang kemarin dengan lancang duduk disampingku tanpa permisi dan dua orang disamping kiri kanan nya yang ku tebak adalah sahabatnya. Oh may good! Dan dia sedang menuju kemari.

Kisah Cinta Gadis ManjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang