Seorang gadis berambut pirang itu mulai melangkahkan kakinya memasuki arena sekolah dengan lesuh. Setelah libur kenaikan kelas tahun kemarin.
Merasa tidak rela untuk pergi dari dunia liburannya yang menyenangkan apalagi meninggalkan kamarnya yang begitu nyaman.
Gadis itu berjalan ke arah mading sekolah untuk melihat kelasnya yang baru. Dia menghela nafas dan membuangnya kasar sebelum masuk kerumunan semut yang ada di depan mading sekolah.
Tiba-tiba dua siswi mendekat dan menarik tangannya agar keluar dari kerumunan.
Gadis itu tampak malas untuk sekedar saling menyapa dengan 2 siswi tadi. Dia hendak melangkahkan kakinya menuju kelas sebelum telinganya pecah atas celotehan 2 siswi itu. Tiba-tiba suara berat dan serak menghentikan langkahnya.
"Heh curut main tingal aja lo!" teriak cowo itu yang terlihat kesal.
Ternyata itu adalah sabahat laki-laki yang ia tinggalkan di parkiran mobil. Karena terlalu lama menunggu.
"Kita gak sekelas lagi" kata laki-laki itu lagi dengan suara kecil seperti gumaman yang masih dapat di dengar walau samar-samar
"Dan gue sedih gak sekelas sama lo!" lanjutnya
Sedangkan gadis itu acuh tak acuk atas tuturan cowo itu.
"Yah gak sekelas lagi kita. Gak bisa seru-seruan lagi" kata perempuan berambut lurus sebahu itu dengan sedih
"Iya nih gak seru!" seru perempuan berambut hitam pekat
"Hellowww Dita lo gak sedih apa? Lo gak sekelas lagi sama cowo setampan gue" tanya laki-laki itu dengan pd-nya dan jangan tinggalkan sikap 'heboh.'
Oh ya,kenalin nama gue Alexa Tasmirah Anindhita. Sahabat-sahabat gue suka manggil gue dengan sebutan Dita kalau di rumah gue suka di panggil Sasa entah kenapa mereka sebut gue gitu. Gue gak peduli.
Sifat gue?liat aja nanti.
"Ya elah cuman beda kelas ini,belum beda sekolah apalagi beda alam" jawab Dita asal
"Ye nih orang,boleh bunuh gak?" tanya cowo itu
"Boleh za. Tapi sebelum lo bunuh gue,gue bunuh duluan lo!" -Dita
Ya.laki-laki yang sedari tadi tidak bisa diam itu adalah Ghaza Ivanovich Sharkan. Dia adalah sahabat Dita dari kelas X meski waktu yang bisa dibilang sebentar mereka sudah sangat dekat. Karena baik Dita maupun Ghaza sama-sama mudah bergaul.
Bahkan jika mereka sedang berjalan berdua banyak yang menyangka bahwa mereka terlihat seperti sepasang kekasih bukan sebagai sahabat.
"Hehehe,gak jadi deh! takut gue sama pacar lo itu" -Ghaza
"Lo masih pacaran sama si kunyuk?" tanya perempuan berambut hitam pekat
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You
Teen Fiction"Mulai sekarang lo jadi pacar gue!gak ada penolakan!" perintah cowo itu "Apa?! Ogah ya" tolak gue "Gak ada penolakan!" jawabnya enteng dan berlalu pergi