5.Galora

58 9 1
                                    

"Ya udah kuy, udah lo chat ini kan?"

---------------

"Bentar gue cek dulu, takut si Rangga ngirimnya salah grup." -Dita

"Ya elah udah gue kirim kok! Udah ayo ahh!" ajak Rangga kepada teman-temannya.

Rangga dengan sombongnya berjalan menuju kantin sambil memakai kacamata hitam.

Kepergian Rangga membuat teman-temannya bingung. Dari mana Rangga mendapatkan kacamata itu?

"Anjir itu kacamata gue woy!" teriak Ghaza ketika sadar bahwa kacamatanya lah yang telah di pakai.

"Rasain lo! Jadi gak bisa bergaya kaya gue deh" ledek Faiz sambil memakai kacamatanya.

Setelah itu, Faiz pun melangkah menuju kantin yang diikuti yang lainnya,kecuali Dita yang masih diam di sana.

Dengan senyum lebarnya Ghaza memeluk Dita dan berseru "Anjir lo emang sahabat terrrrr the best dah,mau temenin gue kan?"

"Gr banget sih lo! Gue cuman mau ngasih pinjem kacamata gue. Kalau lo mau,lo bisa ambil di bawah meja gue!" -Dita

"Bener nih? Kacamata lo kan pada bagus,dit. Gue abil dulu ya" teriak Ghaza sambil berjalan ke arah meja Dita

Dita pun pergi menyusul teman-temannya yang telah pergi ke kantin sekolah, tanpa menghiraukan teriakan Ghaza yang tidak berfaedah. Lagian Dita begitu bingung,bagaimana bisa tiba-tiba Ghaza ada di kelas 2A2 sedangkan Ghaza adalah murid kelas 2S3.

Seketika teriakan Ghaza menggema di dalam kelas 2A2 sampai-sampai terdengar keluar kelas. Dita yang masih berjarak beberapa meter dari kelas hanya cekikikan dengan teriakan Ghaza.

"Anjir gue ditipu sama si bandot betawi!" ucap Ghaza dengan kesal.

Bagaimana tidak kesal, kacamata yang dimaksud Dita adalah kacamata yang terbuat dari kertas seperti topeng anak-anak. Memang menyebalkan!

#Kantin

Suasana kantin yang tadinya tenang bagaikan di kuburan tiba-tiba ramai seperti kadang macan. Bagaimana tidak, tatkala the most wanted nya Saebom Internasional Hight School mendatangi area kantin.

Siapa yang tidak kenal dengan segerombolan siswa-siswi famous nya SIHS.

Mereka yang selalu ditakuti

Mereka yang selalu dihormati

Mereka yang selalu disegani

Mereka si raja dan ratu nya pembully

Mereka si biang onar

Mereka si pembuat masalah

Dan mereka juga si pintarnya SISH

Kedatangan gerombolan Dita dan Faiz semakin mempericuh keadaan di kantin. Baru tiba saja mereka sudah membuat keributan.

"Heh anak manusia, ngapain lo duduk di meja kebesaran gue hah?!" bentak Faiz ketika meja kekuasaannya di duduki orang lain.

"Lo juga manusia gebleg,lo kira dia anak setan!" -Maura

"Ye gue kira dia jin tomang." jawab Faiz ngaco

"Malah gue kira dia orang loh guys." - Amel

" Serah mel serah. " ucap mereka kompak

"Udalah, iz. Gak usah nyari ribut mulu!" -Dita

"Ya gak bisa gitu dong, dit. Dia udah berani-beraninya duduk di sini, jadi dia target bully kita selanjutnya" Cerocos Faiz dengan tegas

Tidak ingin menambah masalah akhirnya Dita hanya diam sambil mendengarkan musik dari earphonenya.

Rizan saputra

Itulah nama yang Dita lihat dan dapat dipastikan dia adalah korban yang tidak mengasikan.

****
"Serem banget ya mereka? Sampe ngebully anak osis." -Riska

"Lainkan anak osis, ketua osisnya aja bisa mereka bully." -Inayah

"Serem anjir." -Riska

"Gue kok baru liat mereka ya?" -Natasya

"Ya iyalah baru liat orang lo baru masuk ke sekolah ini selama 1 minggu. " -Riska sambil menjitak jidat Natasya

"Aduh sakit. Mending jelasin deh mereka siapa?"

"Mereka itu anak-anak kesayangan sekolah, entah karena prestasi ataupun sebaliknya. Yang gue heran kenapa mereka gak dikeluarin padahal udah jelas-jelas selalu bikin onar di sekolah. "  -Inayah

"Gue denger-denger karena mereka nyogok kepala sekolah biar gak buka mulut ke ketua yayasan. " -Riska

"Masa sih? Gak percaya gue kalau ada siswa yang gitu di sekolah elit kaya gini." -Natasya

"Ya udah kalau lo gak percaya, gak ada malahnya juga sama gue. " -Inayah

"Ya udah sih liatin aja mereka mau ngelakuin apa lagi" -Riska

****
Sedangkan dari tadi Faiz masih mempermasalahkan tentang tempat duduk yang telah ditempati oleh siswa lain.  Tetapi siswa itu tetap tenang dengan setia melahap makanannya. 

"Lo budeg ya? Dari tadi gue ngomong sama lo, tapi lo cuman diem aja b*ngs*t " murka Faiz sambil memukul meja

"Sans dong, iz.  Kita main-main dulu aja jangan main gas aja nanti kandas baru tahu rasa lo. " teriak Ghaza dari pintu masuk kantin

"Lo siapa ya gue lupa? " -Amel

"Tukang parkir di minimarket depan mba." balas Ghaza sambil berjalan ke arah tempat teman-temannya berada.

"Pantesan dekil nan jelek gini! " seru Dita sambil tersenyum jahil

"Anjir lo, dit. Jahad bangat sama babangmu ini" -Ghaza

"Jijik gue dengernya bego!" -Rangga

Tiba-tiba suara dari seseorang membuat semuanya melirik sinis ke arah sumber suara itu sambil tersenyum sadis.


















Tbc.

27 September 2019🐾

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang