Bertemu Lagi

260 62 25
                                    

April 05, 07.05.

Belum sampai seminggu Keira tinggal di kelas X-1, ia harus pindah kelas dan pisah sama kedua sohibnya karena rangking –– hasil dari tes tulis ujian kemaren –– punya Keira di bawah 60. Sehingga harus tinggal di kelas 1C.

Gak apa-apa, selama gak sekelas sama Kim Donghyun Keira akan baik-baik saja. Sudah sangat cukup Keira sekelas bareng Donghyun selama setahun, waktu di SMP dulu.

Kini Keira harus kembali memperkenalkan diri ke teman-teman barunya. Dan semoga saja anak-anak kelas C pada ramah gak kek kelas A pada tubir semua. Apalagi si Dita, mulutnya gak bisa diem.

"Aku Keira Choi, dari SMP Bina Bangsa. Terimakasih." Keira mulai mencari tempat duduk setelah perkenalan singkat.

Gadis manis itu duduk di barisan bangku nomor dua dari depan.

Keira cukup disambut meriah oleh suara dan tepukan anak cowok. Parasnya yang menawan membuat sebagian teman kelasnya cemburu, terutama yang cewek.

Tentu saja.

Di hari pertama saja Keira sudah ditaksir enam cowok sekaligus. Secara tak langsung dia udah populer.

Gak.

Keira gak ada bagus-bagusnya kalau saja cewek itu gak punya dua dimple di wajahnya.

Untuk hari ini. Khusus kelas X-3 tak akan ada pelajaran apapun. Hanya diisi dengan perkenalan guru dan antar murid Genie saja. Selebihnya mereka nyantai sambil nunggu bel jam pulang.

Keira izin ke toilet bentar ketika guru Lee –– wali kelas X-C –– masuk.

"Eh, kamu cewek yang tadi kan?" tebak seorang pemuda berambut ikal, mencegat langkah buru-buru Keira, saat tak sengaja berpapasan di toilet.

Senyum tipis terpatri di bibir tipisnya kala yang disapa malah memberengut sebal. Itu tandanya tebakannya benar.

Keira tak menjawab. Dia cuma natap sinis Donghyun lalu berdecih.

Lagi-lagi Keira harus bertemu dengan cowok nyebelin ini.

Mampus, keknya dia harus kembali badmood.

Oh God!

Jika benar bumi ini selebar daun kelor, maka Keira bersiap hengkang dari planet ini. Dan akan pindah ke pluto saja.

"Aku ramal, nanti kita akan bertemu di kantin."

"Gak jelas banget sih, emang lo turunan dukun? Ck, minggir minggir!"

Keira sengaja membentur lengan Donghyun pas mau melewati tubuh kurusnya.

Sementara Donghyun kembali tersenyum sambil memandang punggung Keira yang kian menjauh.

--

Keira belum punya teman cewek di kelasnya. Jadi dia pergi sendirian ke kantin. Sedangkan kedua teman Squads-nya udah beda ruang kelas dengannya sekarang. Mereka sering sibuk bahkan kadang gak sempat istirahat karena kelas A levelnya anak pinter-pinter. Yang lain udah pada istirahat tapi kelas A belum ada tanda-tanda siswanya menyerbu kantin.

Rumornya sih, kalau diliat dari keseharian kakak tingkat yang pernah tinggal di kelas 1C dulu, banyak liburnya alias sering gak ada guru yang ngajar. Isi muridnya juga pada slebor dan badung. Ya Tuhan, padahal Keira gak bodo bodo amat. Palingan cuma matematika doang yang sering remedi.

Gadis Choi itu menyeruput es teh manisnya sambil mainin ponsel.

Tak jauh dari mejanya, beberapa pasang mata memandangnya kagum.

"Kan, ramalanku benar. Kita ketemu lagi, hehe." kata pemuda berjaket denim.

Keira terlonjak dan segera menoleh ke seseorang yang berdiri di sampingnya.

"JANGAN DUDUK! Lo sapa sih, sksd banget." tukasnya, saat tangan Donghyun menarik kursi di depannya.

Donghyun tak menanggapi. Dia justru menatap tajam beberapa cowok yang memandang Keira dari tadi.

"Berhenti menatapnya. Atau kalian menyesal."

Donghyun memang masih baru disini. Tapi dia cukup ditakuti oleh sebagian teman seangkatannya.

Donghyun mendadak populer gara-gara MOS kemaren. Saat itu, Donghyun suka sekali membantah dan melawan kakak tingkatnya yang notabene judes.

Tiap kali Donghyun tak mengikuti aba-aba dan tak melengkapi bawaannya. Kakelnya tak berani menegur maupun memarahinya. Dia tuh bandelnya kebangetan.

Sebenarnya dibalik perlakuan ketat mereka, semata-mata biar adik-adiknya terbiasa disiplin.

"Mau kemana?"

Donghyun ikutan bangun saat Keira meninggalkannya, lantas menarik pergelangannya.

Fyi, sebelum masuk Genie Keira berjanji tak akan mengenal Donghyun lagi dan akan menjadi orang asing saja. Dia selalu kena sial mulu tiap kali bertemu dengannya.

"Plis, jangan sok akrab. Lepasin tangan lo. Gue mau balik ke kelas."

"Biar aku anter. Aku takut mereka akan mengganggumu jika gak aku temani."

"Astaga, lo apa banget dah. Hya, kita bahkan belum kenalan."

"Oh, jadi maksudmu kau ingin kenalan denganku? Baiklah."

"Terserah! Lepasin,,," Keira berusaha menyingkirkan genggaman Donghyun dari tangannya. Tapi pemuda Kim itu malah semakin mendekat.

Jarak tubuh mereka hanya tersisa sejengkal. Keira bisa merasakan hembusan nafas hangat Donghyun di kulit wajahnya.

"Namamu siapa?" tanya Donghyun.

"Kein-"

"Kein? Wah, cukup manis."





















"KEINJEK MAKSUDNYA BANGSAT. WOY KAKI LO NGINJEK KAKI GUE ANJIR!"

"Eh, sorry sorry. Aku gak sengaja, hehe. Sakit gak?" sontak Donghyun menjauhkan sepatunya.

"Rasain aja sendiri."

DUGH!

Keira balas menginjak keras sepatu Donghyun, kemudian mendorong tubuhnya menjauh.

Setelah melempar death glare Keira bergegas meninggalkan Donghyun yang mengaduh kesakitan.

Pemuda Kim itu terlihat membuka sepatu dan memijat kakinya yang lumayan ngilu.

"Dia kasar sekali. Tapi kenapa aku malah semakin menyukainya, eish."

-----------------------------------------------------------



DONGHYUN 1999 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang