Kelinci Nakal

186 46 43
                                    

April 27, 15.00.

Papi Suho kelihatannya sibuk banget. Ia bahkan tak mengalihkan pandangannya dari sesuatu yang berkilauan di tangannya. Entah itu benda apaan.

Setelah ditelisik ternyata papi Suho sedang menggerus emas batangan ke dalam cangkir yang berisi teh hangat.

Jangan takjub ataupun berpikiran kalau papi Suho itu aneh.

Itu sudah menjadi rutinitasnya selama enam tahun terakhir. Papi Suho emang suka sekali membubuhi minuman kafeinnya dengan butir-butir emas murni.

Bukan sok kaya atau apa loh yah.

Jangan salah paham dulu,

Asal kalian tau papi Suho itu gak suka melakukan hal-hal yang berunsur ke-unfaedah-an. Oleh karena itu papi Suho terkenal dengan kedermawanannya. Ciaa.

Bubuhan emas yang diaduk dengan tehnya itu semata-mata untuk kesehatan kulitnya bukan mau pamer kekayaan.

Sekilas info.

Dulu bangsa Romawi, Mesir, dan orang-orang terdahulu menggunakan emas atau yang disebut logam mulia sebagai perawatan kulit agar tetap cantik. Baik itu dipakai sebagai lulur, masker, atau di campur ke dalam minuman. Emas dipercaya bisa membuat wajah terlihat lebih awet muda. Sehingga mencegah penuaan dini, hehe.

Terserah holkay aja dah -___-

Rakjel mah cuma bisa nyimak.

Donghyun berlari dari kamarnya, menghampiri papinya yang duduk di teras sembari menikmati desiran angin sore.

"Pih, lihat IPhone Donghyun gak, disini?" tanyanya panik. Ia takut ponselnya beneran hilang.

Pasalnya Donghyun sudah ngefollow instagramnya Keira semalam. Kalau dia ganti ponsel otomatis ganti id lagi. Soalnya Donghyun lupa password instagramnya.

Duh, kira-kira semalam Keira menerimanya gak yah.

Dasar Donghyun ceroboh, kenapa pake kelupaan segala tadi. Seharusnya dia mengajak kedua temannya ke dalam saja bukannya malah bertamu di teras depan. Kalau sudah begini, siapa yang harus disalahkan?

"Udah papi buang tadi. Papi pikir Donghyun udah gak butuh lagi."

"ASTAGA PAPI. ITU IPHONE BARU DONGHYUN BELI KEMAREN. ITU KELUARAN TERBARU PIH. MANA UNLIMITED LAGI." sungut Donghyun, memajukan bibir penuhnya.

"Santai aja teh celup! Gak usah ngegas ngomongnya. Telinga papi masih sehat. Ya udah, ntar papi beliin yang lebih canggih dari iPhone-mu."

"Tapi pih, disitu ada sesuatu yang gak bisa dibeli pake uang." keukeuh Donghyun.

"Apaan emang?"

"Something pokoknya." dengus Donghyun, melipat kedua tangannya di dada.

"Halah bocah."

Suho menoyor jidat Donghyun saking gemesnya.

"Apasih pih, berisik sekali kalian."

Irene baru saja selesai memberi makan ikan-ikan cantiknya.

"Anakmu kehilangan IPhone-nya ay." sahut Suho, kemudian menyeruput tehnya.

"Cuma IPhone doang. Ntar mami beliin Falcon SuperNova Pink Diamond IPhone 6 deh."

Mendengar kata 'IPhone Diamond' dua bola mata Donghyun seketika terbelalak.

Tentu saja,

Di dunia mungkin cuma dua sampai empat orang saja yang punya IPhone tipe Falcon.

DONGHYUN 1999 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang