Hari Terakhir Study Tour

12 3 0
                                    

Selamat Membaca..

"Tika! Tika! Cepat keluar dari kamar mandi!" Teriak salah satu teman dari luar.

"Diem dulu woy! Tadi disuruh mandi duluan nggak mau!"

"Tika!"

"Iya iya." Sambil berjalan keluar kamar mandi.

Aku sudah rapi dengan yang lain masih bermalas malasan di atas kasur. Lalu aku duduk di kasur dan mengambil hp ku.

WhatsApp
Arya
Pagi Tika! Gimana tidurnya? Mimpiin aku nggak?

Tika
Pagi juga! Gimana mau mimpiin kamu? Aku aja nggak bisa tidur. Kamu kalik yang mimpiin aku!

Arya
Iya nih. Tadi malam aku mimpiin kamu.

Tika
Udahlah. Sana mandi dulu. Bau nih.

Arya
Iya deh aku mandi. Tau aja sih kamu kalau aku belum mandi.

Kemudian kami bersiap siap membawa tas untuk keluar dari hotel dan memgunjungi beberapa tempat terakhir saat kita study tour.

"Tika!"
"Iya Sita!"
"Emang kamu jadian sama dia?"
"Dia?"
"Ih kamu mah. Arya lah."
"Hustt.. jaga mulutmu ya! Aku nggak jadian."
"Udah ah diem deh."

Sita masih saja mengikutiku dengan mengucapkan pertanyaan pertanyaan yang menybalkan itu.

"Sita! Kamu ya..." Brukkkkkk

"Tika!" Teriak Sita terkejut.
"Aduh... sakit!"

Aku terasa menabrak sesuatu.

"Sorry. Gue nggak sengaja!"

Kemudian dia menarik tanganku begitu juga dengan Sita. Saat aku berdiri aku menyadari bahwa dia adalah Pratama.

"Lo nggak kenapa napa kan?"
"Eh lo ya! Udah tau si Tika nya kesakitan gini lo masig nanya!" Timpal Sita.
"Udah udah jangan pada berantem! Antar aku ke dalam bus saja!"

Kemudian Arya datang seperti ingin membantuku masuk ke dalam bus.

"Tika! Biar aku saja yang mengantarmu!"
"Nggak usah Arya!"
"Iya nggak usah biar gue aja!" Timpal Pratama.

Akhirnya aku di antarkan masuk oleh Pratama. Setelah itu dia duduk di sampingku dan suasana di dalam bus sudah ramai. Ya.. seperti biasa aku dan Pratama menjadi pusat perhatian. Dan aku mendengar sesuatu.

"Tika beruntung banget ya! Banyak cowo yang deket sama dia! Apa dia???"

Ah sudah biasa aku mendengar itu. Tapi ya sudahlah aku diamkan saja.

Akhirnya bus pun menuju tempat wisata yang akan dituju dengan Pratama yang masih duduk di sampingku dan Arya yang seperti tak suka dengan hal itu.

Sesampainya di tempat wisata Pratama masih saja berdiri di sampingku memastikan tidak akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan kepadaku.

Saat di dufan masih saja mengikutiku.

"Tika!"
"Iya."
"Naik wahana itu mau?"
"Boleh."
"Ayo."

Akhirnya kita berdua menikmati banyak wahana yang membuatku bahagia. Dan entah kenapa sikap Pratama menjadi aneh. Mungkin itu hanya perasaanku saja.

WhatsApp
Arya
Tika. Kenapa kamu jalan sama Pratama terus?

Tika
Memangnya kenapa kalau aku jalan sama Pratama?

Arya
Kamu taukan dia tu nggak baik? Kenapa masih main sama dia?

Tika
Dia baik Arya. Kamu belum mengenal dia sepenuhnya.

Ada apa dengan Arya? Aku tak menyangka jika dia akan bertindak seperti itu.

Saat pulang Pratama masih saja duduk di sampingku hingga sampai lagi di sekolah. Dan sebenarnya aku duduk dengan Naya, entah kesambet apa ya si Naya itu sampai mau disuruh pindah??

Jangan lupa vote dan komennya ya! 😊

KISAHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang