Bab 6

1.3K 62 36
                                    

Belahan Jiwa

Manik hijau itu sedang memijat pelipisnya. Pikirannya berkelebat pada sosok jangkung berambut silver mencuat. Ia masih ingat betul apa yang dikatakan pria itu kemarin. Dihadapan Rin, ia mengatakan bahwa aku ini tunangannya. Demi apa? Demi dewa Loki! Dengan gaya santai dan percaya diri ia mengenalkan aku di depan mantannya.

Gadis berambut pink merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Pusing mendera karena sakit kepala membuat gadis bermata cantik itu kembali memijat pelipisnya. lelaki kaya tampan memeluk pinggang rampingnya dengan sangat--posesif. Ia tidak yakin akan pernyataan pria itu kemarin. Gadis cantik bersurai pink menggeleng kuat-kuat. Ini tidak benar, besok ia harus menemuinya.

Keesokan harinya, Sakura sudah memesan tempat di café Valentin. Sembari menunggu sosok pria jangkung datang, ia memesan menu terlebih dahulu. Gadis mahkota pink itu terpesona dengan art dekor café ini. suasana café yang cozy dan nyaman, cocok untuk brunch.

 suasana café yang cozy dan nyaman, cocok untuk brunch

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


 Manik hijaunya tampak berbinar ketika pria yang ditunggui datang juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manik hijaunya tampak berbinar ketika pria yang ditunggui datang juga.

“Maaf, Sakura, aku tadi sempat nyasar mencari tempat ini, ternyata disini,” Kakashi menarik kursi dan duduk di hadapan gadis itu.

“Tidak apa-apa, Kakashi.”

“Apa tadi kau menunggu lama?” mata onyx itu sedang memilih menu dan langsung memesan.

“Tidak juga,” jawabnya pendek.
mereka terdiam cukup lama.

Tidak ada yang mau memulai obrolan. Manik hijau mencuri pandang onyx.Tak lama, pesanan Swedish food mereka pun datang.

“tak kusangka, ternyata kau vegetarian,” pria tampan itu terkekeh.

“tak kusangka, ternyata kau vegetarian,” pria tampan itu terkekeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Belahan JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang