Bagian 4 (Alvian)

129 5 0
                                    


Setelah ribut dengan anggika , aku memutuskan untuk masuk ke rumah ......

"Vii ....abis dari mana kmu"tanya mama

"Abis dari depan rumah, ngobrol sma anggika"

"Ngobrol apa ribut ,"

"Lebih tepatnya sih ribut ma"

"Kmu ini seneng banget cari ribut sma anggika kan kasian anggika vi.."

"Gk pp lah ma , abisnya kalau bukan ribut anggika gk akan mau ngomong sma vian.."

"Kmu ini ada ada aja "

Setelah itu pandangan mulai kabur......

"Knp vii.."mama mulai khawatir

"Gk pp.ma , aku kekamar ya "....

Aku tak tau harus bagaimana lagi dengan penyakit ini , sudah lebih dari 10 tahun lebih ia bersarang pada tubuh ini.....

Dan aku memutuskan untuk tidur......

Keesokan harinya..

Pagi yang cerah dan sejuk , setelah siap untuk sekolah , akupun turun untuk sarapan terlebih dahulu....

"Pagiii maa" sapa ku
"Pagi vii... "

Setelah itu kmi pun sarapan bersama di meja makan....

"Gk semangat banget ,.. Knp vii"tanya mama

"Gk pp ma".....

"Viii... , kita ceck up ya ke dokter"

"Aku gk pp ma..."

"Mau sampai kapan kmu kayak gini vian... "

"Pliss ma , aku gk pp .. Udh jam 7 aku harus berangkat sekolah"

Setelah itu akupun langsung berangkat ke sekolah.
..

Sesampainya di sekolah

Saat tiba di kelas terdengar suara ricuh para teman2 sekelas...

Aku tak peduli dengan keadaan  sekitar karna sedari tdi
Sebelum berangkat sekolah pandanganku sudah kabur.......

"Knp lo vii,,,"tanya salma

Aku memutuskan untuk diam...

"Viii, ... Viii , alvian pratama wijaya .. Lo denger gue gk sih
..."

Pandangan ini semakin kabur bahkann kini semuanya terlihat gelap .....

"Sal....  "

"Vi..lo kenapa "

"Gelap sal..."keluh ku pada salma

"Vian... Gue telfon dokter ya vii.."salma mulai khawatir

"Sal.. Gue udh gk kuat..... , kepala gue pusing banget sal "

"Sabar vii , lo yang kuat , gue telfon dokter"

Dan akhirnya , karna panik salma pun langsung menelfon dokter ,

akupun tak sadarkan diri pada saat itu, dan teman2 kelas yang membawaku ke ruang uks... Akupun ditangani oleh dokter dan beberapa saat akupun langsung sadar......

"Viiian... Lo kalo sakit , bilang dong , jangan kayak gini,... Ini namanya lo nyakitin diri lo sendiri"

"Gue mau balik ke kelas sal..."

"Vian... Lo tau kan apa akibatnya kalau lo...."aku memotong pembicaraan salma

"Gue udh pernah bilang sma lo sal , gue gk suka masalah ini dibahas di sini "

"Lo yang mau masalah ini gk mau lo bahas , tpi lo selalu buat masalah ini dibahas vi... .., udh lah vii jangan nyakitin diri lo gini"salma mulai menaikan nada bicaranya

"Gue gk nyakitin diri gue sendiri sal, tapi penyakit ini yang udh berhasil buat gue kayak gini..., gue gk pantes hidup sal"

"Lo kuat vian , dan gue yakin lo kuat , lo bisa ngelawan sakit ini vian"salma terus meyakinkan

"Sekuat kuatnya gue ngelawan sakit ini, dan gue gk akan pernah bisa sembuh sal ... , gue capek...😦😦"

"Vian.. , lo gk boleh kayak gini, lo harus bangkit,.. Disini banyak yg masih care  sma lo, banyak orang yang sayang sma lo , termasuk gue vian .., sahabat lo"salma emosi

Aku terdiam membeku tak sanggup berkutik apapun..

3 jam berlalu.....

Teeet teeet teet bel pulang sekolah pun berbunyi .... Semua siswa berhamburan keluar kelas , dan aku pun beres2 untuk pulang.....

















*semoga kalian suka ya sma ceritanya , dibaca chapter2 selanjutnya

Alvian & AnggikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang