Sebelumnya aku mau minta maaf kalau diawal cerita menggunakan panggilan dalam bahasa jepang tapi sekarang berubah, murnu bahasa indonesia.
Semata-mata karena saya sebagai penulis tidak tau.menahu mengenai panggilan orang jepang yang baik dan benar, sehingga menyebabkan susunan kalimat yang aku bikin jadi agak aneh dan kurang jelas.... jadi saya langsung mengubah mulai dari bab 3 dst... akan menggunakan panggilan bahasa indonesia...
Terima kasih
Have a nice read....
Pagi hari di uchiha mansion, ini pertama kalinya Naruto bermalam di rumah keluarga uchiha setelah menikah dengan itachi dan rasanya tidak seperti rumah.
Jika kalian bertanya setelah tiba di jepang Naruto tinggal dimana, jawabanya Naruto dan izuna tinggal di penginapan.
Naruto masih belum terbiasa dengan aura di rumah ini, ditambah kepalanya yang pusing dari semalam, benar-benar terasa buruk untuk memulai hari.
Setelah mandi dan mengecup kening putranya yang masih tertidur pulas. Naruto menuju dapur dan memulai membuat sarapan. Setelah resmi menikah dengan itachi Naruto mulai belajar memasak dan rajin bangun pagi, ia ingin belajar menjadi istri yang baik. Walaupun masakannya selalu dikomentar itachi karena bagaimanapun itachilah yang mengejarinya memasak yang baik dan bergizi.
06.30 waktu setempat
Sasuke baru bangun dan ingin menuju halaman belakang melewati lorong dekat dapur untuk olah raga pagi melihat sedikit siluet kuning berada di dapur berniat sedikit melihat istri itachi yang tidak pernah dikenalkan kakaknya itu.
Dalam pengamatan sasuke pagi ini istri itachi orang yang rajin bangun pagi, cukup cekatan dalam urusan dapur dan tidak pendiam seperti kelihatannya. Karena saat memasak Naruto terus bernyanyi walau dalam suara kecil sambil mengenakan hetset.
'kenapa ayah dan ibu tidak merestui mereka ya? Aku rasa jika naruto pintar dalam urusan dapur itu akan menjadi nilai tambah seorang menantu idaman ibu' sambil berlari mengelilingi halaman belakang sasuke terus memikirkan alasan yang paling masuk akal kenapa kedua orang tuanya menentang hubungan itachi dan Naruto.
Sasuke terus memperhatikan gerak-gerik istri mendiang kakaknya saat sedang menata makanan di meja. Yang sasuke tidak sadar adalah sejak pertama sasuke bertatapan muka dengan Naruto, dirinya seakan terhipnotis dan tak pernah mengalihkan tatapan dari wanita itu.
Sedangkan Naruto hanya dapat diam sambil membatin, karena jujur saja Naruto benar-benar risih sangat risih mendapat tatapan itu. Sehingga ia mempercepat gerakannya agar bisa cepat pergi membangunkan putranya.
Kamar Naruto berada disebelah kamar sasuke, sebenarnya izuna mendapat kamar pribadi tapi atas permintaan Naruto pada mikoto karena izuna tak ingin tidur sendiri ia bisa sekamar bersama putranya.
"anak mammy paling tanpan ayo bangun.... Kau tidak ingin ketinggalan sarapan bersama kakek dan nenekmukan sayang..."
sambil menciumi seluruh wajah putranya yang tertidur lelap."enggg....mom...my....genndong mommy..." sambil menutup mata sipitnya dan menjulurkan tangannya.
"sekalian mandiin ya mom".
"dasar manja, ayo... aduh ... duh... beratnya anak mommy..."
Pemandangan indah yang tak terlewat sedikitpun dari mata seorang pria yang melihat dari cela pintu kamar yang tak tertutup rapat. Dan entah mengapa itu menjadi pemandangan yang manis menurut pria itu.
Pagi hari yang cerah di kediaman uchiha, fugaku dan mikoto baru menuruni tangga untuk sarapan bersama.
"izuna kenapa belum sarapan sayang?" -mikoto
"kata ibu tidak sopan jika kita makan sebelum tuan rumah atau orang tua makan, nenek"
"auuu... cucuku yang manis" senyum lebar pertama secara tidak sadar yang bisa diberikan mikoto dan fugaku kepada cucu dan menantunya, benar-benar membuat Naruto tertegun dan ikut tersenyum juga.
"ayo semuanya mulai makan" -madara
"ah selamat pagi kakek buyut"
"selamat pagi juga izuna"
"emmm... selamat pagi kakek, ayah dan ibu... aku ingin mengucapkan sesuatu"
"apa itu Naruto katakan saja" -madara
"Aku bersedia mengganti margaku bersama izuna menjadi uchiha"....
"Itu berita yang sangat bagus naru... ibu senang mendengarnya" berita baik yang paling di nanti fugaku, ia benar-benar ingin menebus kesalahannya pada putranya.
Sarapan pagi itu jadi lebih terasa hangat...
"Kalau gitu setelah peringatan 40 harinya itachi aku akan mengenalkanmu dan izuna pada klan uchiha secara resmi di kuil"
"Terima kasih kakek madara tapi masih ada 1 orang lagi yang akan diubah namanya menjadi uchiha"
"Iya kakek buyut, maaf aku hampir melupakan adik kecilku asura"
"Ah.... Iya dia bukannya gadis kecil yang sangat mirip dengan itachi versi perempuan kecuali tanda lahirnya, kenapa kau tak membawanya ke sini naru?"
"Itachi tidak akan suka jika asura ikut pergi ke pemakaman, lagi pula dia masih 4 tahun... ibu,"
Hanya madara, fugaku, mikoto, naruto dan izuna dalam upacara minum teh siang ini karena obito dan sasuke sudah kembali bekerja...
Bukannya tidak menghormati sang kakak yang baru saja meninggal tapi seminggu cuti itu sudah cukup, lagi pula hidup harus tetap berjalan kita tidak boleh bersedih terus.
Selama pemakaman itachi mikoto terus menerus menagis dan fugaku harus kuat sebagai seorang ayah tentu hal ini membuatnya sedih dan menangis tapi kepala keluarga fugaku harus lebih kuat dari sang istri.
Bagi mikoto melihat izuna seperti melihat itachi kecil, apalagi setelah pemakaman izuna terus duduk diantara mikoto dan naruto sambil menghapus air mata di wajah kedua wanita itu.
Tbc....
🤣😂😆😄

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [Sasunaru]
Randomwarning ini cerita yaoi / boyslove jadi yang tidak berkenan lebih baik mundur teratur... Cinta datang dan pergi tiba2 tanpa ada yang tau... bahkan kematian yang memang sudah pasti akan terjadi tetapi kapan datangnya kematian tidak ada yang tau .... ...