Destiny [Sasunaru]

Bab 4

Happy reading guys...

Multimedia aku ambil dari instagram jual2 baju.

Aroma segar rerumputan yang baru saja dipotong masuk kedalam penciuman seorang wanita dewasa yang sedang berdiri di balkon rumah menghadap halaman belakang.

Aroma yang menyegarkan sekaligus membawa kerinduan pada seseorang.

Pagi ini mikoto meminta sasuke agar mengantar naru menjemput asura dan iruka di bandara.

Walaupun naru merasa keberatan karena tak ingin dekat-dekat dengan sasuke. Tapi akhirnya naruto mengalah diantar sasuke menggunakan mobil miliknya.

******

Menurut tiketnya seharusnya pesawat  asura sudah tiba pukul 8 pagi tapi karena cuaca buruk di belanda maka pesawatnya mengalami delay beberapa jam.

Dan naruto terpaksa terjebak dengan sasuke lebih lama. Mereka masih berada di dalam mobil karena naruto berangkat dari rumah jam 7 agar tidak terlambat, tapi sekarang malah terlalu cepat.

"Emmm... naru dari mana kau mengenal itachi"

"Dari seseorang"

Obrolan yang benar-benar krikkkk....

"Kalau begitu sudah berapa lama kalian menikah?"

"Apa itu urusanmu? Setahuku itachi pernah bilang kalau adiknya bukanlah tipe orang yang kepo"

Faktanya itachi tidak pernah atau jarang sekali bercerita apapun tentang keluarganya karena naruto sudah mengenal keluarga uchiha sebelumnya.

"Aku hanya penasaran tipe wanita seperti apa istri dari uchiha itachi, apakah itu salah kakak ipar?" Sambil menatap lawan bicranya...

"Berhentilah menatapku seperti itu, kau membuatku merinding tau."

Walau hanya tatapan malas dan datar yang ditampilkan naru, tapi dalam hati jantungnya berdegup kencang.

"Ehemmm... hremm .....
Tidak salah adik ipar hanya saja aku hatur jujur, sangat tidak nyaman berada di dekatmu" bersikap terbuka pada uchiha bungsu ini jauh lebih baik. Daripada harus perlahan-lahan menjauh, mencari jalan yang ribet.

"Kenapa?
Ah.... Aku rasa kita masih punya waktu sebelum menjemput putrimu
mungkin minum kopi di kefe bisa mengurangi rasa tidak nyamanmu,
Bagaimanapun aku ini adik iparmu, kau harus bisa merasa nyaman didekatku".

Benar-benar the power of destiny, sejauh-jauhnya kita berusaha menjauhkan hal-hal yang membuatkita tidak nyaman maka hal itu yang akan mengikat kita semakin kuat.

Salah langkah naruto bermaksud melepaskan seatbeltnya malah sasuke menggengam tangannya.

"Hemm... ahem... ehem... adik ipar tolong lepaskan tanganmu. Kau tau itu sangat tidak sopan"

"Jujur saja naruto wajahmu terlihat tidak asing, kau mengingatkanku pada seseorang"

"Apakah dia berambut pirang, bermata biru dan bernama naruto juga"

"Dari mana kau tau hal itu?"

"Tentu saja dari suamiku"
naruto masih berusaha melepaskan tangannya dari gengaman sasuke sampai menyebabkan pergelangan tanganya memerah...

"Duh kuat sekali gengamanmu  ... asal kau tau di tempat di negara eropa dan amerika banyak orang berambut pirang dan bermata biru, jadi seharusnya kau tak perlu heran akan hal itu."

"Tapi yang bernama seperti kue ikan itu sangat jarang"

"Aku rasa tak ada undang-undang yang menulis larangan mempunyai nama yang mirip dengan orang lain adik ipar"

"Ya kau benar, maaf untuk tanganmu"

"Lebih baik kita masuk sekarang"

Setelah percakapan akward tadi, mereka beruda berjalan menuju salah satu kafe di bandara sambil menunggu putri naruto.

Selama berjalan sasuke menyadari tatapan tertarik beberapa orang pada naruto. Naruto memang cantik dan pakaian yang digunakannya membuatnya tampak lebih menarik.
(Yang ada di multimedia)

walau sederhana tetapi punya daya tarik khusus.

Naruto tidak tau apa maksud sasuke merangkulnya seakan-akan mereka pasangan. Dan hal ini tidak sopan menurutnya. Tapi syukur hanya dipundak saja.

Sambil menepis tangan sasuke yang tak mau lepas dipundaknya. Naruto tetus memandang kedepan mencari tempat duduk...

Untunglah dirinya sudah tidak dirangkul sasuke lagi dan sekarang pria itu terlihat sibuk memperhatikan hpnya di meja depan naruto....

"Paman aku menunggu di kafe xoxo de depan gate 5"
Setelah mengirim pesan singkat pada paman iruka yang pastinya akan dibuka saat pesawatnya mendarat naruto memasukkan hpnya kembali tas...

Ia tak membawa powerbank jadi dari pada menghabiskan daya hpnya untuk berselancar atau bermain game lebih baik ia menunggu putrinya sambil membaca buku bacaan di kafe  yang tersedia di bandara.

*****

Waktu demi waktu berlalu naruto membaca buku novel detective ditangannya, hingga 3 bab telah terlewat tanpa memyadari sama sekali bahwa ada sepasang mata obsidian yang menatapnya sedari tadi .

Tbc....

Maaf ya lama up... ini dikarenakan putusnya sambungan telkomsel di daerahku... jadi internetnya sedang sangat lola....

Aku mau update baca cerita lain aja gak bisa... wa aja juga gak bisa...

Terima kash sudah menyempatkan waktu membaca ceritaku.

Plis vomen...
☺️😚😊😉😆