Part 17

43K 3.1K 135
                                    

Jimin sengaja pulang lebih awal, ia terlalu merindukan Jisoo sampai sampai ia harus membatalkan pertemuan dengan client nya, lagi pula menurut Jimin itu tidak penting. Yang terpenting adalah ia ingin segera melepas rindu pada istrinya. Jimin langsung mengendarai mobilnya dengan cepat bahkan di atas rata rata.

Hanya butuh sepuluh menit Jimin sampai ke apartemen, padahal jarak kantor ke apartemen cukup jauh, biasanya jika berkendara dengan normal memerlukan waktu sampai satu jam Jimin pantas di sebut pembalap.

Jimin masuk dengan hati hati agar Jisoo tak mengetahui, dan benar saja sang istri tengah sibuk di dapur, Jimin mendengus melepar jas nya pada sofa ruang tamu lalu menuju dapur.

"Apa kerjaan mu hanya di dapur hm?"

"Ehh" Jisoo terkejut mendapati Jimin sudah memeluknya dari belakang dengan menopang wajahnya pada ceruk leher Jisoo.

"Aku berangkat kerja sampai aku pulang kembali kau hanya di dapur, istirahat lah"

"Ke-kenapa sudah pulang"

"Tidak suka aku pulang awal?"

"Bukan begitu" tentu saja Jisoo merasa canggung, ini pertama kalinya mereka merubah sikap masing masing.

"Lalu?"

"Emm.. tadi nya aku ingin mengantarkan mu makan siang, tapi kau malah pulang cepat"

Jimin mengangguk paham, masih memeluk Jisoo "Kau tahu kenapa aku pulang lebih awal" bisik nya tepat ditelinganya membuat Jisoo bergidik geli.

"Ti-tidak"

"Aku merindukan istriku." bisik Jimin.

Jisoo tersenyum. Tak bohong hatinya terlalu girang, rasanya ingin berteriak kencang. Alih alih Jisoo mematikan kompor lalu mengubah posisi berhadapan dengan Jimin. Sang suami memberi senyuman mautnya sampai menyembunyikan matanya. Oke, Jisoo sangat gugup.

"Kau cantik sekali sayang."

Jisoo mencoba menormalkan nafas nya, pipinya terlanjur memerah. Jimin benar benar menyebalkan."Kau selalu membual Jim"

"Aku tidak sedang membual, itu kenyataan dan kenapa aku baru menyadari nya ya."

"Teruskan saja gombalan mu itu, tak mempan" elak Jisoo sambil menyilang kan tangannya, padahal dalam hatinya sedang menggebu gebu.

Jimin memberi tatapan intimidasi. "Benarkah" tanyanya dengan nada sedikit sensual, apa lagi Jimin sedang menggigit bibir bawahnya, Jisoo melotot melihat wajah mesum suaminya. Jisoo bergerak mundur begitupun Jimin semakin mendekati istrinya, dan sialnya Jisoo terpentok dinding.

'persetan' umpat Jisoo dalam hati.

Jimin mengunci pergerakan Jisoo, wajahnya ia condongkan sedikit miring hingga tepat sekali sekarang sudah didepan persis wajah Jisoo. Nafas wangi milik Jimin bisa Jisoo rasakan.

Ahh sial kalau sudah begini Jisoo bisa apa, Jisoo benci suasana ini. Terlalu canggung baginya, belum lagi Jimin begitu menggoda. Ia tahu apa maksud Jimin menggoda nya apa lagi kalau sudah memamerkan wajah mesum nya. Jisoo sudah menduga dirinya akan berakhir di ranjang.

Tangan Jimin mulai bergerak menelusuri wajah Jisoo, Yang di elus kini mulai keringat dingin, gugup tentu saja. Apa lagi jarak wajah mereka begitu dekat. Jisoo harus menghentikan ini sebelum semua nya terlambat.

"Ji-jimin"

"Hmm.."

Jimin terus aja mengeluarkan suara sensualnya, wanita di depan nya sudah merinding.

"Nafasmubau"

Okey ini satu satunya kalimat yang keluar begitu saja dari mulut Jisoo, 'Tamat lah riwayat mu Min Jisoo". Jisoo masih terpejam matanya, tangannya mengepal kuat dan yang benar saja Jimin langsung mendelik menegakkan tubuh nya kembali.

You're My life   ParkJimin [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang