Part 18 💙

55.9K 2.7K 412
                                    

Makan siang sudah Jisoo tata dengan rapih, tinggal menunggu Jimin turun. Sudah sepuluh menit ia pamit mandi tapi belum juga selesai. Bosan menunggu Jisoo menyalakan tv, menonton Drama favorit nya. Matanya memang mengarah pada televisi namun fikiran nya tertuju pada hal lain.

Jisoo seperti orang tak waras melamun dengan tatapan mata kosong tapi sudut bibirnya terus terangkat. Tersenyum senyum sesekali ia menggeleng.

"Hey! sedang melamunkan aku ya" ucap nya memposisikan paha Jisoo sebai bantal tidurnya.

"Astaga!" Yang di jadikan bantal tersentak kaget.

"Bisa tidak kau sehari saja tidak mengejutkan ku!" Kesal Jisoo, Jimin hanya merespon dengan kekehan.

"Maaf, habisnya ku perhatikan kau terus terusan senyum sendiri pasti sedang melamunkan aku ya."

"A-aa ti-tidak!! siapa bilang! aku sedang menonton dra—"

"Hey, kau tak pandai berbohong, tv sedari tadi sudah kau matikan. Aigoo kau lucu sekali sayang pipimu merah."

Tawa jimin meledak melihat istrinya salah tingkah. Jisoo menutup wajah nya rapat rapat malu.

Takk!

"Akhh" Ringis Jisoo tatkala Jimin memukul tangannya.

" Ishh singkirkan tanganmu menghalangi pandangan ku saja, kalau begitu aku jadi tak bisa melihat wajah cantik istriku"

Lagi lagi dan lagi Jimin kembali membuat suhu badan nya naik.

Mata mereka saling bertemu dengan posisi jimin berbaring di paha Jisoo yang tengah duduk, sedangkan Jisoo menatap balik manik Jimin.

Jimin tersenyum tangan nya terulur mengusap lembut pipi Jisoo. "Maaf, mungkin ini membuat mu tak nyaman." Jisoo menggeleng "Ti tidak, aku sama sekali tidak masalah dengan ini." bantah nya.

"Kau selalu gugup"

"A-aku hanya sedikit canggung dengan ini."

Jimin tersenyum, lalu mengubah posisi berlutut di depan Jisoo.

"Maafkan aku selama ini ya Ji. membuat mu menahan sakit, kau selalu menangis karna aku. aku sangat jahat. bahkan aku menyelingkuhi mu.."

"Jimin..."

Jisoo terkejut tiba tiba saja Jimin berkata seperti itu, jisoo menyadari Jimin begitu menyesali atas perlakuan nya.

Alih alih Jisoo menggenggam tangan Jimin lalu mencium nya berkali kali. tak sadar air mata nya sudah berlinang deras.

"Bukan kah sudah kukatakan, aku sudah memaafkan mu. Cukup lupakan masa lalu dan kembali lah memulai hidup yang baru."

Jimin lega mendengar itu, sungguh Jimin merasa bersyukur dan beruntung dirinya memiliki istri seperti Jisoo. Betapa bodohnya Jimin lebih memilih wanita luar yang tak jelas dari pada istrinya.

"Kenapa kau begitu baik memaafkan aku begitu saja, aku merasa laki laki pecundang...

"Jisoo yaa kau ini manusia yang seperti malaikat, aku sangat menyesal menyia-nyiakan wanita mulia seperti mu."

Jisoo menatap lekat suaminya "Kau ingin tau kenapa aku selalu memaafkan mu Jimin ahh?."

Jimin mempererat genggaman tangan mereka "Apa itu?"

"Karna aku mencintaimu Park Jimin" Jelas Jisoo yang kembali mencium tangan Jimin dengan isakan.

Jimin tumbang mendengar itu, melongo tak percaya dengan ucapan istrinya yang begitu tulus. Beribu ucapan terimakasih kepada Tuhan yang telah memberikan jodoh yang teramat sempurna untuk nya. Jimin tak bisa menahan rasa harunya ia ikut menangis, merengkuh tubuh Jisoo pada dekapan nya.

You're My life   ParkJimin [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang