Part 2

53.2K 3.4K 204
                                    

Flashback on

Aku berjalan kesebuah kedai makanan yang terdapat di pinggir jalan kota seoul.

"ahjuma tolong beri Jjajamyeon tteokboki  dan jjapcae"

"Baiklah nona, tunggulah sebentar."

Drrt drrt

Baru saja memesan makanan ponselku berdering.

Yoon oppa is calling

"tsk oppa? Masih ingat aku rupanya"

"jisoo eodiga?"

"masih ingat dengan ku rupanya?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu, temui aku"

"untuk apa aku menemuimu"

"sudah kukatakan aku ingin berbicara denganmu dan kau harus datang jisoo ya ku mohon"

"katakan saja lewat telfon"

"tidak bisa aku benar benar ingin bertemu"

"aishh jinjja menyebalkan sekali. Arraseo"

"huhh mau apa lagi mahluk pucat itu"

"Ahjuma maaf aku tidak jadi pesan makananya mendadak ada urusan aku harus pergi"

"Tidak apa apa nona," ucapnya


-

Aku mulai meninggalkan kedai tersebut dan menuju tempat dimana Oppaku

Tak butuh waktu lama aku sampai di tempat terkutuk ini. Ku lihat sosok makhluk pucat berdiri di ambang pintu masuk sebuah Club. bukan mayat ataupun hantu melainkan ia adalah Oppa ku ia memang memiliki kulit putih yang amat pucat tampan tapi *bangsat 😢

"wasseo, Oppa merindukan mu" yoongi menghampiriku.

"Cepat katakan apa yang ingin bicarakan. Aku tidak punya banyak waktu"

"hmm baik lah, aku ingin minta maaf atas semua yang aku lakukan terhadap ayah dan Ibu. Aku hanya mau membantumu melunasi hutang orang tua kita"

Aku mengepal tanganku kuat, mendengar ucapan yoongi tentang Ibu dan Ayah, aku harus kuat aku tidak boleh menangis. Kau pasti kuat Jisoo

"Orang tua kita? Kau masih menganggapnya orang tuamu? Haha lucu sekali. Setelah apa yang Oppa lakukan terhadap mereka kau masih menganggap nya orang tuamu? Apa Kau tidak sadar kaulah penyebab mereka meninggal!!"

Begitu pilu mengingat hal itu. Bahkan aku sendiri tak akan bisa memaafkan Yoongi. Cukup muak aku melihat wajah nya, menjijikan. Mataku mulai memanas, genangan air dipelupuk mataku sudah membanjiri pipiku. Yoongi Mengusap air mataku, wajahnya menunduk penuh penyesalan. Sungguh ini terasa asing bagiku.

"Karna itu lah aku ingin menembus semua kesalahan ku. A-aku menyesal Jisoo yaa"

Aku bisa mendengar isakan kecil. Sungguh ajaib seorang Yoongi menangis. Ini pertama kalinya Yoongi menangis di depanku. Memeluku mencium pucuk kepalaku dengan lembut.

"Kenapa Oppa baru menyesali nya saat mereka sudah tidak ada hikss.." aku semakin terisak memukul dada yoongi, kita sama sama menangis. Tidak peduli beberapa orang memandang kita dengan tatapan aneh.

You're My life   ParkJimin [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang