ASYELLA |14

820 33 0
                                    

Sekarang Arka dan Asyel  berada di warung dekat lapangan dasibu. Asyel sedang makan mie instan yang dipesannya sedangkan Arka hanya memandang Asyel dari samping, melihat betapa cantiknya gadis kecil ini.

"Mau ikut gue gak?" Tanya Arka

"Kemana?"

"Ke Rumah Sakit" Asyel menoleh ke arah Arka dengan alis terangkat seperti mengatakan 'ngapain?'

"Aldi habis dikroyok sama musuh gue, sekarang dia koma" Crita Arka cukup menarik membuat Asyel menjadikan dirinya sebagai pendengar yang baik.

"Deandra musuh gue. Dulu dia temen gue tapi seiring berjalannya waktu semua berubah dia terlalu obsesi untuk ngalahin gue dan nindas gue karena kalah balap motor, apa lagi seminggu yang lalu dia bikin rusuh di sini dan akhirnya geng gue sama dia tawuran. Geng gue menang dan itu buat Deandra makin gencar untuk ngalahin gue akhirnya dia ngeroyok Aldi" Ucap Arka penuh amarah, Asyel hanya bisa mengangguk paham.

"Gue mau ke supermarket sebentar, gue tunggu lo disana" Asyel meninggalkn Arka dan berjalan ke supermarket yang berada didepan sekolahan, ia membeli makanan ringan dan minuman untuk orang yang menjaga Aldi disana, kalau buat Aldi kayaknya gak mungkin deh soalnya dia lagi koma.

Setelah membeli beberapa makanan dan minuman Asyel keluar dari supermarket menghampiri Arka yang sudah menunggunya.

"Kerumah sakit ya?" Tanya Arka

"Iya"

Asyel menaiki motor Arka, kemudian Arka menyalakan motornya dan pergi ke rumah sakit. Di perjalanan mereka hanya diam tidak ada yang berbicara.

Arka menaikkan kecepatan motornya membuat Asyel mencengkram kuat pundak Arka.

"Kalau mau pegangan tuh disini" Ucap Arka sambil menunjuk pinggannya

"Bukan di pundak, lo pikir gue tukang ojek apa"

"Bacot lo!! Jangan modus!!"

"Siapa?"

"Elo lah!!"

"Yang nanya hahah" Asyel memukul keras pundak Arka membuat cowok itu meringis kesakitan.

"Syel, lo kapan pemotretan lagi?"

"Kenapa?"

"Tanya aja"

"Oh, nanti malem gue ada pemotretan"

"Gue ikut ya"

"Gak!"

"Gue anter deh"

"Gak!"

"Gratis kok syel"

"Gak!"

"Gue pengen tau"

"Apa yang lo ingin tau?"

"Ya dunia mod---"

"Cewek seksi yang punya body bohay, trs bajunya ketat ketat terus dalemnya keluar keluar kayak di majala dewasa gitu? Gue doain mata lo bintitan!"

"Ih ngaco lo, ya enggak lah!!"

"Terus apa?"

"Secantik apa sih lo sampai bisa jadi model?"

"Pengen gue tampol lo!!"

Arka tertawa mendengar jawaban Asyel yang sepertinya jengkel kepadanya.

"Jangan cemberut dong, entar cantiknya ilang lo"

"Hahaha lo pikir gombalan receh lo itu ngaruh buat gue? GAK NGARUH!!"

"Siapa yang gombal, fakta kok" Asyel hanya menaikkan Alisnya dan bersikap acuh. Arka memarkirkan motornya saat sudah sampai dirumah sakit. Kemudian menggandeng Asyel menuju ruangan Aldi. Disana sudah masih ada Bimo dan Rian ketambahan teman temannya yang lain.

"Udah balik aja lo ka" Ucap Bimo kemudian melihat ke arah belakang Arka.

"Bawa cewek juga ya, ehm siapa namanya As--asy--"

"Asyel"

"Nah ituu Asyel" Asyel hanya tersenyum

"Eh Syel lo bawa apa?" Tanya Rian, tanpa menunggu Asyel memberikan bingkisan tersebut Rian sudah lebih dulu menyambar bingkisan tersebut.

"Wah cemilan nih, lumayan lagi laper gue"

"Eh kampret, yang sopan dikit baru kenal udah tengil amat nih anak" protes teman teman mereka

"Asal nyambar cemilan orang aja"

"Syel gue makan ya, gak papa kan" Tanya Rian pada Asyel yang dibalas anggukan oleh Asyel.

"Tuh dengerin, yang punya aja kebolehin ngapain lo nyolot" Ucap Rian, kmudian ada temannya yang mendekati Rian berniat untuk minta cemilannya.

"Ngapa lo deket deket"

"Minta lah an, pelit amat"

"Gak ada!! Lo tadi yang paling nyolot!"

"Ayo lah an" ucap temannya dengan ekspresi memohon membuat semua yang ada disana tertawa karena ekspresinya yang lucu.

"Gak ada! Gue pelit nih"

"Gue doain kesel tau rasa lo"

"Bodoh am---uhukk uhukk"

"Nahh tuh rasain!!" Semua yang ada disana tertawa melepas rasa khawatir dengan kondisi Aldi.

Berbeda dengan Asyel, ini adalah kali pertama Asyel kembali ke rumah sakit ini setelah tujuh tahun lamanya, rumah sakit milik keluarganya yang menjadi terakhir kalinya Asyel melihat ibunya bernafas. Di rumah sakit dimana ibunya dipasang alat alat medis yang membuat ibunya sulit bergerak dan tak lagi mampu bergerak.
Karena penyakit leukimia,ibunya meninggal dunia.

Arka yang menyadari bahwa Asyel disini sedang tidak nyaman membawa Asyel ke kantin rumah sakit.

"lo kenapa?" Asyel hanya diam tak berminat untuk membalas ucapan Arka. Dan untungnya Arka tidak lagi bertanya tanya tentang Asyel yang tiba tiba menjadi lebih pendiam lagi. Arka memesan makanan dan kemudian kembali lagi ke tempat duduk, tak ada pembicaraan disana.

Arka yang sibuk dengan game onlinenya begitu juga dengan Asyel yang sibuk dengan pikirannya. Sampai mereka tidak sadar makanan yang dipesan sudah datang. Arka mengucapkan terimakasih kepada pelayan.

"Nih makan jangan ngelamun terus" Ucap Arka yang membuyarkan lamunan Asyel. Kemudian Asyel mengambil nasi goreng itu dan memakannya dengan lahap entah itu lapar atau doyan.

"Porsi makan lo banyak juga ya, tapi kok lo tetep kurus ya?"

"Anugerah" jawab Asyel dengan asal dan melanjutkan makannya.

"Lo tuh cewek yang pertama kali gue temui dengan tipe sulit banget ngmng" Cerocos Arka yang sudah dipastikan tidak ada jawaban dari mulut mungil Asyel.

"Senyum aja tipis banget, itu senyum apa bajunya cabe cabean tipis amat"

"Cuman lo yang pelit banget ngetik untuk bales pesan gue"

"Kayaknya lo gak ada minat minatnya sama gue, apa jangan jangan lo---" Asyel yang masih setia makan nasi goreng dan menajamkan pendengarannya hanya untuk mendengar bacotan Arka.

"Lo bukan cewek tulen ya" Asyel memutar bola matanya kesal, ucapan Arka yang tak dipikir dulu membuat Asyel berfikir bahwa otak Arka ketinggalan dirumah.

"Ngaku lo Syel jangan diem aja"

"Bacot!!"

°°°
TBC

ASYELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang