ASYELLA | 2

1.7K 51 4
                                    

Arka berjalan dikoridor sekolah, ia beralasan ke toilet agar ia bisa pergi dari kelasnya. Penat rasanya mendengar guru bahasa mandarin yang ngomongnya tak jelas sekali bosan rasanya.

Arka duduk di tepi lapangan saat ia melihat seorang gadis berdiri di depan tiang bendera. Saat Arka melihat wajahnya ia begitu terkejut.

'syilla'

°°°

"Ka jangan ngelamun entar kesambet lo ya" celetuk Bimo salah satu teman Arka dan juga kakak kelas Arka . Mereka sedang berkumpul di kantin meja pojok yang selalu jadi tempat mereka nongkrong mereka.

"Apaan si bim"

"Kenapa? Galau kek cewek aja lo" ucap rian di sambut tawaan dari mereka.

"Gue ketemu dia" seketika semua hening saat arka mengucapkan tiga kalimat tersebut, yang awalnya sangat ramai dengan guyonan dari mereka langsung diam seketika.

"Dia? Gadis lima tahun yang lalu?" Sekarang giliran aldi yang berbicara.

"Iya tapi bukan dia, ini beda 180° dia memang mirip syilla sangat mirip tapi mata mereka beda Syilla memiliki bola mata biru sedangkan dia hijau tapi gak tau kalau sifatnya."

"lo coba aja deketin dia cari tau dia itu siapa,, mungkin dia juga tau Syilla dimana" rian mencoba memberi solusi oleh pada Arka. Pasalnya dari Smp Arka selalu mencari cari keberadaan Syilla namun hasilnya Nihil tak ada jejak sama sekali.

Arka pergi dari tempat nongkrongnya, dia harus mencari gadis itu lagi.

°°°

Asyel sedang membaca buku komik yang ia pinjam dari Bryan. Sangat serius sampai tidak tau bahwa Arka sudah duduk disebelahnya dan memperhatikan wajahnya.

'Sangat mirip' batin Arka

"Namamu siapa?" Dua kata yang bisa membuat Asyel terkejut, asyel menoleh kesamping mendapatkan Arka yang sedang tersenyum manis kepadanya.

"Asyel"

"Namanya cantik secantik orangnya" gombal Arka agar ia bisa akrab dengan Asyel. Namun yang diajak bicara tak merespon sama sekali.

"Lo suka baca komik" lagi lagi tak direspon

"Novel juga suka?" Tak direspon lagi

"Lo laper ya, kekantin yuk" Tanpa menunggu jawaban Asyel, arka langsung menggandeng tangan asyel dan berjalan menuju kekantin.

Namun belum sempat dikantin Asyel sudah melepas genggaman tangan Arka, Asyel sudah risih dengan sekitarnya terutama cewek yang menatapnya serasa ingin memakan asyel.

"Lo gila ya!! Asal pegang tangan orang!!"

"Enggak kok gue gk asal pegang kan gue udah izin ke lo" jwb Arka

"Apa gue udah mengizinkan lo untuk pegang tangan gue" ucap Asyel dengan ekspresi datar. Yang diajak bicara hanya tertawa tanpa dosa.

Asyel segera pergi dari hadapan Arka. Ingin rasanya asyel membuang arka jauh jauh dari bumi. Asyel memang bukan anak baru tapi ia jarang bersosialisasi pada sekitarnya kecuali temen sekelasnya saja. Sebab itu Arka menyangkanya sebagai anak baru.

°°°

Asyel bejalan memasuki kelasnya menuju ke meja Bryan. Wajahnya tak datar seperti biasanya namun cemberut menahan kesal dengan si cowok tengil itu.

"Gue balikin komik lo"
Bryan yang melihat perubahan ekspresi wajah asyel yang tak seperti biasanya merasa binggung. Bryan sudah hafal diluar kepala bagaimana sifat seluk buluk Asyel dari SMP ia menjadi teman satu kelas Asyel.

ASYELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang