Bab 5 Penanganan Medic Ringan

89 45 4
                                    


Nama ku Sharika Vahein, sering di panggil Sharika. Umur ku 16 tahun dan sebagai murid baru di High School Austri Wing East, aku masuk di sekolah ini karena adik ku dan aku sekarang tinggal seorang diri. Hari ini adalah hari kedua aku masuk, Sharika sebelum berangkat sekolah dia selalu membuat bekal makanan sendiri.

"Sharika lagi-lagi jari mu terluka," kata Suara di dalam diri Sharika.

Sharika memasak sambil bernyanyi, "Hmm..., mungkin aku udah terbiasa, aku tidak terasa jari ku terkena pisau." Sambil menyedot darah yang keluar dari jari telunjuk kirinya lalu menelannya, tidak dia obati jarinya itu hanya dia emut saja.

"Aku harap masakan mu kali ini enak," kata Suara di dalam diri Sharika.

"Dih ... Vira, kamu bilang makanan ku ini engga enak," kata Sharika.

"Kau ini sering membuat bekal mu sendiri tetapi soal rasanya tidak pernah ada kemajuan," kata Vira.

Sharika sambil memasukan masakannya ke dalam tempat bekalnya, "kalo Vira bilang seperti itu, kamu itu membuat ku sangat senang karena kita seperti kakak beradik." Sharika tersenyum.

"Aku tidak sedang memuji mu," kata Vira.

Setelah persiapan selesai, Sharika berangkat ke sekolah. Saat pelajaran pertama di mulai salah satu murid di kelas membuat gaduh karena dia mengigau kalo dirinya sedang latian pedang dan dia di hari pertama pun salah masuk ruangan kelas. Di istirahat pertama Sharika berniat berkeliling sekolahan.

"Kenapa kamu memilih High School Wing East, Sharika?" tanya Vira.

"Karena sekolah ini sangat terkenal di Wiliyah Timur dan aku memiliki 2 alasan untuk sekolah disini yaitu 'Siapa tau kita dapat menemukan orang yang telah mengambil benda mu yang seperti lentera itu dan alasan kedua aku ingin jadi seorang Dokter!'" kata Sharika.

"Orang yang mencuri benda berharga ku itu bukan seperti yang kau bayangkan, Sharika. Benda ku itu bisa menambahkan 2x lipat kekuatan ku, sangatlah berbahaya bila di salah ginakan. Kau masih mengingat kejadian waktu lalu itu," kata Vira.

"Iya, aku ingin menolong siapa saja yang terluka dengan bakat ku ini, Vira," kata Sharika.

"Lalu kita mulai dari mana? kita bahkan masih belum memiliki informasi yang cukup tentang sekolah ini," kata Vira.

Sharika mendengar percakapan murid baru dari kelas lain.

"Hei, apa kamu udah menemukan ekstrakulikuler yang cocok untuk mu?"

"Belum nih, aku juga belum mengisi lembaran formulir ini."

"Lembaran formulir ini di kumpulkan setelah istirahat ke dua nanti."

"Wah..., iya sampe lupa, kalo lembaran formulir ini di kumpulkan hari ini. Sebaiknya kita cari ekstrakulikuler yang cocok untuk kita."

'Ekstrakulikuler yang cocok untuk, Sharika?' Vira bertanya-tanya.

"Apa disini ada Ekstrakulikuler yang membuat ku untuk menjadi Dokter?" tanya Sharika sambil melanjutkan jalannya.

Jawab Vira, "mungkin ada, coba kamu tanya ruangan yang ada di sebelah sana."

Sharika menuju ruangan yang di beritaukan, Vira. Dan di atas ruang itu terdapat tulisan PMR.

"P-M-R? yakin kita akan tanya ke ruangan ini, Vira?" tanya Sharika.

"Ya coba tanyakan saja, kamu tanya 'Ekstrakulikuler yang cocok untuk menjadi Dokter, Ekstrakulikuler apa?'" kata Vira.

"Tapi, bagaimana kalo mereka menertawakannya nanti?" tanya Sharika.

Pangeran Terbuang dan Gadis LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang