Perkenalkan nama ku Kaka Gera yah hanya murid SMA yang masih baru dan ingusan ini, nampaknya hari ini adalah waktunya untuk Upacara Perkenalan atau Upacara Pertama di sekolah ini. Nama sekolah ini iyalah High School Austri Wing East, entah gimana orang tua ku ini memasukan ku ke sekolah seperti ini dan aku juga disuruh untuk tinggal sendiri karena pekerjaan orang tua yang nampaknya aku harus menerima hal itu.
Suara alaram jam berbunyi menunjukan pukul 6.45.
"Wah gawat... sudah jam segini, sial hari ini aku kehabisan pasta gigi, sepertinya sepulang nanti aku sekalian membelinya juga untuk sekarang cuci muka, tidak akan sempat bila aku mandi sekarang!" kata Gera.
Dengan cepat memakai baju dan segera berangkat.
"Eh... aku lupa mengunci pintu," kata Gera.
Berlari menuju ke sekolah namun aku melihat ada orang dua siswa saat aku berlari nampaknya mereka terlalu santai, melihat gerbang akan ditutup aku berlari lebih cepat.
"Huh ... huh... huh... untung gerbang belum ditutup, sebaiknya aku segera masuk kelas," kata Gera.
Dari gerbang aku berlari mencari kelas, aku mencari papan kelas 10 dan ternyata untuk bagian kelas 10 berada di depan lalu aku masuk ke dalam dan membuka pintu.
"Permisi... Sepertinya aku terlambat!" kata Gera.
"Oh kamu... cepat duduk bapak akan segera absen." Sambil menunjukan bungku kosong.
"Iya pak," kata Gera.
Aku masih kecapean keringat ku begitu banyak nampaknya semua orang di sini melihat ke arahku.
"Hei kamu apakah kamu udah di panggil absen?" siswa yang berada di depan ku.
"Belum," jawab Gera dengan nada pelan, lalu mengangkat tangan dengan berdiri, "pak ... saya juga belum dipanggil."
"Siapa nama kamu?" tanya Pak Guru.
"Kaka Gera pak," kata Gera dengan tegas.
"Bentar Bapak liat dulu, Ka-Ka... Kaka Gera nama mu tidak ada di sini, nak apa betul kamu siswa baru di sini?" tanya Pak Guru.
"Betul pak," jawab Gera.
"Coba kamu ikut bapak dulu," kata Pak Guru.
Kami berdua keluar dari dalam kelas dan aku berdiri di depan ruang guru, guru yang bersama ku lalu mencari daftar nama ku.
"Seharusnya kamu di kelas 10-C," kata Pak Guru.
"Maaf pak, saya salah masuk."
"Apa kamu tidak melihat papan pengumuman yang di depan itu?" tanya Pak Guru.
"Papan yang mana?" tanya Gera.
"Ah sudah, sebaiknya kita cepat ke kelas mu saja," kata Pak Guru.
Kami berdua menuju Kelas 10-C.
"Permisi maaf, Bu mengganggu ada murid yang salah masuk kelas saya," kata Pak Guru.
"Siapa nama dia?" tanya Bu Guru kelas 10-C.
"Kaka Gera murid kelas 10-C," kata Pak Guru.
"Oh ya, tak kira murid ini tidak masuk kami baru saja selesai mengabsen," kata Bu Guru kelas 10-C.
"Kalau begitu saya akan kembali ke ruangan," kata Pak Guru.
"Terima kasih pak telah mengantar, untuk Ibu Guru mohon bimbingannya," kata Gera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Terbuang dan Gadis Langit
FantasySeorang pemuda yang tidak mempunyai bakat masuk di sekolah ternama yaitu Austri, dia bertemu dengan sosok burung yang sedang mencari seorang putri yang hilang. Banyak hal yang terjadi dan menjadikan pemuda ini menemukan sebuah bakat dan membuat Ekst...