PART 5

35.1K 1.7K 10
                                    

"Suatu perpisahan bukan lah akhir dari segalanya."

_Queen_

-------------


"Kek, nek!! Kok Queen bisa tiba-tiba pindah ke Indonesia sih?" heran Queen.

"Hehe. Nenek lupa kasih tau ke kamu, sayang." cengir Ara.

"Apa kamu sudah menyiapkan barang-barang yang akan kamu bawa besok?" tanya Alex lalu menyeruput kopi hitamnya.

"Udah kek, semuanya sudah beres kok. Queen cuma tinggal pergi aja besok. Oh ya, kek, gimana masalah sekolah Queen?"

"Sekolah kamu sudah kakek urus jauh-jauh hari."

"Oh, baguslah kalau begitu, kek. Ah iya, Queen pergi keluar dulu yah, kek, nek."

"Kemana, sayang?"

"Ke cafe nek, mau ketemu sama Milha."

"Oh, kamu hati-hati yah di jalan! Jangan ngebut-ngebut!" nasihat Ara.

"Hm, Queen pergi dulu kalau begitu. Assalamualaikum." Queen berlari keluar rumah tanpa menunggu balasan dari nenek dan kakeknya.

Ia memasuki mobil merah miliknya yang sudah terparkir di depan rumah dan langsung mengendarainya dengan kecepatan yang tinggi. Nasihat Ara cuma diaggapnya angin lalu.

Queen mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Milha setibanya di cafe. Kala sosok yang dicarinya terlihat, ia pun segera mendekati Milha.

"Hai, Mil!" sapa Queen lalu duduk di kursi yang berada di sebrang Milha. "Lo belum lama nunggu gue, kan?"

"Belum kok. Gue baru datang." sahut Milha. "By the way, sesuatu penting apa? Sampai-sampai lo mau menyampaikannya secara langsung? Lo hamil?" candanya.

"Idih, amit-amit gue hamil. Lagian iman gue kuat kok. Gue nggak akan mudah terpengaruh sama bisikan setan."

"Hehe.. Gue cuma bercanda kali. Jadi?" tanya Milha dengan nada menuntut penjelasan.

"Besok gue akan pindah ke Indonesia."

"Apa?? Kenapa lo pindah ke Indonesia? Apa karena Nico dan Qisya?"

"Bukan. Gue pindah ke Indonesia karena mama gue yang menyuruh pulang, atau lebih tepatnya memaksa."

"Oh, gue pikir lo pindah karena dua orang penghianat itu." kata Milha pelan. "Hm, jangan lupain gue yah, walaupun lo sudah punya teman baru disana nantinya, awas aja kalau lo sampai lupain gue."

"Tenang saja. Queen yang cantik dan imut ini nggak akan melupakan Milha yang jelek ini kok." balas Queen dengan nada yang diimut-imutkan.

Milha menatap Queen dengan tatapan tak terima. "Apa lo bilang? Jelek?"

"Hehe. Peace."

"Kalau ada waktu luang, lo harus main kesini! Harus!" Milha mengucapkannya dengan penuh penekanan.

"Oke. Lo juga harus ke Indonesia kalau ada waktu luang. Jangan gue aja dong yang pergi ke sini."

"Aman tuh," Milha mengacungkan ibu jarinya. "Tapi sayang yah."

Kening Queen mengerut bingung. "Sayang kenapa?"

"Queen racing Prancis akan hilang." kekeh Milha.

"Iya juga ya, tapi di Indonesia nanti gue akan ikut balapan dan menjadi quen racingnya." balas Queen percaya diri.

"Siapa sih yang bisa mengalahkan seorang Queen?" kekeh Milha.

"Nggak ada deh kayaknya." sahut Queen lagi-lagi dengan percaya dirinya.

Don't Touch Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang