13

15 4 0
                                    

Tetapi gaada jawaban dari dalam rumah, mereka bertiga pun masuk dan mencari cari orang rumah. Betapa terkejutnya Rily saat mengetahui kalau kedua orang tuanya sudah di rumah dan sedang duduk di ruang keluarga bersama Rio.

"Ibu sama ayah udah pulang?" Pekik Rily senang

"Eh, anak ibu udah pulang. Sini peluk"

"Ibuuuu"

Saat Rily berlari, ia lupa jika keadaan kakinya sedang tidak baik. Saat akan berlari ia pun terjatuh. Sontak semuanya terkejut melihat Rily.

"Ily kenapa nak?" Tanya ibunya khawatir

"Ily habis jatuh bu, jadinya kakinya sekarang sakit." Jelas Risky

Setelah itu, Risky menjelaskan kronologi yang terjadi pada Rily. Awalnya ibu dan ayah Rily khawatir tetapi mereka tertawa begitu mengetahui hal yang menyebabkan Rily terjatuh.

"Kamu kok bisa jatuh si dek" kata ayahnya sambil berusaha menahan tawa

"Ya namanya musibah Yah" kata Rily kemudian nyengir

"Ini udah di pijit?"

"Apanya yang di pijit Yah?"

"Ya kakimu lah dek"

"Belum Yah, kita ga kepikiran buat itu" sahut Rio

"Gimana sih, cowo-cowo tiga masa ga ada yang kepikiran hal kayak gitu. Yaudah sekarang kamu Rio telpon mb Dinna suruh ibunya ke sini. Setau ayah ibunya mb Dinna bisa mijit"

"Gausah di pijit bentar lagi sembuh Yah" kata Rily berusaha menolak

"Nanti kalau ga di pijit, bakal bengkak dek. Udah nurut aja"

"Iyaa Yah" kata Rily menuruti kata ayahnya

Setelah itu, Rio melakukan apa yang di perintahkan oleh ayahnya tersebut. Dan sekalian meminta mb Dinna kembali, karena saat ayah dan ibu mereka datang pekerjaan rumah pasti lebih banyak lagi.

...

Iqbal sedang latihan basket di lapangan belakang rumahnya. Setelah itu, mama Iqbal datang sambil membawakan minuman.

"Dek, ini mama siapin minum ya"

"Iyaa bun, makasih ya." Kata Iqbal sambil berjalan menuju mamanya

Lapangan belakang rumah Iqbal ga gede-gede banget, tapi cukup buat Iqbal latihan basket di sana. Di lapangan itu, ada juga tanaman-tanaman milik mama Iqbal yang pastinya tertata rapi dan tumbuh segar disana.

"Ma, papa dulu nyatain perasaan ke mama gimana?"

"Ih, anak mama udah gede ya. Tanyanya udah menjerumus ke sana." Goda mama Iqbal

"Apaan sih ma, cuma tanya doang kok"

"Papa mu dulu itu lucu, suka nge gombalin mama cuma mama aja yang kadang ga peka. Masa tiba-tiba bilang papa kamu pilot ya? Ya kakek kan emang bukan pilot terus mama jawab engga tuh salah orang kali. Terus temen-temen yang ada di kelas dulu pada ketawa semua"

"Hahaha mama jahat juga sih masa jawabannya gitu"

Tiba-tiba Iqbal mengeluarkan handphonenya dan menunjukkan sesuatu kepada mamanya.

"Cewe ini cantik ga ma?"

"Iya, ini cantik banget Bal."

Jadi kamu beneran cantik ya Ril bukan cuma aku aja yang bilang. Mama ku juga kok -iqbal

...

"Duh, laper nih."

Dito pun turun ke bawah untuk melihat ada makanan apa di meja makannya.

RilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang