Bagian 34

3 0 0
                                        

Bagian 34

Suasana di kantor polisi begitu sunyi. Bunyi detak jarum jam terdengar begitu jelas tiap ketuknya. Jarum terpendek sudah hampir mencapai angka 2. Beberapa polisi tertidur, begitu juga penghuni sel.

Seorang polisi yang bertugas di depan mengeluarkan sebatang rokok. Ia masukkan filternya di antara bibir. Geretan dikeluarkan dari saku, lalu diputar. Menyala, tapi tidak bertahan lama. Digeseknya lagi dengan jempolnya beberapa kali. Tidak menyala juga. "Kurang aj..."

BRAAK. Pintu dibanting. Seseorang masuk. Seseorang yang mengenakan masker, kacamata yang tidak biasa, dan kostum khusus berwarna hitam.

 Seseorang yang mengenakan masker, kacamata yang tidak biasa, dan kostum khusus berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Polisi itu terkejut dan batal menyalakan geretannya. "Hei, siapa kau?"

Brandon Wilcher alias Cronus tidak menghiraukan. Ia terus berjalan ke arah dalam.

Polisi itu menghadang pria misterius itu. "Berhenti. Apa tujuanmu kemari?"

Cronus menghantam wajah polisi itu dengan punggung tangannya. Polisi itu langsung jatuh dan pingsan. Sekarang ia tiba di bagian dalam kantor polisi. Ia melihat sekitar untuk mencari sel tahanan dan menemukannya. Ia mengangkat kacamatanya untuk melihat lebih jelas. Targetnya saat itu mengenakan jaket kulit berwarna coklat tua dan skinny jeans.

Polisi lain yang masih bangun langsung mengeluarkan pistol dan mengarahkan ke orang asing yang tiba-tiba muncul itu. Ia menjadi waspada karena orang itu mengenakan sesuatu yang terlihat seperti pakaian tempur. Ia juga melihat pistol di pahanya. "Angkat tangan! Siapa kau?" tanyanya. "Guys, bangun!" teriaknya tanpa menoleh. "Bangun!" serunya sekali lagi untuk memastikan yang lain benar-benar bangun.

Cronus berdiri diam di situ. Tak melakukan pergerakan.

"Apa..." seorang polisi membuka separuh matanya dan menggosok liur di pipinya. Ketika ia melihat pria asing itu, ia juga langsung siaga dan mengeluarkan pistol. "Apa-apaan ini? Clark, siapa itu?" tanyanya pada polisi yang membangunkannya. Ia menoleh ke teman-temannya. "Hey, kalian. Bangun!"

"Aku tidak tahu," jawab Opsir Clark. "Apa yang kau inginkan?"

Semua polisi yang berjumlah lima orang mengarahkan pistol ke arah Cronus. Para tahanan satu per satu ikut bangun dan menyaksikan.

"Apa kau dari militer?" tanya Clark lagi. Tapi, orang itu tetap tidak menjawab.

"Astaga, apa Norman membiarkannya masuk begitu saja?" ujar opsir lain. "Norman!" teriaknya mencoba memanggil polisi yang sudah pingsan di depan tadi. "Norman!" panggilnya lagi, lalu menunggu beberapa detik. "Apa dia tertidur?"

"Aku akan mengecek ke depan," kata seorang polisi. Ia melangkah sambil terus menghadap Cronus.

Cronus merasa tidak perlu menunggu lagi. Ia menyerang polisi di dekatnya itu dengan tendangan samping. Polisi itu terlempar beberapa meter.

Prime Protector 2: HercTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang