Jangan pelit vote dan comment ya guys...
Agar tau bagaimana ceritaku, sudah memuaskan atau tidak...
*-*-*
"Liora..." teriak seseorang memanggil namanya membuat gadis mungil yang sedang berada di dapur menolehkan kepalanya.
Kakak pertamanya, Bryan masuk ke dalam dapur dengan kemeja yang melekat pada dirinya. Kemeja yang baru saja dia beli mall dengan harga yang cukup murah.
Hari ini Bryan akan melamar kerja ke salah satu perusahaan ternama. Ia ingin mengangkat derajat keluarga kami yang masih dalam keterpurukan biaya. Apalagi Bryan dan kedua orang tuanya harus menanggung biaya ke tiga anak dan adiknya.
Dirinya dan kedua kakaknya saat ini menginjak bangku perkuliahan. Dirinya saat ini masih menginjak semester awal. Ia baru saja masuk di dunia perkuliahan ini. Tidak seperti kedua kakaknya yang sudah pertengahan semester.
"Aku akan pergi sekarang" ucap Bryan sambil menyodorkan dasi pada Liora.
Liora yang merasa senang diberi kesempatan untuk memasangkan dasi di hari pertama kakaknya melamar kerja langsung berlari mencuci tangannya sebelum memegang dasi Bryan.
Liora dengan cepat menyimpulkan dasi itu di kerah kemeja Bryan. Kakaknya itu terlihat semakin tampan dengan pakaian seperti ini.
"Apa kau tidak ingin memakan sarapanmu terlebih dahulu ?" tanyanya sambil menatap Bryan.
Laki-laki itu menggeleng dan berjalan mendekati rak gelas dan mengambil gelas tersebut. Dirinya mengambil air langsung dari wastafel. Ia meneguknya dengan cepat.
"Aku tidak ingin telat. Minum air saja aku sudah kenyang" ucapnya sambil mengecup kening Liora sayang.
"Aku berangkat dulu. Ketiga kakakmu sedang libur. Minta mereka saja untuk mengantarmu kuliah" Liora mengangguk dan melambaikan tangannya kearah Bryan yang berjalan keluar dapur.
Kakaknya yang satu itu sangat baik dan perhatian. Ia rela membagikan makanannya untuk keempat adiknya dan tak memikirkan dirinya juga membutuhkan makan.
Kedua orang tua Liora telah berangkat kerja pagi tadi. Kedua orang tuanya hanya bekerja semakin pelayan dan juga pengantar makanan. Namun Liora bangga memiliki keluarga yang sederhana dan penuh kasih sayang.
Liora berjalan kearah kompor dan mematikan sayur soup yang dimasaknya sejak tadi. Ia membuka penutup panci dan aroma sedapnya soup langsung menguar keluar.
Ini adalah kegiatan rutin paginya. Nasib seorang anak perempuan tunggal dikeluarganya membuat dirinya harus menyiapkan segala makanan jika kedua orang tuanya telah pergi bekerja.
"Meli, di panggil Bram di kamar" teriak Billy membuat Liora yang akan menuangkan sayur menundanya.
Bram kakak keduanya. Hari ini dirinya sedang menunggu panggilan kerja yang telah dikirimkannya. Alhasil hari ini dirinya berada dirumah bersama ketiga kakaknya.
Biasanya dirinya hanya sendiri di rumah sebelum berangkat kuliah. Ia berencana mencari pekerjaan sampingan untuk membantu keluarganya. Ia berencana berangkat pagi dan mencari lowongan kerja sebelum kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELIORA ( BACA DI DREAME )
Romance~ Karya Ke - 2 ~ KALIAN BISA BACA FULL VERSIONNYA DI 'DREAME' Sequel dari cerita Damian Devina di cerita No Pregnant With You -+-+-+-+- Meliora... Nama gadis yang begitu malang... Ia anak perempuan satu-satunya dari lima bersaudara. Dirinya hampir s...