"Ketika suatu pengamat menganggap hal yang dilihatnya sebagai 'ada', maka hal tersebut akan 'ada'. Pun sebaliknya.
Saat pengamat itu bertanya, 'adakah kamu sebenarnya?' maka yang bisa saya jawab adalah 'saya ada karena Anda ada'.
Saat pengamat itu juga bertanya, 'di mana kamu sebenarnya?' maka bisa saya jawab bahwa 'saya ada di manapun Anda berada'.
Bahkan saat pengamat itu kembali bertanya, 'kenapa kamu ada di setiap tempat dan di setiap zaman?' maka jawaban saya adalah 'saya ada di mana-mana sekaligus tidak di mana-mana. Saya ada saat Anda menginginkan saya ada. Seperti halnya harapan maupun kesedihan, yang akan terus ada saat Anda ingin 'Dia' ada."
A.