Dia bukan siapa ataupun apa. Dia bukan bijak ataupun dewasa. Dia tidak gembira maupun berduka. Dia tidak diam maupun bergumam.
Dia ada sekaligus tidak ada. Dia hadir sekaligus pergi. Dia muda sekaligus tua. Dia masa lalu sekaligus masa depan. Dia kehampaan sekaligus kelengkapan. Dia keabadian sekaligus kelekangan. Dia alfa sekaligus omega.
Dia adalah chaos dan anti-chaos. Dia adalah hidup dan tidak hidup. Dia adalah ruang dan waktu. Dia adalah atom dan semesta. Dia adalah awal dan akhir. Dia adalah kamu dan aku. Dia adalah kita.
Dia ada. Hanya ada. Ada di manapun, sekaligus tidak di manapun. Dia eksis di sekitar, meski kita sering tidak sadar. Dia memberi variabel, meski kita memilih tidak mengukurnya. Dia dimensi, meski kita memilih melesat bersama cahaya.
Dia semuda jagad raya dan setua gigi susu. Dia serupa, berbaur, dan terpengaruh gravitasi. Dialah filosofi.
A.