6.4K 1K 210
                                    

l i a m >>> sé // six 

[disarankan untuk bayangin fetus liam abad pertengahan(?) biar lebih cute HAHAHAH] 

[contoh fetus liam abad pertengahan liat di mulmed] 




Liam Payne : Bagaimana? :3 -Harry

Hazel S. : Bagaimana apanya 

Liam Payne : Es krim dari Liam 

Hazel S. : Oh, enaaaak :') 

Hazel S. : Liam pendiam banget, nggak kaya kamu kampungan 

Liam Payne : Dia pemalu, Hazel. :( 

Liam Payne : Dia mau ngajak kamu nonton tapi bingung HAHAHAH 

Liam Payne : Dan es krim itu adalah ideku. 

Hazel S. : Kenapa mesti bingung? Aku nggak akan menolak 

Liam Payne : Maaf, menolak apa? 

Hazel S. : Huh??? Ini siapa? 

Liam Payne : Liam Payne, siapa lagi? 

Hazel S. : ( —c-__-)—c 

Liam Payne : .-.

Hazel S. : Oke, tadi Harry bilang kamu mau mengajakku nonton 

Hazel S. : Lalu aku bilang aku nggak akan menolak 

Liam Payne : Oh... dasar ember 

Liam Payne : Jadi... besok kamu ada acara? 

Hazel S. : Nggak ada, sih .-. 

Liam Payne : Kalau begitu, besok nonton, nggak akan menolak kan?

Hazel S. : Minus Harry, kan? 

Liam Payne : Bhahahah oke, oke. Bisa diatur 

Hazel S. : :)) 




aku selalu takut untuk hang-out bareng cowok 

maksudku; aduh, aku nggak tau harus apa di hadapan mereka??? 

tapi untunglah liam orangnya polos, his personality suits me good 

jadi aku nggak perlu jadi orang lain selain hazel.


oh ya

jadi begini; 

aku mau cerita tentang kemarin. 

kemarin saat pulang sekolah, aku dicegat liam di depan gerbang 

awalnya aku seperti, "um apa sih" tapi aku juga merinding disaat yang bersamaan [do u see the struggle] 

aku mau lewat kiri, dia ke kiri. aku mau lewat kanan, dia ke kanan, sampai akhirnya aku cuma mendesah sebal.

lalu tiba-tiba dia bilang, "udara panas, ya?" 

aku mengerutkan dahi. "dingin banget malah." 

dia nggak mempedulikan ucapan sarkastikku dan mengerutkan dahinya, berpura-pura memasang wajah sedang berpikir keras. "kamu mau yang magnum, atau walls?" 

dia mengangkat dua tangannya yang masing-masing memegang es krim dengan merk berbeda.

aku langsung tersenyum seperti idiot.

"aku nggak suka es krim," candaku. liam langsung cemberut, dan aku bersumpah magnum di tangan kirinya hampir jatuh.

tidak, jangan magnumnya!!!

"oh, begitu," kata liam pelan. dia begitu polos, aku ingin tertawa jahat.

"kamu yakin nggak mau memberikanku dua-duanya?" kataku pada liam, menatap es krim itu dengan penuh kerakusan.

"kamu nggak suka es krim," jawab liam datar.

"bohong. aku mau magnum."

aku mengambil satu es krim di salah satu tangannya. 

dan tau setelah itu apa? dia tersenyum kocak. senyum malu-malu yang bisa bikin siapapun meleleh. 

tolong. aku. 

*p.s es krimnya enak, aku mau lagi 

:-(

l i a mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang