l i a m >>> seacht // seven
Liam Payne : Hazel?
Hazel S. : Yaaa
Liam Payne : Masih ada pelajaran?
Hazel S. : Lima menit lagi selesai. Kenapa?.-.
Liam Payne : Mhmmmm ._.
Hazel S. : .-.
Liam Payne : Kamu, aku, pulang bareng sekarang <3
Liam Payne : Shit.................tadi itu Harry
Liam Payne : Eh, tapi, aku bisa antar kamu pulang .-.
Hazel S. : Enggggg aku masih lama .-. catatanku belum selesai .-.
Liam Payne : Kakakmu baru pulang tadi sama pacarnya... biasanya kalian bareng, kan?
Hazel S. : HAH??? SERIUS?
Liam Payne : Iya serius bodoh, kakakmu bikin aku patah hati </3 -Harry xoxoxo
Hazel S. : Parah.....
Liam Payne : Jadi? :))
Hazel S. : Eh, kurasa aku nggak mau merepotkan.
Liam Payne : Sama sekali nggak :))
Hazel S. : Oh, oke... tunggu aku di gerbang ._.
Liam Payne : Okay xx
aku mau cerita tentang bagaimana acara nonton kemarin bareng liam.
AKSJHFJFJSJNVS dia cute banget akskjnjkskd aku bisa pingsan di jalan kalau aku mau.
maksudku. aduh.
kami duduk disamping anak TK yang bawelnya minta ampun. anak itu kebetulan duduk disamping liam dan tiba-tiba ber-SKSD. "apa itu di tanganmu?"
liam menatap tangannya. "wristband?"
"bukannya gelang itu untuk cewek?" anak itu bertanya.
liam tertawa, disusul aku. "gelangku kan hitam. anak cewek nggak suka warna hitam."
"tapi ibuku suka," kata anak kecil itu sambil menunjuk ibunya yang disampingnya.
"oke, kalau gitu gelangnya aku kasih dia," ucap liam menyerah sambil melepas gelangnya dan diberikan ke aku. "dia cewek, kan?"
anak itu mengamatiku sebentar lalu nyengir dan mengangguk.
selanjutnya, liam bukannya menonton malah membantu anak itu menerjemahkan kalimat-kalimat sulit ukuran anak TK, lalu berbagi popcorn dan minumannya, lalu membantu anak itu merapikan bajunya dari rempah-rempah popcorn.
ampun, deh. dia kesini bukan untuk jadi babysitter, kan?
++
sekarang aku mau cerita tentang bagaimana aku pulang bersama liam.
pertama kali pulang diantar liam; aku rasanya beku di jalan
aku nggak tahu harus bicara apa dengannya.
lalu aku bersyukur waktu liam yang bicara duluan
dia ternyata seru dan kami bertukar lelucon.
"aku nggak suka twilight," kataku pada liam saat sedang macet.
"WHAT KENAPA?" aku masih ingat ekspresi-tidak-biasa liam saat itu, dan aku tertawa bodoh.
"terlalu romantis? maksudku, out of all people, kenapa bella? kenapa nggak diceritakan bella punya pacar atau edward sebenarnya punya tunangan supaya jalan ceritanya lebih realistis? yaaa... kemungkinan ditaksir seorang edward cullen itu cuma 1% di dunia!"
liam hanya tertawa. "persis kata sepupuku. kalian harus bertemu kapan-kapan dan mencaci-maki aku yang sebenarnya penggemar twilight."
"WHAT LIAM KAMU SERIUS," << bayangkan muka frustasiku sambil menjambak rambutku sendiri.
"iya. aku sebenarnya suka film semacam itu."
apa itu!
jawabannya terlalu polos. dia bahkan nggak berusaha terlihat menarik di depanku.
ya ampun liam
salam dari hazel yang sebentar lagi punya gangguan jantung dan pernafasan
KAMU SEDANG MEMBACA
l i a m
FanfictionKadang ada beberapa cerita cinta yang ditakdirkan nggak sesuai dengan cerita cinta lainnya. Dan ini, ceritaku dan seorang senior dari kelas Sains bernama Liam Payne.