IV: Curious

2.2K 300 40
                                        

Walaupun aku belum lama bertemu denganmu, tapi mengapa aku merasa sudah lama mengenalmu?

Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?

***

"Akan kemana kita sekarang?"

Suara lembut seorang perempuan sukses membuat Jung Kook tersentak kaget di kursi balik kemudi. Pasalnya beberapa saat lalu Jung Kook meyakini jika gadis itu telah pergi begitu saja usai menyelamatkannya.

Yah, setidaknya Jung Kook masih mengingat jelas detik-detik kala dia nyaris di penghujung maut. Meskipun demikian, Jung Kook masih tinggi hati untuk sekedar berterima kasih kepada Sin Bi karena telah menyelamatkan hidupnya. Berterima kasih kepada hantu? Yang benar saja!

Jung Kook tak serta merta memedulikan gadis bergaun merah yang kini duduk di sebelahnya. Selagi fokus pada setir mobil, dengan tenang Jung Kook menyumpal kedua telinganya dengan earphone bluetooth miliknya. Sebisa mungkin Jung Kook menghiraukan Sin Bi karena dia terlalu lelah berinteraksi dengan hantu manapun.

Sin Bi memberenggut kesal lantaran Jung Kook tak menanggapi kehadirannya. Padahal telah berulang kali Sin Bi mengajak Jung Kook bicara. Hal ini tentu saja memicu Sin Bi untuk melakukan sesuatu lebih heboh. 

Mengulum seringaian sinis, Sin Bi menghilang seketika. Tidak, dia tidak pergi. Tatkala Jung Kook menoleh ke kanan di mana kursi tersebut kosong tak bertuan, tiba-tiba saja dari belakang terdengar teriakan Sin Bi yang sangat nyaring menusuk gendang telinganya.

"Jawab pertanyaanku bodoh! Apakah kau segagu itu hingga enggan berbicara denganku?!"

Rupanya Sin Bi sengaja pindah ke kursi belakang untuk mengerjai Jung Kook dengan cara memekik kencang tepat di telinga pemuda itu. Ini salah satu trik Sin Bi melampiaskan kekesalannya pada seseorang yang dengan sengaja tak mengacuhkannya.

Akibat dari teriakan gadis itu, Jung Kook nyaris terjungkal di kursinya padahal dia sedang mengemudi. Lantas Jung Kook menepikan mobilnya di tepi jalan dan mengerem mendadak.

Wajah lelaki itu kini berubah merah padam. Bagaimana tidak, kalau begini caranya bisa-bisa Jung Kook berhadapan lagi dengan maut. Dengan menahan geram yang sudah mencapai ubun-ubun, Jung Kook membalikkan tubuh ke belakang.

"Kau ingin mati, huh?! Pergi ke tempat asalmu sana!" Jung Kook tak dapat mengontrol emosinya.

Mengerling jahil, tahu-tahu Sin Bi berpindah lagi ke kursi sebelah. Ia menyelipkan anak rambutnya sendiri ke sisi telinga lalu berkata dengan nada manja. "Kau lupa aku sudah mati?" detik berikutnya mimik wajah gadis itu berubah sendu. Kemudian Sin Bi menunduk lesu. "Aku bahkan tidak ingat penyebab aku meninggal. Aku kehilangan seluruh ingatanku saat masih hidup."

Jung Kook bergeming sesaat sebelum mencabut kedua earphone-nya. Seolah merasa tertarik, Jung Kook memfokuskan atensinya pada sosok hantu perempuan di sampingnya. Pasalnya baru pertama kalinya Jung Kook menjumpai kasus seperti ini--hantu yang kehilangan memori hidupnya.

"Maka dari itu Jeon... Aku punya alasan tersendiri mengikutimu. Kau bersinar di antara manusia lainnya. Dan juga--" Sin Bi mengambil jeda sesaat. Perlahan ia memajukan tubuhnya supaya dapat melihat wajah Jung Kook dari dekat. Kemudian Sin Bi meneruskan. "Walaupun aku belum lama bertemu denganmu, tapi mengapa aku merasa sudah lama mengenalmu? Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Ditatap seintens itu oleh Sin Bi, Jung Kook terdiam seribu bahasa. Seakan tersihir mantra, Jung Kook membalas tatapan gadis itu. Sepasang dwinetra indah Sin Bi mampu membius dan menyedot setengah kesadaran Jung Kook.

UNSEEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang