Bab 6

7.6K 446 31
                                    

Hinata duduk dengan menangkup kedua lututnya, sambil menatap pemandangan dari balkon kamarnya di lantai dua.

Ini hari Minggu. Hari yang sangat menyebalkan bagi Hinata. Karena sekolah libur, ia terpaksa harus tinggal di rumah. Bukan tak senang sekolah libur, hanya saja ia merasa kesepian. Sejak ayahnya pergi meninggalkan rumah, ibu Hinata kembali bekerja menjadi perawat di sebuah rumah sakit besar, yang otomatis banyak menyita waktu.

Ting!

Suara notifikasi pesan singkat dari telepon genggamnya berbunyi. Buru-buru Hinata mengambilnya di nakas, membuka pesannya, lalu tersenyum saat membacanya.

Hinata apa kau sudah bangun?

Hinata membalas pesan Naruto dengan hati berbunga-bunga.

Ya, sudah.


Sedang apa?


Melamun.


Apa yang kau pikirkan?

Tak ada.

Aku kira sedang memikirkan diriku.


Pede sekali.

Hanya bercanda :-(
Bagaimana kalau kita berkencan?

Aku berharap jawabannya iya.


Kalau aku menjawab tidak?


Aku akan memaksa.


Berarti tak perlu bertanya.

Turunlah.

Hinata berlari ke balkon. Di sana Naruto tengah duduk di atas motornya sambil melambaikan tangan. Ia mengenakan kaos hitam dengan celana denim serta sepatu kets putih yang terlihat sangat keren.

"Sejak kapan Naruto-kun ada di sini?" Tanya Hinata setelah turun.

"Sejak kau mulai melamun di sana." Naruto menunjuk balkon tempat Hinata melamun tadi.

Hinata merona, Naruto ternyata memperhatikannya sejak tadi, tapi ia tak sadar.

"Kita mau kemana?"

"Tentu saja bersenang-senang."

***

Setengah jam kemudian mereka telah sampai di pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di kota Tokyo.

"Bagaimana kalau nonton?" Tanya Naruto.

"Boleh."

"Film apa yang kau suka?"

Hinata menaruh telunjuknya di dagu. Pose berpikir yang sangat imut, jika tidak di tempat umum sudah dipastikan Naruto akan segera mencium Hinata.

"Film itu sepertinya bagus." Hinata menunjuk poster film Twilight.

"Kau suka film seperti itu ternyata."

"Kenapa?"

"Ya, aku hanya tak menyangka. Ternyata perempuan sangar juga suka film seperti ini. "

I Love You, Naruto (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang