Materi: Alur Campuran
Pemateri: Lilis ranelinez
Hari/Tanggal: Jumat, 6 April 2018
Tempat: Grup Pejuang KataAlur Campuran
Untuk pembahasan kali ini, aku akan mencoba menjelaskan tentang alur campuran. Alur campuran memiliki pengertian di mana penulis tidak hanya mengajak pembaca untuk mengikuti tokoh di masa sekarang, tetapi juga turut memperlihatkan masa lalu tokoh.
Terlihat mudah, tetapi saat dieksekusi harus benar-benar tepat sasaran. Tidak bisa asal dengan hanya mengetik kata ‘flashback on' lalu kemudian ‘flashback off’. Hal itu sangat tidak dianjurkan. Begitu juga penggunaan huruf italic. Meskipun banyak yang menggunakan huruf italic sebagai penanda masa lalu, tetapi kalau dilihat dari fungsi italic jelas bukan untuk adegan flashback.
Lalu, bagaimana caranya agar bisa memindahkan alur tanpa harus mengetik ‘flashback on-flashback off' atau menggunakan huruf italic? Ada beberapa cara yang bisa diterapkan. Antara lain:
• Mencantumkan tanggal kejadian.
Contoh: Telapak tangan Risa bergerak mengelus pelan meja. Banyak yang berubah dari kelas di mana dia belajar dahulu. Wanita itu kemudian membuang napas pelan seraya duduk di bangku baris terdepan dekat pintu. Matanya menatap papan tulis yang sekarang berwarna putih. Bukan hitam dan harus menggunakan kapur seperti dulu. Lalu, semua seolah menguap, membuatnya kembali teringat.
12 Oktober 1990
Risa sudah berada di ambang pintu kelas saat Rendi memanggilnya. Gelagapan, dia menyisir ujung rambut dengan jari dan merapikan seragam sekolahnya. (Dan seterusnya)
• Mencampurnya dalam narasi.
Entah di bagian awal bab atau ketika tokoh sedang melamun.
Contoh: Ini memang sudah berbeda. Namun, masih dapat Risa ingat dengan baik bagaimana keadaan kelasnya saat itu. Bangku dan meja tidak bagus seperti sekarang. Papan tulis pun masih menggunakan kapur.
Sambil membuang napas Risa duduk di kursinya dulu, di bangku baris terdepan dekat pintu. Pandangannya kini bergulir ke arah pintu. Tersenyum dia di sana seolah sedang menonton kejadian di masa lalu.
Risa selalu gugup jika harus berangkat ke sekolah. Bukan karena pelajaran, tetapi karena ada sosok Randi. Lelaki itu akan memanggil namanya saat hendak masuk kelas. Membuat tidak hanya jantungnya yang bekerja cepat, melainkan tangannya bergerak otomatis memperbaiki penampilan. (Dan seterusnya).
• Melalui dialog.
Contoh:
“Jadi ini kelas kamu?”Risa mengangguk. “Dulu aku duduk di situ,” ujarnya seraya menunjuk salah satu bangku di barisan depan dekat pintu.
“Pasti banyak kenangan, yah?”
Risa tersenyum. Menatap Agus sekilas. Menghela napas dan berujar, “Banyak. Sangat banyak. Dulu aku gugup tiap kali mau berangkat sekolah. Aku selalu berpikir, apa aku sudah rapi? Sudah cantik?” Dia tertawa kecil.
“Ada yang kamu taksir?”
Bahu Risa bergoyang karena senggolan pelan dari Agus. Malu, tetapi dia melanjutkan, “Ada.” Suaranya pelan seperti takut ketahuan. “Namanya Randi. Dia selalu panggil aku pas mau masuk kelas. Jantungku selalu deg-degan kalau dengar suaranya. (Dan seterusnya).”
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi Kepenulisan / Cover
No FicciónBerisi tentang materi kepenulisan dan cover yang telah diajarkan di grup Pejuang Kata. Penasaran? Yuk intip apa saja isi di dalamnya. Dilengkapi dengan QnA dan juga diskusi di luar materi. Kalau mau membedakannya, lihat saja kata pertamanya di tiap...