Part Two

416 92 4
                                    

--Jungkook POV--

Aisshh sangat menyebalkan! ku pukul keras setir mobilku sesaat setelah mendapat telepon dari Eomma, bisa-bisanya aku menunggu hampir 30 menit di bandara, sedangkan orang yang aku tunggu sudah berada di rumah? apa-apan mereka? tidak sopan sekali, apa mereka tidak tahu, aku mengorbankan waktuku untuk menjemput mereka? aku segera memacu cepat mobilku, ingin rasanya aku mengomeli eomma.

“Eommaa” aku segera masuk dan berteriak seperti biasa, namun aku lekas menutup mulutku saat mendapati 2 orang tegah duduk bersama eomma dan appaku, aku tersenyum pada mereka. “Mianhae” ucapku lirih lalu membungkuk dihadapan mereka.

“Jungkook-a?” ucap seorang Yeoja yang sedang duduk dihadapan eomma.

“Jungkook-a, ini nyonya Kim dan Tuan Kim, palli beri salam pada mereka” ucap eomma langsung kuturuti, Tuan Kim memelukku dan juga nyonya Kim.

“Kau ini bagaimana Kook? Bukankah sudah appa bilang untuk segera pergi kebandara, pergi kemana sebenarnya kau ini?” ucap appa mengomeliku.

“Aku juga ke bandara appa, hanya saja ahjumma dan ahjussi sudah tidak ada” jawabku membela diri.

“Gwaenchana, kan sekarang sudah bertemu” ucap Kim ahjussi membela ku, sepertinya aku harus berterima kasih padanya.

“Gomawo ahjussi, aku kedalam dulu ne” ucapku sopan lalu berjalan meninggalkan mereka menuju kamarku.

Kamarku ada di belakang ruang tamu ini, sehingga aku harus berbelok dan BRUGH aku menabrak sesuatu.

“Aww appo” ku dengar suara seorang yeoja merintih di hadapanku, dia terduduk di depanku, aku tidak bisa melihat wajahnya yang tertutup rambut panjangnya.

“Mianhae, aku tidak melihatmu” ujarku lalu membantunya berdiri. dia menyibakkan rambutnya dan aku bisa melihat wajahnya.

“Kau??” ucapku dan dia serempak kaget

***

“Yak! Namja comberan sedang apa kau disini” ucapnya seraya menyibakkan tanganku yang masih di bahunya, dia yeoja yang ku temui tadi di bandar menatapku garang.

“Mwo? Apa kau bilang namja comberan?” Aku mengerutkan keningku mendengarnya memanggilku ‘namja comberan’

“Yak! Yeoja babo! Seharusnya aku yang bertanya padamu, apa kau begitu menginginkan ganti rugi sampai harus ke rumahku” ucapku kesal padanya.

Ku lihat dia menganga(?) mendengar perkataanku “Rumahmu?” tanyanya dengan tampang babonya, ‘Aissh dia memang benar-benar babo’.

“Sudahlah tidak perlu bertele-tele, Kau ingin apa? Tanda tangan? Foto bersama? Pelukan? Atau ciuman dariku?” *PLAK* dia menampar pipiku tidak terlalu sakit, sebenarnya bukan menampar, lebih ke ‘mengelus’ cih, dasar yeoja aneh, mau memakai cara apapun aku bisa tau kau ini fans ku.

“Kau fikir kau ini artis? Cih mimpi” ucapnya lalu berdiri dan meninggalkanku.

“Chamkaman” aku mencegahnya, dia berbalik menatapku.

“Apa lagi? Aku tidak mau berurusan dengan namja gila sepertimu” dia menjulurkan lidahnya ke arahku, Aissh sangat menyebalkan.

“Kau belum menjawab pertanyaanku, sedang apa kau disini?” tanyaku mendekatinya.

“Gwaenchanayo?” eomma dan appa serta tuan Kim dan Nyonya Kin datang.

“eomma dia siapa?” tanyaku menatap eomma.

“Ah, Jungkook-a, kau melupakannya? Dia So Hyun, putri tuan dan nyonya Kim” ucap eomma sukses membuatku termangu, jadi dia putri dari keluarga Kim?

Seoul Treaty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang