Part Four

351 75 11
                                    

-So Hyun POV-

Aku terbangun saat matahari mencoba masuk lewat celah-celah kaca kamar yang ku tiduri, ku buka mataku perlahan ‘Ini dimana?’ aku mengedarkan pandanganku kepenjuru kamar yang cukup asing dimataku ‘Bukan kamarku’ aku masih berputar-putar mengingat ‘Aissh, Benar, Bukankah aku sedang dirumah keluarga Jeon? Pabo, Kenapa bisa lupa?’ aku merutuki diriku sendiri.

“Sudah bangun rupanya!” aku tersentak mendengar suara seorang namja di kamarku. ku lihat dia, si namja evil itu sedang duduk di sebuah sofa di kamar ini, dia tersenyum evil ke arahku.

“yak! sedang apa kau disitu setaan” bentakku segera ku tutup tubuhku dengan selimut, aku baru ingat aku memakai baju tidur yang cukup transparan.

“ck, tidak perlu menutupi tubuhmu seperti itu, lagipula aku tidak bernafsu padamu” ucapnya benar-benar mebuat pipiku memerah “cepat buatkan sarapan untukku, aku lapar” dia berdiri dan meninggalkanku.

‘isssh menyebalkan sekali namja itu’ aku segera bangkit dan menuju kamar mandi.

“Kook, kepalaku pusing sekali” seseorang keluar saat aku tengah memasak didapur, aku membalikkan badanku melihat namja berada di belakangku.

“Ah, siapa kau? Apa kau pembantu barunya Jungkook?” tanyanya membuatku sedikit menaikkan alis mataku ‘Cih, masa ada pembantu secantik diriku?’ ucapku dalam hati, tiba-tiba ide evil bergelayut di fikiranku.

“Annio oppa, Aku bukan pembantu baru Jungkook, aku tunangannya” ucapku ternyata berhasil membuatnya tercengang.

“Yak! Apa yang kau katakan ” ku dengar suara Jungkook berteriak dari luar dapur dan sedetik kemudian dia sudah berada tepat didepanku disamping Jimin oppa.

Aku tersenyum evil kepadanya, dia menatapku garang “Wae? Bukankah kita sudah bertunangan, lihat cicin ini” aku mengangkat tanganku memamerkan cincin yang sejak semalam terpasang dijari manisku.

Dia menarikku kasar menjauh dari Jimin oppa, sedangkan Jimin oppa masih bingung menatapku.

“Yak! Kau lupa kalau pertunangan ini harus disembunyikan! Pabo! Neo (Kau bodoh) pabboya! Bagaimana kalau sampai media tahu? Hancur reputasiku sebagai Golden Maknae, kau juga pasti akan dibunuh para ARMY” ucapnya menatapku garang.

“Apa peduliku dengan reputasimu, Kau pikir aku rela hyungmu itu menganggapku pembantu barumu” aku mempoutkan bibirku kesal.

“Bwahahaha, Kau memang lebih pantas menjadi seorang pembantu” dia tertawa cukup keras dihadapanku, segera ku sumpel mulutnya dengan lap meja yang sempat ku bawa tadi. “Bhppuuh” dia memuntahkan lap yang aku sumpelkan ke mulutnya.

Aku terkekeh pelan ‘Rasakan kau Jeon Jung Kook’

“Babo! Kau ingin membunuhku” dia terlihat sangat marah sekarang. nyaliku tiba-tiba menciut melihat tatapan garangnya.

“Apa yang sedang kalian bicarakan?” aku menoleh ke sumber suara yang ternyata Jimin oppa, dia sedang berkacak pinggang menatapku dan Jungkook. “Kalian benar sudah bertunangan eoh?” dia menyipitkan matanya menatap Jungkook dan diriku bergantian.

“Hyung, tolong jangan salah faham” Jungkiok mendekati Jimin oppa, aku mengikutinya “Tolong jangan beritahu hyung yang lain, ini semua rencana orangtuaku dan orang tuanya”

“Ne, Kalo begitu, Ceritakan selengkapnya” Jimin oppa menarik lengan Jungkook sedangkan aku kembali kedapur.

20 menit kemudian

“Makanaan selesai” teriakku dari dapur dan tak lama 2 namja datang, Jimin oppa dan Jungkook segera duduk di meja makan.

“Wah, Bulgogi? I Like This” ucap Jimin oopa langsung menyomot Bulgogi yang aku masak tadi. “Hmmmm delicious” dia memberikan 2 ibu jarinya didepan ku “Masakanmu sangat enak So Hyun-a”.

Seoul Treaty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang