Part 2

953 72 6
                                    

“ah ne, jadi seperti ini ….”

Namjoon POV End
.
.
SEOKJIN POV

Bel Istirahat yang ku tunggu-tunggu akhirnya berbunyi setelah Pak Han keluar, Aku langsung berbalik badan dan memukul pundak namjoon yang masih sibuk membaca buku yang ada di hadapannya.

“joonie ayo kita ke kantin untuk membeli makan. Aku sudah sangat lapar” kataku dengan mengelus-elus perutku yang memang sudah berbunyi dari saat belajar tadi.

“hyung apakah kau tidak membawa bekal? Tumben sekali kau ajak membeli makan” kata namjoon dengan menggangkat sebelah alisnya.
Dia seharusnya sudah tau jawabanya tanpa perlu bertanya. Ya aku memang biasanya selalu membawa bekal untuk dimakan bersama-sama namjoon. Tapi hari ini aku bangun terlambat karena tidur kemalaman saat mengstalking akun Sosmed orang yang kusuka dan tentu saja tidak sempat untuk sarapan maupun membuat bekal.

“namjoon dimana letak IQ 148mu itu? Seharusnya kau tidak usah bertanya bukankah mau kujawab ataupun tidak kau sudah tau jawabannya huh?” dengusku kesal. Dia selalu seperti itu menanyakan hal-hal sepele yang sebenarnya sangat tidak penting untuk ditanyakan.

“hahaha hyung aku hanya memastikan kau tau? Kajja kita kekantin sekarang” dia berdiri dari kursinya dan langsung menarik tangan kananku.

Saat kami ingin keluar dari kelas, seorang dengan tiba-tiba langsung menarik tanggan kiriku yang membuat tarikan tangan namjoon terlepas. Ya yang menarikku secara tiba-tiba itu dia adalah Lee Jaehwan dia biasanya dipanggil Ken dan dia adalah orang yang selama ini aku suka ah lebih tepatnya saat pertama kali masuk SMA.

Dia orang yang sangat tampan dan juga sangat dewasa seperti namjoon, Ibunya baru meninggal 1 bulan lalu. Pada saat pemakaman aku, ayah dan ibuku datang dan pada saat itu juga aku tau bahwa selama ini ibuku dan ibu Ken sudah bersahabat dari mereka SMA. Ibu ken juga sering berkunjung kerumah dan keapartemenku selama ini.

Kenapa aku baru tahu tentang hal sepenting itu sebulan lalu? Andaikan aku tau dari lama aku pasti sudah sangat dekat dengannya.

Seketika lamunanku buyar saat mendengar suara Ken.

“Seokjin, apa kau melamun?” tanyanya dengan posisi dia yang berada di depanku dan aku yang bersandar pada dinding pembatas.

Ah dimana aku, karena dari tadi melamun aku tidak sadar Ken membawaku di. . .

Yaampun ini di atap gedung sekolah. Aku tau tempat ini karena biasanya aku dan namjoon saat istirahat selalu menghabiskan waktu disini entah itu istirahat makan ataupun hanya untuk duduk-duduk dan bercerita.

“Ani.. Kenapa kau membawaku kesini ken? Apakah tidak bisa kita bicara dibawah saja?” tanyaku dengan tatapan penuh tanya.

“Jin aku tidak bisa mengatakannya dibawah karena dibawah terlalu ramai, tempat ini tempat yang sangat tenang untuk berbicara hal ini padamu” sambil kedua tangannya memegang tanganku.

“hmmm.. hal apa ken? Aku tidak mengerti” ekspresiku masih sama dengan tatapan penuh tanya dan sama seekali tidak mengerti maksud dari Ken.

“oke aku orang yang tidak suka dan tidak bisa basa-basi  jin, jadi aku langsung saja pada intinya. Jinie mungkin ini memang terlalu cepat untukmu tapi kuharap kau juga mau dan kuharap juga kau merasakan hal yang sama.
Jinie-ah… maukah kau menjadi pacarku?”

“MWO????” OMG Mata dan mulutku benar-benar terbuka lebar sekarang. Aku benar-benar kaget Ken Mengatakan ini padaku, jantungku seperti terlepas dari tempatnya karena berdebar begitu hebatnya. Jadi ken menyukaiku? Selama ini ken juga menyukaiku seperti aku yang menyukainya? Kukira dia menyukai seorang Yeoja sebelumnya.
Oh Tuhan bagai mana mungkin ini bisa terjadi? Seakan seperti mimpi di siang bolong.

THIS IS TOO LATE? [NAMJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang