THIS IS TOO LATE? [NAMJIN]

Part 12

.

.

.

.

.

.

.
"Hyung.. Selanjutnya kita kemana?"

"hmmm tentu saja makan siang jonnie, katanya tadi kau lapar"

"lalu bagaimana dengan gedungnya hyung? Apa kau tak ingin melihatnya sekalian?"

"Ani joonie.. Aku bisa melihatnya besok dengan kookie"

"tapi ken sudah mempercayakanmu padaku hyung.."

"Hahaha.. Kau menemaniku hari ini saja sudah cukup joon.. Tidak perlu terlalu mendengarkannya yaa? Fokuslah saja pada kerjaanmu oke?"

"tapii hyungggggg"

"sudahlah tidak ada tapi-tapian.. Ayo kita cari makan siang"

"tapi aku masih punya waktu lebih setelah makan siang hyung"

"gunakan waktu itu untuk istirahat joon, kau butuh istirahat sebelum kembali ke kantor. Aku juga ingin beristirahat.."

Setelah makan siang, namjoon mengantarkan jin di apartmentnya.
.

.

.

.

.

.

.

Dia tidak ingin ke kantor dulu.. Tapi kemana tujuannya?
Batin namjoon berucap.

Namjoon berpikir cukup lama dan dia langsung saja mengingat seseorang.

"Annyeong.. Yoongi apa kau sibuk?"
Akhirnya namjoon memutuskan untuk menelfon suga, karena ia juga ingin menceritakan sesuatu.

"annyeong.. Tidak terlalu.
Ada apa joon?"

"Bisakah aku bertemu denganmu? Ada yang ingin aku bicarakan"

"Ya. Datanglah ke cafe"

"Ok.. aku akan segera kesana"
.

.

.

.

Skip
.

.

.

.
Sekarang namjoon berada pada cafe suga.. Dia duduk dan hanya menatap suga cemas.

"joonnnn.. Katakan sesuatu, aku masih ada pekerjaan di dalam"

"ah ne, mian yoongi.. Aku gugup"

"gugup? Gugup kenapa? Apa kau melihatku seperti hantu?"

"ani-ani yoong, bukan seperti itu"

"lalu? Terus hal apa yang ingin kau bicarakan padaku?"

"ini soal seokjin, yoong"

"seokjin? Kenapa dengan dia? Bukankah td dia pergi denganmu?"

"ne, dan itu masalahnya yoong"

"pleaselah namjoon kau langsung saja cerita pada intinya. Jangan berbelit2 seperti itu, hanya membuatku tambah bingung"

"baiklah-baiklah yoong akan aku ceritakan..
Awalnya aku biasa saja saat menjemput jinie di apartemennya..
Tapi entah kenapa saat sampai pada tempat Fitting baju aku mulai deg"an.. Kemudian saat jinie memakai gaunnya.. Sumpah hatiku seperti terasa ingin meledak.. Dia sangat cantik, dan rasanya seperti aku adalah mempelai pria yang akan menikah dengannya.. Aku binggung yoong, akhir" ini juga kalau bertemu dengannya terasa ada yang lain di dadaku.
Sebenarnya aku kenapa?
Dan hanya pada jinie aku begitu"