Part 7

412 36 7
                                    

.

.

.

.

.

.

2 BULAN KEMUDIAN

“akhirnya, hari ini adalah hari terakhir kita belajar di Senior High School”
kata jin sambil meregangkan otot-ototnya yang baru saja selesai bertempur dengan ujian terakhirnya sambil menyenderkan punggungnya pada pohon ditaman sekolah.

“hmmm.. jangan senang dulu ini bukan akhir jin perjalanan masih panjang.. apa kau sudah yakin kalau kau akan lulus?” kali ini suga yang meregangkan badanya.

“yaa, aku tau setidaknya kan ini sudah hari terakhir. Dan aku yakin 100% kalau aku akan lulus kau meragukan aku hee?”

“hmm.. baiklah terserah kau sajaa”

“Ngomong-ngomong kau akan kuliah dimana suga?”

“Aku akan kuliah di UNIVERSITAS B, Itu Universitas impianku”

“benarkah? Aku juga akan berkuliah disitu suga, sangat senang bisa satu universitas denganmu lagi” jin kegirangan sambil menggoyang-goyangkan badan suga.

“lalu bagaimana denganmu Joon? Kau akan mendaftar di Univesitas mana?” tanya suga pada namjoon yang dari tadi hanya menatap kosong kearah depan.

“tentu joonie akan satu Universitas dengan kita suga, dia kan tidak bisa jauh dariku hahaha. Benar kan joonie?”

“.......”
namjoon hanya terdiam tanpa bergeming

Jin memegang dahi namjoon lalu kemudian memegang tangan namjoon
“Joonie? Kau tak apa? Kenapa dari tadi kau diam saja?”

“......”
masih tak ada jawaban dari namjoon.

“namjoon? Apa kau sakit?” sekarang suga yang memegang dahi namjoon

“mian hyung, suga.. akuuu”

“kau kenapa joonie? Ada masalah apa? Ceritakan padaku”
belum sempat namjoon melanjutkan kata-katanya sudah di potong oleh jin.

“Aku tidak bisa menemani kalian berdua saat kita kuliah”

“maksudmu apa namjoon? Wae?” jin yang dari tadi sudah sangat khawatir matanya sekarang berkaca-kaca.

“Aku ingin sekali kuliah bersamamu hyung dan juga suga tapi mian aku harus kuliah di Amerika Hyung, Itu permintaan Appa”

namjoon terlihat sangat sedih dia tidak kuasa melihat seokjin dan suga yang berada disebelahnya terutama seokjin yang sudah hampir menangis.

“Wae joonie? Apa kau tidak bisa menolaknya? Kau tega biarkan aku dan suga sendiri disini?”

sekarang seokjin sudah menangis dengan isakan-isakan kecilnya, tangannya terus memegang tangan namjoon erat tak ingin melepaskannya sedetikpun.

“mian hyung, aku benar-benar tidak bisa menolaknya. Kau tau kan aku penerus satu-satunya perusahan Appa Hyung? kalau aku tidak mengikuti kemauan Appa siapa yang akan bertanggung jawab untuk perusahaan kami, appa juga sudah tua saatnya dia untuk istirahat.
Sekarang waktuku bukan untuk bersantai-santai dan main-main lagi hyung, aku sudah diberi tanggung jawab yang besar”

Terang namjoon panjang lebar ditambah tangis seokjin yang mulai pecah.

“Taa Tapii joonie-ah, aku tidak bisa.. tidak bisa jika tidak bertemu denganmu hiks.
Siapa yang akan menghiburku saat aku sedih?
siapa yang akan selalu mengejekku? hiks, siapa yang akan membawakanku ice cream saat aku sedang galau?
siapa yang akan aku telfon malam-malam jika ingin curhat? siapa yanggggg”

THIS IS TOO LATE? [NAMJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang