- Who? -

123 27 0
                                    

Tittt tittt tittt

Bau obat tercium memasuki indra penciuman wonwoo juga sinb. Yerin berada di dalam ruangan bernuansa putih. Mata nya masih terpejam. Empat jam mereka menunggu kesadaran yerin kembali. Mereka juga tidak pergi sekolah. Sinb menutupi wajah nya dengan tangan nya. Menangis. Ia menangis, jujur walau ia baru saja mengenal yerin, ia khawatir ia sudah menganggap yerin sahabat nya. Ya karena aksi yerin tadi.

Wonwoo. Pria itu kacau. Mata nya mengeluarkan air mata. Seragam nya sudah kusut. Sedari tadi tak berhenti meraung menyesal karna ia lamban membawa yerin ke rumah sakit. Ia menatap nanar ponsel nya. Menatap wajah seorang gadis kecil yang tersenyum sambil membawa lolipop di tangan nya. Foto itu tak lain yerin. Ia menyimpan nya. Kenangan masa kecil nya. Ia kalang kabut menatap nanar ruang dimana yerin di rawat.

"Jeon wonwoo?"

Pria itu menoleh ke samping. Lensa matanya membulat.

"E-euisa-nim" ucap nya terkejut.

"Kau kanapa kemari? Bukan kah ini hari ini kau libur kemoterapy?

Kemoterapy? Wonwoo sakit??? -sinb

"A-anioo teman ku sakit, jadi aku menemaninya " ucap wonwoo sambil mengalihkan pandangan nya untuk menatap ke lantai.

"Eoh baiklah, hyung pergi dulu ya. Dahhh wonwoo!" teriak dokter tadi sambil memberi finger heart nya.

"Wonwoo ssi,"

"Ne?"

"Kau sakit? " tanya sinb sambil tatapan menyelidik walau matanya masih sembab.

"A-anioo aku ta--"

Cklek

"Keluarga pasien?" tanya dokter yang tadi menangani yerin sambil menatap wonwoo dan sinb bergantian.

"Ne saya kerabat nya " ucap wonwoo cepat.

"Baiklah, mari ikut saya ke ruangan saya " ucap dokter tersebut sambil tersenyum kecil.

"Baik" ucap wonwoo meninggalkan sinb yang menatap nya meminta penjelasan.

∆∆∆

"Jadi bagaimana keadaan adik saya euisa nim?" ucap wonwoo tak lepas dari raut ke khawatiran nya.

"Dia baik baik saja. Tapi ingatan nya agak buruk. Ia pernah mengalami masalah pada ingatan nya benar bukan?" tanya dokter bernametag 'park bo gum' .

"Ne anda benar.

"Kurasa ingatan nya perlahan membaik. Berdoa saja, saya juga turut senang jika bisa membantu anda. Anda bisa melihat kondisi nya sekarang." ujar dokter park sambil tersenyum.

"Terimakasih euisa-nim! Doakan agar dia bisa cepat sembuh" ucap wonwoo sambil membungkuk 90 derajat beberapa kali.

---

"Sinb, kita bisa melihat yerin sekarang" ucap wonwoo sambil membuka gagang pintu kamar yerin di rawat.

"Ne, eo tapi aku bertanya padamu tadi! Dan belum kau jawab eoh!!" ucap sinb sedikit keras .

"Nyonya ini rumah sakit." ucap salah satu perawat yang lewat .

"Yayaya!" ucap sinb kesal.

"Ayo masuk! Lupakan saja." ucap wonwoo.

Yang terdengar hanya decakan sinb. Sinb berjalan di belakang wonwoo . tangan nya menutup mulut nya. Ia kaget dengan kondisi sahabat nya. Air matanya kembali turun saat melihat beberapa infus terpasang di tubuh sahabat nya .

"Cha, jangan menangis ia benci saat orang lain harus menangis karena diri nya " ucap wonwoo sambil menepuk bahu sinb. Menyalurkan semangat. Padahal diri nya sedang kacau sekarang .

Sinb hanya mengangguk lemah. Ia mengusap air matanya.

"Yerin-ah cepat lah sembuh. Aku tak mau kau harus berada di tempat ini" ucap sinb sambil mengelus surai kecoklatan yerin yang senantiasa menutup matanya.

"Wonwoo, dia sepupu mu?" tanya sinb sambil berusaha tersenyum . yang jatuhnya malah senyuman getir.

"Aniya. Sebenarnya dulu kami bersahabat. Namun setelah kecelakaan itu-"

Cut

Pendek yak. Saya potong dulu. Biar penasaran kkk.mian . vote 🙇luv

Utakata Hanabi - Jww x Jyr {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang