13 september 2004
Terik matahari menelusuri melalui celah kamar ku.Merusak ke inginkan ku untuk tetap memejamkan mata. Suara kendaraan bisa ku dengar dari sini. Mungkin aku akan telat seperti biasa nya. Seoul, sudah genap 4 bulan aku disini melanjutkan sekolah ku. Berat rasa nya meninggalkan jepang. Tapi ini takdir ku. Lagi pula aku disini bukan untuk liburan.toh, mengapa harus menyesal jika kita disini bisa membuat bangga orang tua kita. Aku bangun dari posisi ku. Berjalan gontai menuju kamar mandi , semua berjalan seperti biasa saja disini. Bahkan hampir sama saat aku masih menjabat sebagai siswi sekolah menengah pertama, tak berubah. Tetap sendiri. Teman? Hanya choi yuna dan park sooyoung biasanya dia di panggil Joy. Dia juga terbilang ramah.Ia pindahan sama sepertiku tapi kalau yuna itu dari korea asli, kalau joy dia blasteran Amerika Korea.Kalau aku hanya tinggal di jepang karena orangtua ku pindah untuk urusan bisnis. Ya jadinya mau tak mau aku ikut mereka.
Aku keluar dari apartemen ku. Lalu berjalan ke halte bus sambil memasang ekspresi datar.
Sesampai nya di sana aku duduk menunggu bis. Dari kejauhan terlihat seorang yeoja sedang berdebat. Em mungkin dengan pacar nya? Ck sudah ku bilang cinta itu hanya sebatas permainan takdir.
Lelaki itu hanya meninggal kan yeoja itu sendiri setelah menampar pipi nya. Entah dari keberanian mana aku berjalan menyusul ke arah namja itu. Aku menarik tudung hoodie nya. Dia berbalik dan menatap ke arah ku bingung.
"Annyeong haseo, tuan apa yeoja itu yeojachingu anda?" tanya ku sambil menatap nya.
"Ralat, biar ku tegaskan. Mantan yeojachingu ku, nona... Jung yerin" ucap nya sambil melihat name tag yang ada di seragam ku.
"Hmm, biar ku beritau pada mu tuan jeon jungkook. Perempuan itu memiliki martabat, dan hei kau baru saja menampar nya. Maaf mungkin aku terlalu ikut campur dengan urusan mu. Tapi tindakan mu tadi sangat tidak menghargai seorang wanita kau tau? Ini aku jung yerin hanya datang untuk membalaskan apa yang yeoja itu rasakan." ucap ku tanpa ba bi bu lagi aku menonjok wajahnya. Setelah itu namja itu langsung pegi dengan bekas luka di pelipis nya. Yeoja tadi menghampiri ku.
"Khamsanhamnidda yerin, maaf sudah membuat mu ikut dalam masalah ku. Jeongmal mianhaeyo" ucap nya sambil membungkuk beberapa kali
"cheonmayeo, siapa nama mu? Kau juga anak hanlim?" tanya ku merasa tak asing dengan seragam itu.
"Aa Hwang eunbi imnidda, panggil saja sinb. Ya aku anak hanlim school. Wah kita satu sekolah. Semoga kita bisa berteman dengan baik"
"Tentu saja, kelas berapa? Mungkin kita seangkatan ?" tanya ku sambil berjalan memasuki bis.
"Aa aku kelas 11-2. " jawab nya singkat sambil duduk di sebrang ku. Karena di sebelah ku ada seorang namja yang duduk memandang lurus kedepan sambil menggunakan headseat nya.
"Wah kelas kita bersebelahan, aku 11-1" ucapku sambil sedikit berdiri untuk melihat sinb.
Kulihat dia hanya tersenyum kecil dan tentu aku membalasnya. Lima menit akhirnya bis yang aku gunakan sampai. Aku tak bisa lewat karna namja di sebelahku seperti nya tertidur.
Aku mencoba melewati nya dengan perlahan. Tapi aku malah tersandung kaki nya. Aku terjatuh ke dada bidang nya. Aku panik, posisi ini sangat err ambigu. Mata nya terbuka.
"Mianh-" ucapan ku terpotong karna dia menyahut ku.
"Yerin?!" ucap nya sambil memegang pipiku.
"Y-ye?" ucapku kaget.
"Maaf tuan aku tidak sengaja saya duluan. Permisi" ucapku sambil melangkah pergi.
...
"Yerin! Kau mengenal namja tadi?"
"Anio, bahkan ia tadi seperti orang di masalalu ku. Tapi... Aku tak mengingat nya" ucap ku sambil menundukUcapan ku tadi membuat sinb membelalak kan matanya.
"Ya! Kau lupa ingatan eoh? Bagaimana bisa?!" tanya sinb setengah berteriak.
Drab drab drab...
Suara langkah sepatu menghampiri kami. Kami menoleh ke belakang.
"Yerin! Kau benar benar tak mengenal ku?!" ucap namja di bus tadi.
"Anio, maaf mungkin kau salah orang ehmmm... Aa wonwoo ssi" ucap ku sambil menatap nametag nya.
W-wonwoo?k-enapa namanya familar sekali?
Sekelebat ingatan muncul secara samar di kepala ku.
Wonu! Jangan kesana kumohon!
Seorang anak kecil yang menggunakan dress hijau selutut nampak memegang lengan lawan bicara nya.
Anio! Tak apa rinie, jangan khawatir. Tunggu sebentar ne, aku akan mengejar mereka! Cangkhaman!
Ucap namja kecil tersebut sambil berlari ke segerombolan anak yang nampak memainkan sebuah kalung.
Ya!
Namja kecil itu berteriak ke arah kerumunan anak kecil tadi.
Kembalikan kalung itu! Atau kau akan kuhajar! Sini! Cepat kembalikan !!
Ucap namja itu sambil menampakkan bogeman nya.
Hahaha, lihat lah temanku! Namja tengil ini berani pada kita! Ayo kita kasih pelajaran!
Salah satu dari rombongan itu memukul wajah namja kecil tadi.
Wonu!!
"Ahk" kepala ku berdenyut sakit. Aa kenapa harus sekarang.
Pandangan ku memburam. Ku lihat wonwoo dan sinb beringsut menolong ku.
Grep!
Mataku tertutup sempurna. Sebelum nya aku bisa merasakan tangan wonwoo melingkar ke pinggang ku. Dan setelah nya. Buram.
...
Vote🙇
![](https://img.wattpad.com/cover/144371282-288-k448813.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Utakata Hanabi - Jww x Jyr {On Going}
Romans' Kenapa kamu harus pergi saat aku perlahan mulai mengingat mu? Aku merindukan mu. Kumohon kembalilah... ' Ket: Terinspirasi lagu nya "Utakata Hanabi" ost naruto :) artinya festival kembang api. oke oke vote ya 사렁해요 (づ ̄ ³ ̄)づ❤ -Yeon-? Start : 26-5...