2

14 5 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama aku resmi menjadi anak SMA. Dimana tidak ada lagi putih biru apalagi putih merah kini seragam yang ku kenakan ialah putih abu-abu.

Kuawali hari seperti biasa saat aku masi SMP bangun pagi solat subuh, mandi, sarapan, lalu berangat sekolah.

Datang pagi untuk melihat kelas mana yang akan ku masuki. Apakah Mipa atau IPS. Ku liat setiap daftar nama yang ditempel di depan pintu setiap kelas. Aku sudah mencari di semua kelas IPS tapi hasilnya nihil. Tidak ku temukan.

Kemudian aku berjalan tidak semangat menuju kelas Mipa dengan perasaan khwatir tanpa alasan. Mipa satu tidak ada. Mipa dua, tidak kusangka ternyata ada namaku di salah satu dari 33 siswa. Lalu kumencari nama yang mungkin ku kenal. Dan ternyata aku satu kelas lagi dengan Syifa.

Apakah kalian tau bagaimana rasanaya?? Seperti mimpi yang tidak pernah terbayangkan bahwa itu akan nyata. Tetapi ternya mimpi itu benar-benar terjadi.

Tapi sepertinya tidak begitu  hanya aku saja yang lebay. Mungkin aku saja yang terlalu takut dengan masa ini. Masa di mana putih abu-abuku di mulai.

Sudahlah aku buru-buru masuk kelas dan aku memilih bangku ketiga di barisan tengah. Di kelas itu hanya ada aku dan satu laki-laki yang asing. Namun aku tidak perduli. Aku hanya sibuk dengan dengan dunia orane wattpad.

"Woii"
suara yang begitu menggeler yang memecahkan keheningan yang berhasil membuatku hampir  menjatuhkan benda yang ada di gegamanku.

"Apaansih bikin kaget aja lu" jawabku kesal karena yang kudapat ialah Syifa dengan cengiran khasnya.

"Gue duduk sama lu ya" pinta Syifa.

"Iyalah harus malah, kalo gak duduk sama lu mau duduk sama siapa lagi gua" jawab ku.

Kemudian Syifa meletakkan tasnya di bangku sampingku.

"Eh Je"

"Hmm"

"Lu tau gak ada kakak kelas 11 yang ganteng parah, gua ketemu dia pas gua lewat lapangan baske terus lu tau gak dia senyum sama gue masa,, ya ampun nikmat tuhan manalah yang engkau dustakan, Je lu dengerin gue gak sih" tanya Syifa karena aku masi sibuk dengan duniaku.

"Hmmm" jawabku singkat.

"Lu mah gua ngomong panjang lebar eh malah cuma di hahm hahm doang,, sakit gigi lu?"

"Terus gua harus respon apa dong"

"Lu belum move on ya dari zico??" Pertanyaan yang berhasil buat gua mendadak gak konsen baca.

"Gua udah move on kok" jawabku reflek.

"Yakin, Je udah setahun loh dia pergi masa lu gak mau buka hati lo buat orang lain"

"Apansi gua udah males bahas masalah itu, gak ada gunanya"

Bell tanda masuk sudah dibunyikan. Gak lama kemudian Walikelas kelasku yang bernama Bu Rini datang.

Dan terjadilah pemilihan umum tingkat kelas. Yang memilih ketua kelas, Sekertaris, bendahara, dan teman-temannya.

Kemudian walikelas memberi wejangan untuk seluruh siswa Mipa 2 agar tetap menjaga nama baik kelas. Kemudian Walikelas keluar. Kelas pun kembali ribut.

Saat pulang sekolah..

"Syif gua boleh nebeng lo gak?" Tanyaku.

"Boleh lah, yuk" jawabnya.

Sesampai dirumah...

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Bunda.

"Udah pulang, gimana hari pertamanya" tanya Bunda sebari aku mencium tangan Bunda.

"Hari pertama ya biasa aja sih Bun, untungnya aku sekelas lagi sama Syifa" Jelasku

"Syukurlah"

"Jeje naik dulu ya ke kamar mau istirahat cape banget rasanya"

"Yaudah naik gih"

Seminggu...duaminggu

berlalu aku telah terbiasa dengan seragam putih abu-abu. Dan aku juga sudah mulai dekat dengan teman satu kelasku.






🍃🍃🍃🍃
Yuhuu..
Maaf ya kalau ada typo author juga baru belajar buat cerita. Semoga kalian suka ya. Dan jangan lupa vote😁

KALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang