4

8 3 0
                                    

Saat pulang sekolah aku bilang sama Syifa kalo aku mau kerja kelompok jadi aku mau pulang duluan.

Sekarang Syifa sedikit berubah dia kini lebih mementingkan si Kevin ketimbang dengan ku. Aku sedikit merasa sahabatku sejak SMP itu mulai melupakan persahabatan. Tapi aku juga gak bisa mengengkang dia karena itu semua adalah proses. Proses yang dirasakan semua anak di masa SMA. Ralat, semua anak SMA kecuali aku.

Aku terlalu takut untuk merasakan yang namanya komitmen pacaran. Gak usah munafik pasti aku juga perna merasakan namanya jatuh cinta.

Aku perna merasakan namanya komitmen pacaran. Tapi itu dulu saat aku masi SMP. Kini aku telah lupa rasa itu. Aku tidak ingin lagi membahas masalah kenapa bisa putus dan lain-lain.

Karena sekarang aku terlalu takut patah hati lagi dan merasakan betapa sulit yang namanya MOVE ON.

Saat di parkiran, akhirnya aku luluh dengan Chaca yang memaksaku agar bersama Gusti saja saat pergi ke rumahku. Lagi pula Gusti juga tidak ke beratan. Bukannya aku tidak mau nebeng dengan Gusti. Kalo dipikir lumanya jadi gratis go jek kan. Uangnya bisa buat beli novel. Tapi aku berfikir tentang Karin aku tidak enak kepadanya meskipun Karin dengan Gusti berbeda sekolah.

Akhirnya aku bersama Gusti dan Chaca bersama Fian. Seperti rencana awal yang dibuat Chaca.

Selama di perjalanan aku melihat Fian dan Chaca seperti sedang asik dan becanda gurau. Sedangkan aku dan Gusti. Aku terlalu berfikir tentang Karin. Aku takut dia sakit hati. Meskipun aku tau mereka tidak berpacaran.Padahal saat di kelas aku dan Gusti kalau sedang bicara biasa aja.

Sesampai di rumah..

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Yaa dirumah hanya ada bunda. Sedangkan ayahku yang seorang TNI berada di luar kota. Di rumahku juga tidak ada pembantu dan aku adalah anak pertama dari dua bersaudara adik ku bernama Claudiya Cindy biasa di panggil Cindy dia kini kelas dua SMP.

"Eh bawa temen toh" kata bunda

"Iya tante mau kerja kelompok" kata Chaca

"Oh masuk masuk" kata bunda

Aku langsung menuju kamar untuk mandi dan ganti baju. Kemudian menuju dapur dan membawa es jeruk serta cemilan untuk mereka yang kini telah duduk di ruang tamu.

"Kerja kelompok apa?" Tanya Bunda ke temanku.

"Biologi tan" jawab Chaca.

"Semua sekelompok ni?" Tanya Bunda

"Enggak tante, nih satu orang nyusup salah kelompok" kata Gusti sembari menunjuk Fian yang duduk di sampingnya. Fian hanya nyengir kuda.

Bunda pun ketawa. Kemudian Chaca juga. Aku yang mendengarkan pembicaraan mereka pun ikut ketwa.

"Aku ambil laptop dulu ya" kataku

"Iya"

Saat aku kembali ke ruang tamu aku duduk di samping Chaca. Kemudian bunda pamit mau jemput Cindy.

"Ayo kerjain" kata Chaca

Saat laptopku telah menyala dan terliat foto Hanbin.

"Ehh kok ada kembaran gua di laptop lu" kata Gusti.

"Kasian ya dia punya kembaran kaya lu" kata Fian.

Aku dan Chaca hanya ketawa.

"Siapa itu?" Tanya Gusti

"Bilangnya kembaran kok gaktau sih" jawabku

"Ohiya, kan dia kembaran cuu" jawab Gusti

"Jijik gus"kata Fian setelah mendengar sahabatnya itu

"Udah kerjakan yuk entar gak selesai-selesai lagi nii" kata Chaca.

Saat kita lagi sibuk ngerjakn tugas. Terdengar suara mobil datang. Ternyata bunda dan Cindy. Setelah bunda dan Cindy masuk.

"Cantik ya adek lu je" kata Fian

"Dasar cowok kardus" kata Chaca

"Bercanda aja kali" kata Fian

Gusti pun satu satunya orang yang ketawa saat itu.

Setelah tugas selesai. Mereka pun izin pulang ke bunda. Saat itu hari mulai petang kira kira setengah enam.

"Eh lu bedua pulang jangan jangan malah malam mingguan" kata Gusti bermaksud untuk Chaca dan Fian.

"Sibuk lu" kata Fian

"Gue pulang ya" Kata Chaca kemudian Fian senyum.

Kini tinggal aku dan Gusti yang baru menaiki motornya.
"Je gue pulang ya" kata Gusti

"Iya gus, hati-hati ya" kataku

Dia senyum lalu menjalankan motornya. Setelah aku tidak dapat senangkap sosoknya karena dia telah jauh. Aku pun masuk kedalam rumah karena mau magrib.

Sesampai di ruang tamu aku mendapatkan Cindy yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya.

"Siapa yang beresin gelas gelas?" Tanyaku

"Aku lah kak" katanya

"Pintar, bunda mana?" Tanyaku

"Di dapur" katanya

Kemudian aku membantunya sebentar mengerjakan tugas sekolahnya karena dia telah membereskan gelas gelas tadi. Lalu aku menuju kamar. Berbaring sebentar. Lalu aku solat. Dan membereskan buku. Kemudian aku tidur.



🍃🍃🍃🍃
Yeahh, maaf kalo ada typo ya, semoga suka sama ceritanya. Maaf kalo ceritanya gak menarik😢. Dan jangan lupa vote ya❤❤



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang