10. Kebelet Nikah

2.7K 102 0
                                    

Setelah Davian menelepon berkali – kali pada malam harinya, Akhirnya Fina mengangkat Telepon dari Davian, Pada saat mereka Melakukan panggilan Teleon, Davian menceritakan kesialannya satu hari itu, Mulai dari ia lupa membersihkan sudut – sudut di rumahnya hingga ia lupa mencuci sepatunya yang kotor terkena Lumpur dan kini sudah mengering.

"Fin, Tadi aku lupa kalo ada pemeriksaan. Aku gak sempat bersih – bersih rumah dan juga Cuci sepat aku yang Kotor. Aku baru sadarnya pas Naufal datang terus bilang kalo hari itu ada pemeriksaan. Aku yang denger itu langsung cengo terus buru – buru bersihin setiap sudut rumah sama cuci sepat aku yang kotor, tapi sayang, Waktunya gak cukup, jadinya aku di hukum Sit Up sama Push Up seratus kali dan gara – gara sepatu aku gak bersih, aku dihukum buat gigitin sepatu aku yang kotor itu" Davian bercerita panjang lebar pada Fina sedangkan Fina hanya sesekali tertawa mendengar cerita pacarnya itu. Padahal, Jika ada pemeriksaan seperti itu, Davian akan menceritakannya pada Fna dan jika hari itu Tiba, Fina akan mengingatkan Davian.

***

Sudah beberapa hari ini Davian sama sekali tidak menelpon ataupun bertukar pesan dengan Fina, Bahkan terkadang Fina uring – uringan karena tak kunjung mendapat kabar. Fina mencoba untuk menutupi itu amun, gagal karena Fina adalah perempuan yang cukup ekspresif sehingga isi hatinya sedikit mudah terlihat hanya dengan melihat wajahnya saja.

"Cie.. udah tiga hari gak dikabarin" Goda Nazwa yang tengah memainkan handphonenya, Fina yang mendengar itu langsung mendelik kesal ke arah Nazwa yang memasang wajah tak bersalahnya dan kembali membuka instagram sekedar untuk menghibur diri.

"Udah deh biarin aja" Jawab Fina dengan ketus, Nazwa merasa senang karena berhasil menggoda kakaknya itu, Bahkan ia terkikik geli karena mendengar jawaban Fina. Karena merasa bosan dan lapar, Fina mengajak Nazwa untuk memasak makanan di dapur, dan Nazwa hanya mengekorinya dari belakang saja.

Fina mulai mengambil bahan – bahan makanan di dalam kulkas, Kini ia sudah bersiap dengan wajan dan spatula yang berada di tangannya, sedangkan Nazwa hanya bertugas untuk mengaduk – aduk sayur yang ada di kompor. Fina sibuk meracik bumbu – bumbu yang ada di dapur menjadi sebuah masakan yang dapat di nikmati oleh dirinya dan juga Nazwa. Fina memasak sayur, menggoreng telur dan membuat sambal, dan semua masakan itu adalah hasil racikan dan eksperimen Fina, entah hasilnya akan seperti apa. Fina meniriskan ikan goreng tepung dan juga telur yang sudah di gorengnya, tak lupa ia menambahka garam pada sambal yang dibuatnya, Nazwa yang kini juga sudah lapar hanya pasrah dengan hasil ekperimen yang akan di hasilkan oleh Fina. Tak lama kemudian, Fina datang bersama dengan berbagai macam hidangan yang telah di raciknya, Ia membawanya ke atas meja makan. Nazwa memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya dan . . . DUAAAAAR!!!

"Kok Asin?" Tanya Nazwa pada Fina sedangkan Fina yang tidak percaya langsung menyuapkan sesuap nasi beserta lauk pauk ke dalam mulutnya eh, Iya. "Kok semua masakannya Asin ya?" Tanyanya heran. Nazwa teringat akan sesuatu.

"Kak, banyak orang bilang kalo masakan seseorang itu Asin, berarti tandanya orang itu kebelet Nikah. Kakak kebelet nikah sama abang Davian ya?!" Tanya Nazwa menggoda sedangkan Fina sudah merasa terdzolimi, hahaha.

"Bukan masalah kebelet kawinnya, emang garamnya aja tuh yang kelebihan. Kakak aja baru denger istilah kaya begitu" Ucap Fina ngeles sambil kembali menyantap makanan asin itu.

"Intinya tetep aja kakak Kebelet Kawin" Jawab Nazwa keukeh, Fina pasrah dengan apapun yang Nazwa katakan.

.

Happy Reading 💕

K A R M A (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang