5. Menara

5.9K 200 2
                                    


Keesokan harinya, Fina dan Davian masih tetap bertukar pesan, Bahkan, Davian mengajak Fina untuk menuju salah satu menara yang berada di pusat kota. Sepulang Nazwa sekolah, Fina mengajak Nazwa untuk ikut menuju menara yang di maksud oleh Davian, kadang Nazwa sedikit heran, Pasalnya, Fina tidak ingin menjalin hubungan dengan Davian, Namun, Mengapa dia masih saja menyetujui ajakan Davian, seharusnya nggak kan, Iya Gak?! Tapi terkadang pikiran kita tidak selamanya sama. Sambil menunggu pukul tiga sore, Fina dan Nazwa menghabiskan waktu mereka dengan bermain game di handphone atau membaca cerita – cerita di wattpad. Kini jarum jam sudah menunjukkan angka tiga, Fina dan juga Nazwa bersiap siap untuk menuju salah satu menara yang di maksud Davian, sejak tadi Fina tidak henti – hentinya menggerutu karena bingung akan menggunakan pakaian yang mana. Setelah selesai memilih baju yang akan di gunakan dan bersiap – siap, Fina dan Nazwa langsung berangkan menuju tempat yang dimaksudkan. Sebelum menuju ke menara itu, Mereka berdua jalan jalan di sekitar menara terlebih dahulu, Barulah setelah berkeliling itu mereka memasuki parkiran yang berada di menara. Rupa – rupanya, Davian sudah menunggu di parkiran Menara tersebut dan seperti biasa, Nazwa sudah seperti obat nyamuk yang tidak dianggap keberadaannya. Tak lama setelah mereka berdua mengobrol ringan, Davian mengajak Fina menuju lantai paling atas menara itu, awalnya Fina tidak mau, Namun, berkat bujukan dan Rayuan Davian, Akhirnya Fina luluh juga. Fina mengajak Nazwa untuk naik, Namun Nazwa tidakmau karena untuk apa dirinya ikut naik ke atas jika dirinya sama sekali tidak tahu ingin melakukan hal apa. Akhirnya, Fina dan Davian menuju lantai paling atas, Di sana, Davian menawarkan diri untuk mengambil foto Fina, Namun, Langsung di tolak olehnya, Davian mengajak Fina menuju Pinggir menara agar dapat melihat kepadatan kota dari atas sana. Di sana, Davian menggenggam kedua tangan Fina, Fina yang di perlakukan seperti itu hanya memalingkan wajahnya, Bukan karena malu melainkan tidak tahan untuk tertawa melihat wajah serius Davian yang mungkin menurutnya lucu.

"Fina, saya mau kamu sama saya itu punya status, Bukan begini terus" Ucap Davian masih setia menggenggap tangan Fina.

"Status saya sama kamu ada kok, Status kita itu temen" Ucap Fina santai sedangkan Davian mungkin sudah mulai sedikit kesal karena bukan itu jawaban yang ia inginkan, dan bukan itu jawaban yang sejak tadi ia harapkan.

"Kenapa pacar – pacar kamu yang lain atau mantan – mantan kamu itu pernah ada status sama kamu, kenapa saya gak punya status sama kamu, saya pingin kita itu punya status bukan kaya gini dan gak ada punya status. Kalo kamu bilang status saya itu temen, saya maunya yang lebih dari itu" Ucap Davian lagi meyakinkan Fina namun Fina malah menjawabnya dengan tidak serius kembali.

"Kalo mau lebih dari temen, Yaudah, Kita sahabatan aja" Jawab Fina "Please!" Mohon Davian lagi Namun, Fina tetap diam, Akhirnya, dengan Menghela nafas Pasrah, Davian tidak berkata apa pun lagi dan tak lama setelah itu Keduanya kembali ke lantai dasar.

Nazwa POV:

Astaghfirullah... Lama banget sih mereka berdua, udah tau di sini gak ada tempat duduk, malah asik berdua – duaan di atas, Mereka ngapain aja sih. Kak Fina juga, Udah di sms gak di baca, pada ngapain sih. Kalo di tanya aku kesel apa gak, jawabannya adalah kesel banget, Kenapa? Mereka berdua tuh lamaaa banget di atas terus dari tadi itu gak ada tempat duduk, terus sejak tadi Kak Davian menguasai kak Fina aja terus dan Aku berasa kaya anak ilang di lihatin banyak orang lagi berdiri sendirian sambil nyandari di salah satu pilar, Kurang malu apalagi coba. Rata – rata orang yang lalu – lalag di sini itu ada temennya kalo jomblo paling nggak temennya sesama cewek lah sedangkan Aku, sendiri, pake earphone, nyandar pilar, persis kaya anak ilang yang di tinggal emaknya. Aku kesel banget sama Kak Davian untuk hari ini, Predikatnya adalah kesel setengah mampus. 

.

.

Author kasian sama Nazwa, kerjaannya jadi obat nyamuk terus, daripada ngintilin Davian sama Fina pacaran, lebih baik Nazwa sama Author, sini Naz, sama Author aja. 

K A R M A (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang