Hujan kali ini meluruskan semua kesalah pahaman yang terjadi. Yang terlihat salah, sekarang kutahu apa yang terjadi. Perasaan yang mulai berubah.
"Jadi selama ini perasaan lo itu palsu?" Tanya Rey orang yang diam - diam mengintip kami.
"Rey, bukan gitu maksudku" jawab Rasti dengan wajah sumringah.
"Jadi lo udah nyiksa Rara waktu itu. Gue kira lo baik ternyata lo licik"
"Rey, gue bisa jelasin" sambil meraih tangan Rey, dan dihempaskan Rey. Kemudian Re berbalik dan meninggalkan Rasti saat itu.
"Karena lo semua ini terjadi padaku"kata Rasti padaku
"Aku bukan penyebab hidupmu hancur. Aku hanya orang yang ditolong oleh kak Ardi dan kamu gak tau pesan kak Ardi sebelum dia pergi. Dia berkorban untuk menyelematkan satu nyawa yang dalam bahaya, dia tak menyesali semua yang iya lakukan itu." Setelah berkata itu aku berdiri walau sedikit tertatih dan dibantu Egi. Entah darimana ada keberanianku datang.
"Tapi lo..."
"Aku udah minta maaf sama keluarga kamu ya" kataku sinis
Kemudian Rasti pergi meninggalkan ku dengan Egi. Anak buahnya juga ikut pergi saat itu juga.
"Apa ada yang sakit?" Tanya Egi padaku. Terlihat disorot matanya ada kekawatiran, membuat sebuah senyum samar di bibirku.
"Cuma sedikit"
"Mau pulangkan? Aku anter aja"
"Gak usah"
"Gak terima penolakan, kondisi kamu aja gini mana aku biarin kamu sendirian" katanya memaksa.
Akhirnya aku pulang diantar Egi. Entah desir angin darimana menerpa hatiku, membuatnya sedikit hangat.Maaf bagian ini pendek.
Maaf kalau ada typo
Semoga berkesan
Mohon like dan komentarnya
Thanks***
KAMU SEDANG MEMBACA
Like a Rainbow
Teen FictionSeperti pelangi yang datang setelah hujan yang deras. Dibalik hujan yang dingin namun menyejukkan akan ada cahaya yang menyinari dunia. Sinarnya yang terang menghangatkan tubuh dan menandakan akan datangnya pelangi. Pelangi dengan sejuta keindahan d...