jaga jarak

47 3 0
                                    


" jarak ini hanya akan membuatku menjauh darimu bukan hatiku -, seberapa jauhnya kita menjauh tapi entah kenapa hati ini tetap semakin dekat . Ibaratnya si jauh dimata dekat di hati ( dimas ) "

****

" karena aku menderita Saat melihatmu menangis sya . Aku gabisa liat kamu sedih ataupun menangis karena aku. Aku juga gatau kenapa aku ga bisa liat kamu dalam keadaan ini " ucap dimas spontan.

Ucapan itu masih terngiang ngiang di pikiran ku . Hingga membuatku insomnia karena tak bisa tidur memikirkannya . Begitu banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan padanya waktu itu tapi dimas langsung pergi sebelum ku menanyakannya dan aku bertekat untuk menanyakannya pada dimas hari ini juga karena nanti malam aku tak ingin tak bisa tidur lagi . Akupun langsung ke kamarnya untuk menanyakannya. Saat aku sampai akupun melihat pintu kamar dimas sudah terbuka.

" dim apa aku boleh masuk ? " ucapku meminta ijin

" silahkan " ucap dimas datar dan singkat sambil terus memperhatikan laptop di depannya .

" emm aku boleh tanya sesuatu ? " tanyaku ragu ragu.

" kalo kamu mau tanya perihal ucapan aku tadi malam lupakan saja karena itu ga penting untukku " ucap dimas datar tanpa melihatku.

" ( bagaimana bisa ia seenaknya menyuruhku melupakan ucapan yang diucapkan tadi malam hingga membuatku tak bisa tidur semalaman dan ia hanya bilang lupakan saja dan mengapa dia juga bilang itu ga penting baginya ? Mungkin memang tak penting baginya tapi itu penting bagiku ) " ucapku kesal dalam hati sambil melihat sinis ke arahnya.

" kalo udah selesai kamu bisa keluar karena saya sedang sibuk " ucap dimas datar sambil mengetik sesuatu di laptop nya.

" ( manusia macam apa dia ini yang dengan mudahnya melupakan kata kata yang begitu aku nanti tapi dia dengan santainya menyuruhku melupakannya ) " ucapku lagi dalam hati. " maaf telah mengganggu waktu anda mr. Dimas " ucapku ketus lalu pergi dari kamarnya.

Aku pun kesal atas tingkah dimas yang kadang membuatku berharap dan juga kadang langsung menghancurkan harapanku seketika hanya dengan ucapannya itu. Aku pun menyapu rumah sambil mengoceh sendirian seperti orang gila saja karena dimas.

" dasar manusia es , udah datar , pikun , sombong , egois , sok kegantengan eh emang ganteng sii tapi tetep aja sok cool dan ga punya perasaan " omelku sendiri sambil terus menyapu. " dia pikir dia siapa ? Yang ngebuat aku terbang lalu menjatuhkanku juga ketika itu " sambungku.

Tiba tiba saat aku sedang mengoceh ada yang menutup mataku dengan kedua tangannya .

" siapa ni ? Syaila atau sasha atau siapapun lepasin ga ? Lepasin dong ! Aku lagi nyapu jadi gausah becanda dong " ucapku sambil mencoba melepaskan tangan itu dari mataku.

" kalo aku gamau kamu mau apa sya ? " ucap laki laki itu.

" ( kayanya aku kenal suaranya ) " ucapku dalam hati. " didiiiii lepasin sekarang ! " teriakku.

" hhhe akhirnya kamu ingat juga sya " ucap didi sambil melepaskan tangannya dariku .

" didi mana oleh olehnya ? " tanyaku.

Syafilah [ BELUM REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang