"Aku khawatir itu hanya cinta monyet yang akan membuat kamu sakit hati nantinya."
-
"Eh bocah lo udah pulang?" Tanya wanita itu, terlihat mereka sedang ngobrol sambil minum teh bersama bunda. "Sini gue kangen banget sama lo." Menyuruh Ria untuk mendekat kepadanya.
"Curut satu ini kapan pulang bunda?" Berlari kecil mendekat kearah mereka dan duduk di samping wanita itu sambil menyalimi mereka. "Kok pulang ga ngabarin sih kan jadi kesel." Gerutu Ria
"Gue pulang tadi pagi tapi baru sekarang gue bisa ke sini, mampir ke rumah temen dulu tadi sebentar. Kan sekarang gue diem di sini lagi. Hehe sorry deh kalo ga ngabarin lo." Menyubit pipi Ria "Gue bawa oleh-oleh juga buat lo tuh." Menunjuk satu bingkisan berwarna merah nan cantik itu.
"Ih sakit tau, Yeayy kakak akhirnya ga lupa bawain aku oleh-oleh." Mengambil bingkisan dan menaruh dalam pelukannya.
"Haha lo masih kaya anak kecil bae, umur udah tua juga. Malu sama umur" Goda wanita ini.
"Ih kakak tu yang tua aku mah masih imut-imut. Wlee." Menjulurkan lidah balik mengolok.
"Udah-udah, baru aja ketemu udah saling olok gini. Kalo udah pisah aja bilang kangen-kangenan. Haduh." Ucap bunda menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat tingkah Ria dan kakaknya itu. "Sekarang ganti baju dulu gih, terus turun makan siang bunda udah siapin tadi karena tau kakakmu bakal pulang." Ujar Bunda
"Siapp bundaku tersayang, dah kakak gila, aku naik dulu ganti baju jangan kangen sama aku ya." Berjalan menuju ke kamarnya dan melihat kakaknya yang sudah geram melihat tingkahnya yang ke pedean tingkat dewa itu.
"Siapa sih punya adik itu bunda?" Tanya wanita itu terkekeh melihat adiknya yang satu itu. "Apa yang bunda idamin waktu hamilin dia? kok tingkat ke pd annya tinggi amat?" Wanita itu terkekeh.
"Haha kamu ini ada-ada aja, gitu-gitu dia juga adikmu. Udah yuk kita ke meja makan aja sambil nunggu Ria turun." Menuntun tangan wanita itu ke meja makan dan dibalas anggukan darinya
Santy Hadi Claudy, wanita yang baru saja lulus kuliah di Universitas Gajah Mada mengambil jurusan Kedokteran. Tinggi, putih, cantik, pintar itulah gambaran dirinya. Pasti bertanya kan, bukannya Rianda 2 bersaudara hanya dia dan Wawa, terus kok ada kak Santy? ia benar. Kak Santy adalah anak angkat dari keluarga Hadi dia diasuh oleh kedua orang tua Ria sejak ia menginjak Sekolah Dasar, kedua orang tua Santy meninggal saat dia masih bayi, mereka meninggal karena tabrakan mobil yang dialaminya 21 tahun yang lalu. Santy tau hal itu dan dia sangat menyanyangi kedua orang tua angkatnya saat ini dan dia sangat berterima kasih telah menjadikannya seperti sekarang ini. Santy dan Rianda berbeda 5 tahun, saat ini usia Santy tepat 21 tahun.
Santy adalah kakak kesayangan Rianda, bagaimana tidak? Sejak dia masih kecil hanya Santy lah yang selalu menemani Ria kemanapun Ria pergi. Semua masalah bisa dihadapi karena ada kak Santy, tidak ada yang mereka sembunyikan satu sama lain, mereka bak saudara kandung yang tak terpisahkan.***
"Kak Santy?" Membuka pintu kamar yang tepat berada di sebelah kamarnya lalu duduk di kasur, terlihat kak Santy sedang membaca buku tentang Penyakit Dalam di meja belajar. Rianda membawakan kue yang sudah dibuat Bunda tadi. "Sibuk ya kak?". Melihat kakaknya itu yang sedang sibuk membolak balikan buku itu.
Setelah lulus kuliah kak Santy memang langsung bekerja di Rumah Sakit Harapan Keluarga yang bertepatan di samping sekolah Rianda. Dia dipanggil oleh Direktur RS karena dia terkenal sangat pintar dalam bidang Kedokteran bagian dalam. Tanpa ragu Direktur RS tersebut memanggil dan mengangkat Santy sebagai pegawai di RS tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back Please
Teen FictionIngin rasanya kembali ke masa dimana aku dan kamu masih saling mencintai. Dulu disaat aku sedih, bahagia, hingga dalam keadaan terpuruk pun kamu tidak pernah meninggalkanku. Namun sekarang, semua berbeda. Kamu bukan seperti kamu yang dulu. Dingin. C...