Part. 8 Kerja Kelompok

28 6 10
                                    

"Aku akan jaga dia dan akan selalu membuat dia tersenyum."

-Reynaldi Saputra Bimantara-


"Kamu tau yang membedakan kamu dengan petani?" Ucap Rey. Ria yang sedang duduk dengan Rey di sebuah taman bunga dengan pemandangan yang sangat indah di bawah pohon besar yang rindang mereka duduk berdua.

Ria yang menyenderkan kepalanya di pundak Rey sontak menjawab. "Kalo petani cowo akunya cewe" Jawabnya singkat karena sedang asik memandangi pemandangan sunset yang indah di depannya saat ini.

Rey mengelus puncak kepala Ria dengan tangan kanannya karena tangan kirinya sedang menggenggam tangan Ria. "Kamu salah Ri. Kalau petani menanam benih padi, tapi kalau kamu menanam benih cinta di hati aku." Dengan nada sangat lembut.

"Gombal." Ujar Ria mencubit hidung Rey yang mancung itu tetapi tangannya langsung di tarik sehingga membuat muka Ria berhadapan sangat dekat dengan Rey.
Ria kaget akan hal itu dan mencoba menghindar tapi tidak bisa karena kekuatannya lemah dibandingkan dengan Rey.

Rey mendekatkan dirinya dan tiba-tiba.
Bibir Ria dan Rey bertemu.
Rey mencium mesra bibir Ria sontak itu membuat Ria kaget tapi dia hanya bisa diam mengikuti suasana dan mulai memejamkan mata.

Kringgggg kringgggg kringggg

Suara jam weker membangunkan Ria yang tengah bermimpi indah.
"Ternyata cuma mimpi. Tapi gitu amat sih mimpi gue, ih dasar Rey nyebelin. Ga dimimpi ga di dunia nyata sama aja tukang modus." Cibir Ria sambil memposisikan tubunya menjadi duduk dan mematikan alarm tadi.

Sudah pukul 04.00 sore, Ria tertidur cukup pulas karena kelelahan akibat berkutik dengan pulpen dan buku yang menguras pikiran dan tenaga. Dia mengingat akan ada kerja kelompok yang akan dilaksanakan di rumahnya hari ini pukul 04.30 segera Ria bangun dan membersihkan diri.

***

Ria duduk di ruang tamu menunggu kedatangan teman-temannya, di depannya sudah tersedia tumpukan buku yang akan jadi bahan dan saksi kerja kelompok kali ini. Mereka akan mendiskusikan tugas sejarah terkait dengan candi-candi yang ada di indonesia. Yang menjadi kelompok Ria saat ini adalah Putri, Tina, Ipul, Rey dan Ria tentunya. Hanya 5 orang dalam satu kelompok, biasanya jika kelompok diharuskan 5 orang. Ria dan 4 kawannya langsung membentuk kelompok, tetapi saat ini dia hanya satu kelompok dengan Putri dan Tina karena anggota ditentukan oleh guru. Dan yang paling membuat Ria senang adalah dia satu kelompok dengan Rey.

Beberapa saat kemudian terdengar suara dari luar.
"Assalamualaikum."

Ria menduga itu pasti teman-temannya, dan saat membuka pintu.

"Eh ini rumah Ria bukan?" Tanya Ipul yang saat ini jelas-jelas sudah melihat Ria.

"Ya iyalah, kan lo liat sendiri itu Ria yang ngebukain pintu, ogeb bener ni anak." Jawab Rey.

"Ini pasti bukan rumah Ria, kok bisa-bisanya yang buka pintu itu bidadari?" Goda Ipul teman sekelasnya. Rey yang mendengar rayuan itu langsung menjitak kepala Ipul. "Jangan macem-macem lo ya gue opor baru tau rasa." Ketus Rey.

"Haha opor aja tu si Ipul Re, biar jadi ikan nanti malem." Jawab Putri tertawa melihat ekspresi Ipul yang menggosok kepala karena dijitak Rey.

"Ho'oh jadiin sate juga mungkin enak." Sahut Tina terkekeh.

"Enak aja, emak gue di rumah ntar nangis liat anaknya yang ganteng di jadi opor." Membela diri. Rey menatap sinis Ipul yang menggoda Ria. Ipul memang suka melawak di kelas. Tapi bukan seperti Sule dan Andre Taulani ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Come Back PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang