Part 6. Gagal jadian

28 9 24
                                    

“Anak-anak sampai di sini dulu penjelasaannya, kalau ada yang tidak jelas dan tidak kalian mengerti silahkan bertanya ke ruang Ibu.” Ujar Bu Dewi menutup pelajaran lalu pergi keluar kelas membawa tas dan buku.

“Iya Bu guru.” Jawab satu kelas kompak.

Saat itu pelajaran fisika sudah selesai, guru yang mengajar lumayan mampu menguasai kelas tapi tidak banyak juga yang memperhatikan. Contohnya banyak yang masih sekedar bergosip ala rumpi no secret, main a b c lima dasar, curhat tentang pacar atau yang gagal move on dari si doi, padahal kalau ketahuan sama nih guru bisa ribet urusannya. Apalagi nih yang cowo-cowo susah banget buat di atur. Tapi beda dengan Rey, Rey termasuk anak yang saat belajar akan serius belajar dan menghargai penjelasan guru di kelas walaupun cowo yang lain kerjaanya pada tidur, sama kaya dua kawannya yang sinting, mereka lebih memilih tidur mimpi yang indah memimpikan cewe idaman mereka, padahal udah berkali-kali Rey memarahi mereka tapi alhasil semua nihil, sekarang terserah mereka Rey sudah lelah menghadapi mereka. Rey merapikan buku dan memasukannya ke dalam kolong meja dan membangunkan duo putra tidur.

***

Saat ini adalah waktunya istirahat, aku dan 5 bijik tidak pergi ke kantin karena malas mengantri jadi kami memutuskan untuk diam di kelas dan bergosip ria.
Suasana kelas saat itu sedang kacau, bagaimana tidak? Kelas dijadikan salon oleh para cabe yang suka dandan, ada yang menjadikan kamar tidur, kursi-kursi dibariskan lalu tas dijadikan sebagai bantal. Kelakuan anak sekolahan ya gitu. Tapi masa itu masa yang sangat indah yang suatu saat pasti bakal di rindukan. Dan yang paling bikin kesel kelas dijadikan lapangan sepak bola. Ketua kelas kami Kinkan sangat marah melihat laki-laki itu bermain di dalam kelas. Bagaimana tidak marah,tidak sedikit yang kena tendangan bola dan Putri waktu itu juga sempat kena dan dia marah besar, mereka juga dulu pernah  memecahkan kaca jendela kelas dan akhirnya dimarah habis-habisan oleh kepala sekolah. Nah aku dan 4 biji menjadikan kelas sebagai ruang rapat, kami membuat kursi dan meja seolah-olah sedang rapat di meja bundar. Sekedar membicarakan hal yang kami anggap lucu, horor dan tiba-tiba aja Rijal datang dari belakang Mia yang kita ber4 gue, Putri, Jihan, Tina tau tapi Rijal menutup mulutnya dengan jari telunjuknya seperti memberi kode biar kita ga ngasi tau ke Mia kalau dia ada di belakangnya. Ya, kita penasaran waktu itu dia mau ngapain, tiba tibaa dari belakang Mia dia mengeluarkan bunga. Tapi bunga kertass yang warna pink dan itu cuma satu biji hahaha kita ber 4 tertawa terbahak-bahak melihat aksi Rijal tersebut dan Mia cuma kaget sama apa yang terjadi waktu itu.

Rijal menyukai Mia karena menurutnya Mia itu cewe yang beda dari cewe-cewe yang lain, dia itu seperti bunga mawar ungu diantara mawar merah. Dan yang bikin kita ngakak so hard dia nyanyiin lagu dangdut diiringi suara gendangan dari balon bekas yang di bawa Oby dan suara kecrengan yang dibuat dari tutup botol sosro yang ditumpuk itu loh, tau kan? Nah itu yang dimaenin sama Rey ala-ala pengamen jalanan. Sumpah waktu itu ekpresi mereka ber 3 bikin seisi kelas ketawa tapi tidak dengan Mia dia hanya diam tanpa kata melihat aksi mereka itu.

Pandangan pertama awal aku berjumpa…. Crengg-crengg dung-dung.

Semua yang ada di kelas menatap heran apa yang dilakukan si ucul tiga ini, tanpa menghiraukan yang lain dia melanjutkan aksinya itu. Menyanyi menggunakan kemoceng sebagai mic nya dan gaya bernyayi ala justin bieber.

Seolah olah hanya impian yang berlalu creng-crengg..

Sungguh ku tak sangka dan rasa tak percaya dung-dung..

karena kecantikannya dan ketulusan hatinya.. creng dung..

Tiba-tiba lagunya berubah.

Cumaa kamu cintaku di dunia ini.. tangannya mencolek dagu Mia dan mengedipkan sebelah matanya.
Mia langsung mengusap bekas colekan Rijal tadi. Muka Mia berubah kesal seakan akan berkata “Nih bocah ngapa ya? Cari mati nih anak.”

“Udah stop-stop gue cape." Melepaskan kemoceng di lantai. "Mia gimana tadi? Lo suka? Gue keren kan?” senyum sok cool sambil menaikkan satu alisnya.

“Sumpah ni orang sok sweet padahal jatuhnya norak dan sok kegantengan pula. Baru gue liatin” Batin Mia menatap sinis Rijal. Aku dan yang lain hanya tertawa melihat ekspresi Mia yang kesel banget sama kelakuan Rijal.

“Mia, lo mau ga jadi pacar gue?” menyodorkan satu tangkai bunga kertas berwarna pink tadi.

“Mmm... Jadi pacar lo ya?” jawab Mia
Semua yang ada di situ penasaran jawaban apa yang akan diberikan Mia. Mia berjalan ke depan kelas dan mengambil sapu yang ada di belakang pintu berjalan menuju Rijal, Rijal bingung apa yang akan di lakukan Mia dan hanya memperhatikan. Tiba-tiba,

“Apa lo kata? Jadi pacar lo ? pacar dari hongkong!" memukul Rijal dengan sapu.
“Eh tunggu kok malah di pukul gini.” Berlari menghindar, dan Mia mengejar Rijal sampe ke luar kelas dengan membawa sapu. Kita tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

"Yang paling gue suka dari lo itu ya waktu lo bahagia dan tertawa gini" Batin Rey melihat Ria yang tertawa lepas

Di sekolah Rey akrab dengan banyak cewe, dia ga beda-bedain sama siapa dia main, dia emang cowo yang aktif dan pintar berkomunikasi. Tapi nyatanya? Gue sakit hati liat dia sama cewe lain. Gue cemburu disaat orang lain lebih mengenal lo lebih tau semua tentang lo.
Ada Vina temen kelas gue dia deket banget sama Rey. Mungkin karena rumah mereka berdekatan jadi mereka sering sama-sama. Dan waktu itu dia sempet ngerangkul Vina. Sakit hati sih iya tapi mau gimana status juga ga ada jadinya ga berhak buat cemburu, biarin dia bebas dengan dunianya sendiri.
Tapi Rey itu tipe orang yang sangat setia, ia gue akuin dia setia karena bagaimanapun disakitin atau tidak dihiraukan sama gue dia tetep mau sama gue. Sweet ga sih )):

***

"Lo ga mampir dulu?" Ajak Ria karena Rey tidak pernah berani mampir ke rumah, dia cuma berani nganterin sampe depan rumah.Dia cowo yang ga gentle kalo urusan main ke rumah cewe yang dia suka.

"Lain kali aja Ri. Eh iya, tadi gue merhatiin lo terus. Gue suka senyum lo, apalagi ketawa lo. Bikin gue seneng" ujar Rey.

"Mm lo bisa aja Rey." Pipi Ria memerah dalam sekejab

"Masuk gih udah merah tu muka." Ejek Rey. "Ih apaan sih." Menutup mukanya. "Yaudah gue masuk dulu."
Rey tersenyum melihat Ria yang salah tingkah

"Ih ngomong apa sih dia tadi." Mengusap pipinya yang dirasanya memerah karena ucapan Rey. Saat memasuki Ruang tamu Ria mendapati seorang wanita muda nan cantik yang sangat dia rindu.

"Eh bocah lo udah pulang?" Tanya wanita itu, terlihat mereka sedang ngobrol sambil minum teh bersama.





Siapa ayo yang dateng? Hehe ada yang tau??

Maaf ya kalo author lama update banyak kerjaan )):
Minta pengertiannya dan jangan lupa ikutin terus cerita Ria
Ini juga ceritanya pendek banget ntar dipanjangin deh di part selanjutnya.
Vote itu gratis :))
Jangan jari silent readers yaa :)
Vote dan comment dari kalian sangat berharga❤❤

Come Back PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang