Kaulah Dewiku

123 68 23
                                    

Angin berhembus menyibak sepi,
Menemaniku bersama tetesan embun pagi,
Sejenak kuteringat akan suatu,
Yang membawaku pada tanya yang tiada berakhir.

Ketika sang Dewi memandangku,
Kuterus melempar tanya padanya,
Berharap ada suatu jawab kutemukan,
Sebagai tonggak kekuatanku.

Tapi dia tak menjawabku,
Bahkan tak sepatah katapun terucap,
Apakah ia ingin kuterus berada pada keadaan ini?
Ataukah agar kutemukan dengan dayaku.

Aku,
Hanya dapat berlutut,
Dan terus bertanya,
Ditemani tetesan air mata membasah pipi.

Dia memandangku,
Hendak memelukku dengan kehangatannya,
Hendak menghiburku dari keluhku,
Hendak mengatakan "Aku disini untukmu"

Secercah PuisikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang