✔Author Pov
Hari berganti, seraya waktu berlalu.
Sang surya telah membagikan cahaya kehidupannya, menerangi semesta.
Menghangatkan setiap tubuh fana, menyinari angkasa raya.
Bentangan lazuardi di atas Sana, tak terhalang oleh awan sedikitpun.
Sebuah pagi yang cerah di Kota "Tous Dai'Mones".
Langkah kaki Prajurit terdengar jelas di sekitar rumah Pria misterius, di ikuti dengusan dan suara hentak sepatu kuda.
Terdengar pula suara riuh, ricuh orang-orang di sekitarnya.
Namun bukan karna kehadiran Noir.
Semua itu hal biasa, mengingat tempat itu adalah pusat Kota.
Jadi tak heran bukan, jika banyak orang yang berlalu-lalang di pagi hari.
----------
Di sebuah ruangan ---di dalam rumah Pria misterius, terlihat Noir sedang terbaring lemas di sebuah ranjang berwarna putih dan tampak pula di wajahnya beberapa luka lebam yang sudah mulai pulih.
Tiba-tiba, dalam hitungan detik cahaya yang sangat terang mendarat tepat di matanya yang sedang terpejam, hingga membuatnya terbangun dari tidur lelapnya.
"Huah" ---Noir, terkejut.
"Hahaha... Ada apa anak muda, kau terkejut?" ---Pria misterius, tertawa geli, membuka pintu jendela kamar yang sedang di tempati Noir.
Noir sangat kebingungan, Ia hanya bisa terdiam membisu tanpa sepatah katapun, sesekali Ia menengok ke kanan dan ke kiri, seolah memastikan bahwa Ia sudah tak lagi berada di Penjara bawah tanah.
----------
"Ada apa anak muda? Tak usah khawatir kau sekarang berada di rumah ku, anggap saja rumah sendiri" ----Pria misterius, berjalan menghampiri Noir.
"Eh... Iya, hm... Paman, sebenarnya anda siapa? Mengapa aku bisa berada di sini? Lalu bagai mana dengan orang yang menghajarku?" ---Noir, penasaran, memaksa tubuhnya untuk duduk.
Pria misterius mengambil bangku, lalu duduk tepat di hadapan Noir.
"Hm... Baiklah anak muda, kau bisa memanggilku Edward atau terserah kau saja, aku adalah seorang Panglima tertinggi di Kerajaan ini, jadi kau tidak perlu khawatir dan mengenai Grek, Pria hitam yang menghajarmu kemarin, tenang saja dia sudah ku beri pelajaran, dan satu lagi... Ada baiknya sebelum kau menanyakan jati diri orang lain, lebih baik kau perkenalkan terlebih dahulu siapa dirimu" ---Pria misterius, tersenyum kecil.
"Oh iya, maafkan aku Paman, perkenalkan Nama ku Noir, Lalu... Begini, Sebenarnya... Hem... " ---Noir, kebingungan, terbata-bata.
"Ada apa anak muda? Kau tidak bisa mengingat siapa jati dirimu, dan dari mana kau berasal?" ---Pria misterius, menatap tajam.
"Eh... Iya... paman, apakah paman mengetahui sesuatu?" ---Noir, penasaran, membalas tatapan Pria misterius.
"Baiklah biar ku jelaskan, tapi sebelum itu aku ingin menanyakan satu hal, apakah boleh?" ---Pria misterius, menatap, menepuk pundak Noir.
"Iya paman silahkan apa saja, tapi setelah itu jelaskan pada ku, sebenarnya di mana aku berada sekarang, dan mengapa aku kehilangan seluruh ingatan ku..." ---Noir, memohon.
"Selain namamu, apakah masih ada hal lain yang mampu kau ingat tentang dirimu, pikirkan terus hingga kau bisa mengingat sesuatu" ---Pria misterius.
"Iya ada Paman, ada..." ---Noir, spontan.
"Apa bisa kau gambarkan?" ---Pria misterius, menatap tajam, sedikit mengangkat dagu.
"Bisa Paman, Yesika, seorang gadis bernama Yesika" ---Noir, mengingat-ngingat.
----------
Saat tengah berkonsentrasi mengingat hal tentang Yesika, tiba-tiba muncul sebuah ingatan masa lalu Noir, terlihat jelas tubuh Yesika yang sedang terkapar, bermandikan darah.
Noir begitu terkejut, tubuhnya berkeringat, tangannya terasa sangat dingin, dan cairan bening tak henti-hentinya mengalir dari matanya yang berwarna coklat kehitaman.
Noir terlihat begitu pasrah dan sangat putus asa, tiba-tiba... betapa terkejutnya Noir setelah menerima pukulan tepat di wajahnya.
"Sadar anak muda, sadar... Jangan sampai kau tenggelam dalam kenangan masa lalumu" ---Pria misterius, memukul wajah Noir.
"Eh... Maafkan aku Paman, aku tak bisa mengontrol diriku, dan terimakasih Paman karna telah menyadarkanku, sebenarnya yang tadi itu apa? Aku tidak mengerti? Aku sama sekali tidak mengenal siapa Wanita itu, namun mengapa aku sangat teluka saat mengingatnya, sebenarnya ada apa ini Paman?" ---Noir, ketakutan, bermandikan air mata.
"Jangan terkejut setelah mendengar perkataan ku anak muda, sebenarnya itu adalah kenangan masa lalumu, jadi wajar saja jika kau sangat sedih mengingat kejadian itu" ---Pria misterius, menenangkan Noir.
"Kenangan masa laluku, tapi kenapa hanya itu yang bisa ku ingat, sebenarnya ada apa denganku Paman?" ---Noir, penasaran, mengusap kedua matanya.
"Huh... justru kau seharusnya bersyukur anak muda, karna hanya itu yang mampu kau ingat?" ---Pria misterius, menggenggam pundak Noir.
"Bersyukur, bersyukur untuk apa Paman? Justru karna aku tak mampu mengingat apapun aku menjadi sangat menderita, lalu untuk apa aku bersyukur akan hal itu? Untuk apa paman? Untuk apa? " ---Noir menepis tangan Pria misterius yang menggenggam pundaknya.
"Hahaha... Asal kau tau saja anak muda, kenangan-kenangan itu hanya berisikan penderitaan dan rasa sakit dari kehidupanmu yang sebelumnya, kenangan-kenangan itu pula lah yang menjadi alasan mengapa kau bisa ada di sini anak muda, dan seiring berjalannya waktu, mau tidak mau kau akan kembali mengingat sepenuhnya kenangan itu, huh... apakah sangat menyenangakan baginya terus-menerus mempermainkan kita." ---Pria misterius, menatap kosong.
"Dia, dia siapa yang kau maksut paman?" ---Noir, penasaran.
"Sudahlah anak muda tak perlu di pikirkan, suatu saat nanti kaupun akan mengingatnya, hm... Baiklah aku akan menjelaskan di mana kau sekarang dan apa itu Xe'Nous" ---Pria misterius, mengalihkan obrolan.
"Oh...iya paman" ---Noir, antusias.
"Baiklah tunggu sebentar aku ingin mengambil sesuatu" ---Pria misterius, beranjak dari tempat duduknya, menuju ke salah satu ruangan di rumahnya, tempat itu sangat gelap dan berdebu.
----------
Entah apa yang ingin di tunjukan Pria misterius itu pada Noir, tak ada yang tau, biarkanlah waktu yang akan menjawab...
----------
To Be Continue...
![](https://img.wattpad.com/cover/144187885-288-k509105.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cora : World Of Penance [On Going]
Viễn tưởngCover By:@tulismenulis Apa yang akan kau lakukan jika takdir terus-menerus mempermainkan mu? Mencoba melawan? Atau pasrah menerimanya? ---------- Noir seorang Pria yang terus-menerus di permainkan takdir, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, namun...