Chapter 6 Practice [Done]

135 83 40
                                    

✔Author Pov

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, sudah lebih dari seminggu sejak Noir mengetahui kebenaran tentang dirinya.

Cuaca hari ini sangat bersahabat.

Udara yang berhembus lembut, bercampur dengan aroma rerumputan yang basah oleh embun, seolah menjadi pelengkap keindahan pagi ini.

----------

Di halaman depan rumah Pria misterius.

Terlihat Noir tengah asik berlatih menggunakan pedang, Ia terlihat bagitu antusias dan bersemangat.

Yah... Wajar saja... Karna memang hari ini adalah, hari pertamanya menerima pelatihan dari Pria misterius.

Terlihat senyum indah di wajahnya, dan tampaknya Ia telah pulih dari luka-luka yang di deritanya.

Itu bisa kita lihat dari betapa lincahnya Ia menghindari serangan Pria misterius.

----------

"Ayo anak muda, jangan hanya menghindar perlihatkan kemampuan mu, ayo serang aku" ---Pria misterius, terus-menerus mengayunkan pedangnya ke arah Noir.

Noir tak bisa berbuat banyak, Ia hanya bisa mengelak, berguling ke kanan-ke kiri, melompat, menunduk, berlari, dan segala cara Ia lakukan, namun keahlian pedang Pria misterius sangat hebat, hingga membuatnya kewalahan terus-menerus terkena serangan yang di lancarkan Pria misterius.

"Hosh... Hosh... Hosh... Huh, Ada apa anak muda? Apa kau sudah menyerah hah?" ---Pria misterius, kelelahan, terengah-engah.

"Hosh... Hosh... Hosh... Tidak paman, aku masih belum menyerah" ---Noir, terengah-engah, berlari menghampiri Pria misterius.

Pria misterius yang melihat semangat Noir pun tak mau kalah, diayunkannya pedang ke arah leher Noir, namun Noir masih bisa menghindar, Noir menunduk dan menusuk perut Pria misterius, dan sontak saja Pria misterius yang terkena serangan Noir pun tersungkur...

----------

"Hosh... Hosh... Hosh... Wow... Kau sangat hebat anak muda, seranganmu mengenai ku, seorang panglima tertinggi di kerajaan ini, untung saja yang kita gunakan hanya pedang kayu, jika tidak... mungkin sekarang perutku sudah berlubang karenamu, waha... Ha... Ha..." ---Pria misterius, menggeleng, tertawa geli dengan napas yang terengah-engah.

"Ah... Paman jangan terlalu memuji, jika yang kita gunakan pedang sungguhan seperti kata paman, maka kurasa... Dari tadi kepala ku sudah tak lagi melakat di leher ku Paman" ---Noir, merendah, meneguk liur, kedua tangannya menyentuh leher.

"Waha... Ha... Ha... bisa saja kau anak muda" ---Pria misterius, tertawa geli, menepuk-nepuk punggung Noir.

Mendengar gelak tawa dari Pria misterius, tanpa sadar Noir ikut tertawa geli.

Suara tawa mereka berdua [Noir & Pria misterius] menggema begitu keras hingga membuat orang-orang yang sedang berlalu-lalang di jalan menengok ke arah mereka...

Namun tampaknya mereka berdua tidak perduli dengan beberapa pasang mata yang sedari tadi memandang ke arah mereka...

Mereka berdua terlihat begitu bahagia bak ayah dan anak, para penduduk Kota yang melihat kejadian itu pun mendapat tontonan baru, karena sangat jarang mereka melihat panglima tertinggi di kerajaan, terlihat begitu bahagia dan tertawa lepas.

Tanpa sadar tampaknya langit biru telah berganti warna menjadi jingga, Noir dan Pria misterius memutuskan untuk melanjutkan latihannya esok hari.

----------

Hari demi hari berlalu begitu cepat, Noir pun sudah sangat ahli dalam menggunakan pedang, dan tak hanya itu, Ia juga berlatih menggunakan berbagai macam senjata seperti, panah, tombak dan lain sebagainya.

Hingga sampailah Noir pada tahap akhir pelatihannya, yaitu pelatihan dasar menggunakan sihir.

----------

"Baiklah Noir sekarang kau sudah menguasai berbagai jenis senjata, dan setelah ini kau akan belajar sihir namun bukan aku yang akan menjadi gurumu, karena kemampuan sihirku sangat lemah, ---Pria misterius, tangannya menyantuh kepala Noir.

"Hah bukan paman, lalu siapa?" ---Noir, terkejut, penasaran.

"Ha... Ha... Ha... sudahlah tak usah terlalu di pikirkan anak muda, besok kau akan tau sendiri siapa dia, dan akan ku katakana satu hal tentang orang ini... Asal kau tau saja anak muda, sebenarnya jika boleh jujur menurut ku dia agak Gila, jadi ku harap kau jangan berbuat kesalahan jika tidak ingin menyesal, yah... Sepertinya itu saja yang bisa ku katakan tentang orang yang akan menjadi gurumu kelak, dan tampaknya aku harus pergi karena ada sedikit pekerjaan yang harus ku tangani, sampai bertemu nanti anak muda" ---Pria misterius, bergegas pergi keluar rumah.

"Eh... Paman... Astaga... belajar sihir dengan orang gila, tamat lah riwayat ku" ---Noir, menggumam.

----------

Siapakah orang yang akan menjadi guru Noir? Dan mengapa Pria misterius menyebutnya Gila? Tak ada yang tau, biarkan takdir yang akan menjawab...

----------

To Be Continue...

Cora : World Of Penance [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang