Bip.
From: 0241887xx
Morning! Wake up sleepy head!
Aku tersenyum membaca pesan yang baru saja kuterima di ponselku. Niall mengirimku pesan lagi dan—Hey! Pesannya semalam belum kubalas, bahkan akupun belum sempat menyimpan nomernya.
To: Niall Horan
Hi morning. Sorry I didn't get chance to reply ur text last night. I'm so tired as hell lol.
Aku melanjutkan aktifitasku sebelumnya. Mengambil garam lalu kembali mengupas kentang. Aku sedang membuat sarapan untukku pagi ini. Thank god it's saturday. Means Free-day!
Aku mulai merebus kentang yang baru saja kukupas bersih dari kulitnya, lalu aku mengeluarkan susu kemasan dari dalam lemari pendingin. Mashed potato will be good to start this beautiful day, I think.
Bip.
From: Niall Horan
I know right. jd apa hari ini kau ke modest? I'm on my way.
Menaruh garpu yang kupakai untuk memeriksa tingkat kematangan kentang yang sedang kurebus, aku mulai mengetikkan sesuatu di layar ponselku.
To: Niall Horan
Sayangnya aku sedang menikmati hari liburku dgn memasak mashed potato lol, so u can't meet me there.
Setelah kejadian semalam, aku membuang jauh pikiranku tentang Niall. Yang awalnya kupikir ia adalah seorang yang menyebalkan dan sombong, sekarang berubah menjadi seorang yang menyenangkan.
Berbeda dengan Louis. Walau aku belum mengenalnya secara personal, namun dapat kusimpulkan ia adalah pribadi yang sombong. Mengapa demikian? Sudah jelas, tempo hari ia menebarkan banyak senyuman disaat kami berjauhan, tapi disaat kami dekat? Ia bahkan terlihat sangat terganggu dengan keberadaanku.
Dasar sombong! Kau pikir aku ini adalah fansmu yang bisa kau beri senyum seenaknya? Cih!
Bip.
From: Niall Horan
Too bad. Wow mashed potato? Sounds delicious. I'm glad if I could taste it, may I?
Apa maksudnya? Apakah ia baru saja meminta izin untuk datang ke apartemenku? Duh.
Pandanganku kembali terfokus pada kentang yang sudah matang didalam air yang mendidih. Aku mengangkat dan meniriskannya, lalu kuhancurkan kentang itu dan kusiram dengan susu beserta mentega.
Setelah kucampur dan kuaduk hingga merata, kutaburkan sedikit bubuk lada hitam diatasnya. Wala! Mashed potato ala chef Samantha, siap disajikan.
Mengapa aku jadi seperti pemandu acara memasak?
Bip bip. Bip bip.
Panggilan masuk.
Aku segera meraih ponsel yang kusimpan di counter dapurku. Kulirik siapa pemanggil di layar ponsel.
Niall Horan is calling..
Sial, desiran itu datang lagi! Oh, aku lupa memberi tahu kalian bahwa Niall sudah sering membuat hatiku berdesir semenjak tadi malam, ya?
Dari ia menepuk pundakku, mengajakku bergabung dengannya, menggenggam tanganku, mengambilkanku minum, memaksa mengantarku pulang. Itu membuat hatiku bergetar hebat. Belum lagi pandangannya. Duh, I can't even explain it.
"Sam? Are you there?" Back to earth, Sam! Tak kusadari ternyata ponselku sudah lama berada di telingaku. Aku terlalu lama melamun.
"Y-Yeah sorry, aku masih memasak." Ujarku berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape The Fate
FanfictionHow can I miss you if you never would stay, if you need time I guess I'll go away. Inside me now there's only heartache and pain, where's the fire you have become the rain. © 2014 Candyzzle.