13

3.5K 374 14
                                    

Hari pun sudah berganti dan Jaehyun masih setia menunggu Doyoung yang masih belum sadarkan diri. Jaehyun duduk dengan terus menatap Doyoung. Jaehyun tidak tidur sama sekali karena Ia takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada Doyoung saat Ia tertidur. Tanpa diduga perasaan bisa berubah dari benci menjadi cinta bahkan hanya dalam kurun waktu beberapa bulan saja. Sepertinya itulah yang Jaehyun rasakan kini pada Doyoung. Tentunya Jaehyun juga masih memikirkan Koeun.

"Kau masih di sini?" tanya Taeil yang baru datang untuk memeriksa keadaan Doyoung.

"Hmm....bagaimana keadaannya?" tanya Jaehyun tidak lagi menutupi kekhawatirannya.

"Aku hanya bisa berkata, untuk saat ini dia baik2 saja....dia hanya tertidur karena obat tidur yang kuberikan...." jawab Taeil dengan suara dokternya berusaha santai walau Ia juga khawatir dengan Doyoung. Jaehyun hanya mengangguk dan kembali duduk di tempatnya ketika Taeil sudah beranjak untuk keluar kamar karena Ia sudah selesai memeriksa Doyoung.

"Jaehyun-shi....bisakah kau membantuku?" tanya Taeil pelan setelah memerintahkan perawat yang ikut dengannya tadi pergi terlebih dahulu.

"Katakan....." ucap Jaehyun dengan wajah datarnya menatap Taeil yang bersiap duduk di sofa yang terletak di pojok ruangan dan berhadapan dengan Jaehyun.

"Tanpa perlu menjelaskan lebih detail Aku tahu kau mengerti maksudku...jadi Aku akan langsung saja...Melihat kondisi Doyoung yang semakin memburuk maka kita harus secepatnya melakukan penanganan dan pencangkokan hati....Namun Doyoung tidak akan mau melakukannya sebelum menepati janjinya yaitu menyerahkan seluruh harta Tuan Jung.....Jika kita memaksanya maka itu akan membuatnya lemah dan mungkin sulit bertahan di meja operasi....jadi jalan satu-satunya ialah membantu Doyoung menyelesaikan janjinya." jelas Taeil.

"Lalu?" tanya Jaehyun tidak sabaran walau masih dengan wajah datarnya.

"Kami akan menyerahkan seluruh harta Tuan Jung kembali padamu.....Taeyong dan Jeno sedang membuat surat-suratnya...." jelas Taeil lagi.

"Lalu?" tanya Jaehyun lagi masih dengan wajah datarnya.

"Kau tahu alasan kenapa Doyoung menunda-nunda pengembalian hartamu?....Ia tidak ingin kamu dapat masalah dan bahaya.....karena ada beberapa orang yang mau melakukan apapun untuk mendapatkan hartamu...termasuk membunuhmu....Doyoung sudah sering menjadi incaran....namun setelah seluruh harta kembali padamu maka mungkin kau yang akan menjadi incaran mereka...." jelas Taeil.

"Aku mengerti....." ucap Jaehyun singkat.

"Kau harus berhati-hati....kau harus selamat....untukmu dan juga untuk Doyoung...." ucap Taeil tulus.

"Baiklah...." ucap Jaehyun pelan kembali menatap Doyoung.

"Dan.....bisakah kau membahagiakannya?....." ucap Taeil lagi.

"Apa maksudmu?...Apa kau berfikir ingin Ia bahagia sebelum Ia pergi?" tanya Jaehyun tidak suka.

"Tidak....Aku hanya ingin Ia tenang dan bahagia tanpa banyaknya pikiran agar Ia bisa tenang ketika melakukan pengobatan...." jawab Taeil membantah walau merasa yang dikatakan Jaehyun mungkin saja terjadi.

"Baiklah....." jawab Jaehyun kembali datar. Taeil menghela nafas sebentar sebelum akhirnya Ia beranjak dari kamar itu.

~oO0Oo~

Di kantor Doyoung kini Taeyong dan Jeno sedang sibuk membuat surat-surat untuk pengalihan aset perusahaan dan harta keluarga Jung. Karena ini merupakan suatu rahasia maka terpaksa mereka mengerjakan semua hanya berdua. Apalagi Sooyoung sudah tidak lagi bekerja sebagai sekretaris Doyoung. Dan untuk sementara Jaemin menggantikan Sooyoung atas permintaan Jeno. Namun Jeno belum memberitahukan perihal pengalihan karena ini merupakan rencana dadakan.

Be My Man  •JAEDO VERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang